Meissa POV
"Rubah betina sialan .... gara-gara dia Danny-kun marah padaku!!" ucapku dengan kesal.
"Awas saja nanti, kalau aku bertemu dengannya, aku akan meremukkan wajahnya..," lanjutku dengan kesal.
Lalu aku teringat kejadian sebelum pulang dari apartemen Danny-kun yang membuatku sedih.
"Bagaimana caranya agar aku bisa baikan lagi dengan Danny-kun yang marah besar begitu?" gumamku sambil menangis.
Aku berbaring sambil memeluk guling, lalu aku menghadapkan tubuhku ke arah kiri. Karena disebelah kiri kamarku adalah kamar Danny-kun yang pernah Danny-kun pakai ketika berada disini. Dan tak lama kemudian, aku pun tertidur.
Dalam mimpi yang berada di ring tinju
"Da-kun itu milikku..," ucap Hinada.
"Apa kamu bilang? Danny-kun milikmu? Apa kamu sudah gila?" ucapku dengan mengejek.
"Tentu saja tidak ... karena aku sudah mencium bibir Da-kun yang rasa lemon itu..," ucap Hinada deng
"Apa yang kamu lakukan disini, gendut!!" ucapku dengan kesal."Siapa yang kamu panggil gendut, pendek!!"Aku dan Charlotte mendekatkan kening kami sambil memasang wajah geram."Ada apa ini?" tanya Danny-kun yang baru keluar dari kamarnya."Danny-kun, mengapa gadis gendut ini bisa masuk?" tanyaku dengan kesal ke Danny-kun."Dia menginap di tempatku ketika berada di kota ini..," jawab Danny-kun.Aku terkejut, lalu aku berdiri dan memeriksa sekeliling tubuh Danny-kun dengan menyentuhnya."Apa yang kamu lakukan, Mei?" tanya Danny-kun."Aku sedang menetralisir bau dari gadis gendut ini..," jawabku sambil menunjuk ke arah Charlotte."Hentikan itu, Mei..," ucap Danny-kun.Aku pun berhenti melakukannya."Ngomong-ngomong Danny-kun, mengapa dia ada disini?" tanyaku sambil tersenyum."Charlotte-san menumpang di sebelah pintu ... karena kamar sebelah tidak ada penyewanya..," jawab Danny-kun."Kalau begitu
Pagi hari"Selamat pagi, sayang..," ucapku kepada Danny-kun."Selamat pagi juga..," ucap Danny-kun.Danny-kun mencium bibirku dengan lembut. Aku dan Danny-kun segera bangun untuk mempersiapkan kegiatan hari ini. Tahun ini adalah tahun ketiga pernikahan kami. Walaupun kami belum mempunyai anak, namun kami tetap bahagia seperti ini."Danny-kun mandi duluan saja ... aku akan menyiapkan sarapan..," ucapku sambil tersenyum manis."Baiklah..," ucap Danny-kun.Aku dan Danny-kun bangun dari tempat tidur. Namun, aku memeluk Danny-kun sebentar sebelum membuat sarapan. Dan Danny-kun juga memelukku sambil membelai rambutku. Setelah selesai rambutku dibelai oleh Danny-kun, aku segera menyiapkan sarapan. Aku menyiapkan roti panggang, telur mata sapi, segelas coklat hangat, dan bekal untuk makan siang Danny-kun dan bekal makan siang untukku juga. Karena Danny-kun harus bertemu dengan kliennya pukul 08.30 pagi.Setelah Danny-kun selesai mandi
"Hmmm ... hmmmm ... hmmmm ... hmmm.," ucapku sambil bersenandung.Aku sedang memasak makanan untuk malam ini. Dikarenakan Danny-kun akan menginap hari ini dirumahku. Aku berkhayal apa yang akan terjadi nanti malam."Aku tidak sabar menunggu nanti malam..," ucapku.Malam ini aku ingin memasak kari ayam dan kroket, karena Danny-kun menyukai kari ayam dan kroket. Disamping itu, aku membuat kari ayam spesial untuk 4 gadis hama, yaitu kari ayam super pedas yang terpisah dari kari ayam yang kubuat. Aku melihat jam dinding menunjukkan pukul 3 sore."Akhirnya kari ayam sudah jadi..," ucapku.Aku mencicipinya sedikit dan rasanya sudah pas."Mudah-mudahan Danny-kun menyukainya..," ucapku sambil tersenyum manis.Aku juga mengaduk kari ayam super pedas untuk keempat gadis hama itu, namun aku tidak mencicipinya."Mudah-mudahan mereka berempat menyukainya..," ucapku sambil tersenyum dengan aura yang menyeramkan.Satu persatu dari tema
Di suatu kolam renang yang bernama Aquatic Palace, aku, Danny-kun, dan 4 gadis hama lainnya sedang bermain air dengan pakaian renang."Danny-kun ... ajarkan aku berenang..," ucapku."Okey..," ucap Danny-kun.Danny-kun pun mengajariku berenang. Tiba-tiba saja, Hinada memeluk Danny-kun dari belakang sehingga dadanya menyentuh punggung Danny-kun."Hinada-san ... aku sedang mengajari Mei berenang..," ucap Danny-kun."Jadi si kucing bau tidak bisa berenang..," ucap Hinada dengan mengejekku."Ayo Da-kun, kita bermain di sebelah sana saja..," lanjut Hinada sambil menarik tangan Danny-kun."Hei ... lepaskan tangan kotormu dari Danny-kun..," ucapku dengan nada mengancam.Aku menatap Hinada dengan tajam begitu juga dengan Hinada."Danny onii-chan ... ajari aku berenang..," ucap Mimi."Hei ... aku duluan yang ingin diajari oleh Danny-kun..," ucapku dengan nada kesal."Sudahlah ... bukankah lebih baik bergantian saja?"
