Share

Sebuah Rahasia

Bulan mengerjapkan mata beberapa kali, dia berjalan mondar-mandir dan tampak berpikir jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan suaminya. Sebuah tebakan konyol yang cukup sulit dijawabnya.

“Sudahlah, menyerah saja.”

“Nggak, aku bahkan belum mencoba menjawabnya dan kamu sudah menyuruhku menyerah, itu bukan aku, Langit.”

Langit mengangguk-angguk, kesombongan istrinya memang tiada duanya.

“Aku beri waktu dua menit lagi.”

Bibir Bulan menyeringai, dia tahu jawabnya, dengan cepat dia mendekati suaminya dan menjawab.

“Karena matahari nggak bisa berenang.”

“Damn it!” umpat Langit. Dia tak menyangka Bulan bisa menjawab pertanyaan konyol darinya.

Bulan tertawa senang, dia menang dari suaminya. Tanpa sadar dia memeluk Langit dengan gemas. Ternyata bahagia versi Bulan benar-benar sederhana. Langit membatin saat melihat istrinya itu tertawa lepas tanpa beban.

Bulan yang mulai menyadari kekhilafannya pun melepaskan pelukannya.

“Sorry, Langit. Aku terbawa suasana.”

“It’s ok, nggak mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status