Share

Surat Cerai

"Gimana caranya manfaatin mereka? Kayaknya mereka gak ada manfaatnya sama sekali."

Terdengar tawa pelan dari adikku. Aku menoleh, menatapnya yang menarik turunkan alis. 

"Nanti aku cerita sama Mbak."

"Bang, ayo. Ke kamar." 

Bang Tirta menoleh. Kemudian menganggukkan kepala. Dia beranjak. Aku masih menatap Mas Reno yang sesekali melirik ke arah kami.

"Mana si Rini?"

"Hadir, Bang." Rini muncul di sebelahku. Dia kemudian melangkah mendekati Bang Tirta. 

"Tolong awasi mereka. Apa pun yang kalian dnegar di kamar Mama dan Papa tadi, saya harap gak terjadi apa pun."

Mereka tidak menjawab perkataan Bang Tirta sama sekali. Aku melangkah duluan ke kamar. Menyalakan ponsel milik Kafka. 

"Mbak mau mandi dulu, gak?"

"Iya, deh. Sekalian nanti langsung ketemuan sama Fajar. Malas kalau nanti-nanti."

Setidaknya, aku sudah sedikit lega sekarang. Kami bisa tahu s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Maria Anastasia Rantini
ruwet.... muter2 tll melebar permasalahannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status