Share

60. Ngajak Rujuk

"Maaf untuk kesalahan yang mana?"

Kutanggapi permintaan maafnya dengan nada jengkel. Dahulu saat masih bersama, dia jarang sekali meminta maaf. Karena yang kutahu, dia tak pernah berbuat salah. Tapi setelah satu kesalahannya terbongkar, semua kesalahan yang lain ikut terbongkar. Dan permintaan maaf yang dia ajukan terasa seperti bualan angin semata.

Minta maaf, lalu akan melakukan kesalahan lain. Apakah saat ini setelah berpisah pun seperti itu?

"Maaf karena tak berterus terang soal penempatan tempat kerja."

Aku menghela napas panjang. Masih suka berdusta, apa karena saat ini dia sudah punya wanita lain di kota ini yang ingin dirahasiakan padaku dan Aa?

"Mas nggak perlu minta maaf padaku, karena mau ditempatkan dimanapun untuk aku emang udah nggak ada masalah lagi. Hanya saja masalahnya ada di Aa. Dia itu selalu nanyain kamu, Mas. Dia selalu menunggu kedatangan Papa yang sangat ia banggakan, tapi pada kenyataannya bahkan janji pun bisa kamu batalkan," jawabku tanpa menatapnya.

"Mas m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status