Share

Sebuah Rencana

Selesai makan malam, aku ke kamar Arya untuk menanyakan kertas yang aku temukan tadi pagi. Tampak Arya sedang tiduran sambil memainkan ponselnya.

"Ini maksudnya apa Arya?" tanyaku pada Arya sambil menyodorkan kertas.

Arya mengambil kertas dari tanganku, aku mencoba mengamati raut wajahnya. Tampak keterkejutan di wajahnya walaupun ia berusaha untuk menutupi. Tapi aku tahu.

"Kenapa kamu tidak bicara dengan Ibu?" tanyaku.

"Arya memang nggak mau ikut, kok, Bu."

"Kenapa?"

"Acara itu kan nggak terlalu penting."

"Apa kamu takut Ibu tidak mampu membayarnya? Kamu meragukan kemampuan Ibu ya?"

"Bukan begitu maksud Arya, Bu."

"Terus? Apa maksudnya? Kalau memang tidak mau ikut, kan bisa berbicara dengan Ibu. Tidak perlu disembunyikan seperti itu." Aku berkata dengan mata berkaca-kaca.

Aku sedih mengetahui semua ini. Kertas tadi berisi persetujuan orang tua untuk ikut study tour ke Yogyakarta. Arya memilih tidak ikut. Aku tahu ia pasti memikirkan biayanya.

"Maafkan Ibu yang tidak mampu memenuhi ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status