Share

Bab 109 Bersedia Terluka Hanya untuk Melihat Senyumannya

Naila menatap punggung yang berlalu pergi, ada sesuatu yang mengusik pikirannya saat ini. 'Dia tadi memanggilku apa? Apa dia tahu nama yang sesungguhnya? Lalu, dari mana ia tahu namaku selama ini?' pikirnya.

Naila menghembuskan napasnya dan menyandarkan punggungnya di sandaran sofa, ia tidak pernah tahu sampai kapan ia akan hidup sebagai pelarian. Ingin sekali ia pergi untuk menemui suami lalu berkata, "Aku lelah, Mas."

Matanya terpejam untuk sekedar menghilangkan penat hatinya, hingga ada menggoncang tubuhnya sangat keras.

"Ros, Bangun ini sudah magrib, tidak boleh tidur di waktu magrib." Terdengar seseorang membangunkannya.

Ia membuka matanya tampak terlihat wajah Dokter Rizal begitu dekat, lalu pria itu menarik kepalanya kebelakang dan merubah posisinya dari membungkuk menjadi tegap berdiri kemudian duduk di sofa dengan perasaan kurang nyaman.

"Maaf," ucapnya

"Tidak apa, aku sepertinya ketiduran?" tanyanya.

"Ya, ini sudah magrib, biar ku jaga Boy, pergilah untuk sholat," saran Do
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status