Akhir Minggu ini, Danny-kun ingin meminta bantuanku untuk mencari inspirasi untuk puisinya nanti. Karena tidak sabar untuk menanti Minggu ini, aku mencari pakaian yang akan aku pakai nanti. Aku memilah dan memilih sesuatu yang membuatku kelihatan cantik di mata Danny-kun."Pakaian yang mana yang harus kupilih? Karena aku ingin terlihat cantik dimata Danny-kun..," ucapku ketika aku mencoba beberapa pakaian.Setelah aku selesai memilih pakaian, aku segera membuat biskuit untuk dimakan bersama Danny-kun nanti. Aku membuat biskuit yang ringan dan cocok dengan teh hitam. Aku membuatnya dengan sempurna dan rasa yang nikmat untuk dinikmati."Hmmm ... hmmmm ... hmmmmm..," ucapku dengan bersenandung sambil membuat biskuit."Aku harap tidak ada yang mengganggu kami nanti..," ucapku."Karena aku tidak suka kalau 4 gadis hama itu datang dan merusak rencanaku..," lanjutku."Terutama si rubah betina itu..," lanjutku lagi dengan kesal."Apa tidak bo
Di suatu ring tinju yang terletak di padang rumput, terdapat 2 orang manusia kucing betina yang akan berkelahi."Bisakah kamu menjauh dari Danny onii-chan, Hatsuki senpai?" tanya Mimi dengan marah."Tidak mau ... karena dia bukan milik siapapun..," jawab Hatsuki."Kalau Danny onii-chan bukan milik siapapun, maka tidak ada yang berhak untuk mengambilnya kecuali aku..," ucap Mimi."Huh?!?! Siapa bilang?!?!" ucap Hatsuki dengan kesal."Tentu saja aku..," balas Mimi.Hatsuki dan Mimi saling bertatapan dan menimbulkan aliran listrik dan terdengar suara petir dari tatapan mereka. Hatsuki yang mengenakan sarung tinju berwarna merah gelap pergi ke sisi ring untuk menunggu bel dibunyikan, begitu juga dengan Mimi yang memakai sarung tinju berwarna pink terang pergi ke sisi yang berlawanan dengan Hatsuki."Akan aku tunjukkan kalau yang pantas bersama Danny onii-chan adalah aku..," gumam Mimi."Akan aku tunjukkan kalau yang pantas bersama Danny-san adalah
"Danny-kun ... disini..," ucapku sambil mengangkat salah satu tanganku.Danny-kun melihatku dan langsung menghampiriku."Apa kamu menunggu lama, Mei?" tanya Danny-kun."Aku baru sampai..," jawabku sambil tersenyum manis.Danny-kun duduk di depanku. Aku menatap Danny-kun dengan wajah tersenyum."Ada apa Mei? Apa ada sesuatu di wajahku?" tanya Danny-kun penasaran."Danny-kun tampan sekali hari ini..," jawabku dengan tersenyum manis.Danny-kun langsung memalingkan wajahnya ke arah lain karena wajahnya memerah yang membuat jantungku seperti ditembak oleh peluru yang membahagiakan."Jadi ... kita akan pergi kemana?" tanya Danny-kun."Kita akan jalan-jalan ke tempat yang sudah aku tentukan ... jadi Danny-kun hanya mengikuti saja..," jawabku sambil tersenyum."Baiklah kalau begitu ... karena kamu yang mengajakku, aku akan mengikutimu saja..," ucap Danny-kun.Aku pun membawa Danny-kun ke tempat yang membuat Danny-k
"Danny-kun, coba makan kue buatanku..," ucapku sambil tersenyum."Enak saja ... aku duluan..," ucap Hinada yang tidak mau mengalah."Aku..," ucap Hatsuki yang tidak mau mengalah juga."Aku duluan..," ucap Nozomi yang tidak mau mengalah juga."Silahkan Danny onii-chan..," ucap Mimi yang tidak mau mengalah juga."Aku tidak bisa memakan semuanya ... karena perutku ini terbatas..," ucap Danny-kun.Bagaimana kisah ini terjadi? Kita mulai dari awal."Danny-kun sedang melihat apa?" tanyaku."Aku sedang melihat resep kue ... siapa tahu ada yang bisa aku buat nanti..," jawab Danny-kun sambil tersenyum.Aku melihat resep kue yang dibaca oleh Danny-kun sambil menempel ke Danny-kun."Bagaimana kalau kue ini?" tanyaku sambil menunjuk ke arah salah satu resep kue."Kalau kue yang itu, kelihatannya sulit..," jawab Danny-kun."Kalau ingin membuat kue yang mudah, pakai saja resep ini..," ucap Hinada sambil menunjuk s