"Danny-kun ... disini..," ucapku sambil mengangkat salah satu tanganku.
Danny-kun melihatku dan langsung menghampiriku.
"Apa kamu menunggu lama, Mei?" tanya Danny-kun.
"Aku baru sampai..," jawabku sambil tersenyum manis.
Danny-kun duduk di depanku. Aku menatap Danny-kun dengan wajah tersenyum.
"Ada apa Mei? Apa ada sesuatu di wajahku?" tanya Danny-kun penasaran.
"Danny-kun tampan sekali hari ini..," jawabku dengan tersenyum manis.
Danny-kun langsung memalingkan wajahnya ke arah lain karena wajahnya memerah yang membuat jantungku seperti ditembak oleh peluru yang membahagiakan.
"Jadi ... kita akan pergi kemana?" tanya Danny-kun.
"Kita akan jalan-jalan ke tempat yang sudah aku tentukan ... jadi Danny-kun hanya mengikuti saja..," jawabku sambil tersenyum.
"Baiklah kalau begitu ... karena kamu yang mengajakku, aku akan mengikutimu saja..," ucap Danny-kun.
Aku pun membawa Danny-kun ke tempat yang membuat Danny-k
"Danny-kun, coba makan kue buatanku..," ucapku sambil tersenyum."Enak saja ... aku duluan..," ucap Hinada yang tidak mau mengalah."Aku..," ucap Hatsuki yang tidak mau mengalah juga."Aku duluan..," ucap Nozomi yang tidak mau mengalah juga."Silahkan Danny onii-chan..," ucap Mimi yang tidak mau mengalah juga."Aku tidak bisa memakan semuanya ... karena perutku ini terbatas..," ucap Danny-kun.Bagaimana kisah ini terjadi? Kita mulai dari awal."Danny-kun sedang melihat apa?" tanyaku."Aku sedang melihat resep kue ... siapa tahu ada yang bisa aku buat nanti..," jawab Danny-kun sambil tersenyum.Aku melihat resep kue yang dibaca oleh Danny-kun sambil menempel ke Danny-kun."Bagaimana kalau kue ini?" tanyaku sambil menunjuk ke arah salah satu resep kue."Kalau kue yang itu, kelihatannya sulit..," jawab Danny-kun."Kalau ingin membuat kue yang mudah, pakai saja resep ini..," ucap Hinada sambil menunjuk s
Hari ini, aku bersama Danny-kun belanja untuk membeli bahan makanan membuat nasi goreng. Karena nasi sudah ada, tinggal membeli toppingnya saja. Aku dan Danny-kun mengecek kembali apakah ada yang belum terbeli, dan ternyata sudah semua. Kami berdua menuju apartemen Danny-kun untuk membuat nasi goreng tersebut. Sesampainya disana, kami pun meletakkan bahan makanan tersebut lalu duduk sebentar."Danny-kun..," ucapku."Ada apa Mei?" tanya Danny-kun."Kita ini seperti suami istri ya..," ucapku dengan wajah memerah."Sepertinya begitu..," lanjut Danny-kun dengan wajah yang memerah juga."Mudah-mudahan akan menjadi kenyataan...," ucapku sambil tersenyum manis."Iya Mei ... mudah-mudahan..," ucap Danny-kun sambil tersenyum pula.Tiba-tiba saja, smartphone Danny-kun berbunyi sehingga memecah kecanggungan kami. Danny-kun lalu memeriksanya dan langsung membalasnya."Dari siapa Danny-kun? Dari editormu ya?" tanyaku penasaran."Dari
"Baiklah, kita mulai sekarang pengadilannya," ucap Hatsuki sambil mengetuk palu."Aku tidak menyangka kalian melakukan ini lagi ... apa tidak bosan?" ucapku sambil menghela nafasku.Plak!!!Hinada menamparku dengan keras.Plak!!!Aku membalas menamparnya.Aku dan Hinada berkelahi, namun segera dihentikan oleh Nozomi dan Mimi."Tenanglah kalian berdua ... sedangkan untukmu, kucing bucin ... kami berempat punya hukuman untukmu..," ucap Hatsuki."Apa-apaan itu ... aku tidak bersalah tahu..," ucapku dengan kesal."Tidak bersalah ya ... sekarang, coba perhatikan foto-foto ini..," ucap Hatsuki.Disitu terpampang foto-fotoku bersama Danny-kun ketika berada di apartemen Danny-kun sambil makan nasi goreng yang kami buat bersama-sama."Darimana kalian dapat foto-foto ini?" tanyaku dengan kaget."Dari informan yang terpercaya..," jawab Hinada sambil tersenyum padaku."Nah, sekarang kamu tidak bisa mengel
Hari ini aku sedang membuat pangsit ayam untuk makan siang. Aku membuatnya sambil memikirkan Danny-kun ketika memakannya. Aku membuat pangsit ayam tersebut dengan hati-hati agar tidak ada yang berantakan. Setelah selesai membuatnya, aku pun meletakkannya di atas meja bersama dengan semangkuk nasi putih."Itadakimasu...," ucapku.Aku pun memakan pangsit ayam tersebut sambil menghayati kalau Danny-kun ada disebelahku sambil memakan pangsit ayam buatanku. Lalu tiba-tiba terdengar suara pesan masuk dari smartphone yang kuletakkan didekat mangkukku yang ternyata pesan tersebut dari MINE Danny-kun. Aku pun membukanya dan membacanya, lalu tiba-tiba aku terkejut karena Danny-kun kecelakaan ditabrak oleh mobil saat Danny-kun hendak pulang ke apartemennya. Sumpit yang kupegang pun terjatuh dan sontak aku langsung meminta alamat rumah sakit tempat Danny-kun dirawat. Setelah pemberitahuan dari MINE tersebut, aku pun langsung berangkat menuju rumah sakit dan pangsit ayam yang kubua
Hari ini adalah pertandingan tinju penting bagiku. Karena pemenang kali ini akan mendapat gelar gadis terimut di seluruh kota. Namun aku tak menginginkannya dikarenakan aku hanya ingin menjadi gadis terimut di mata Danny-kun. Ketika aku sedang berlatih memukul samsak, Danny-kun mendapatkan sebuah surat dari seseorang. Aku melihatnya membuka surat tersebut, lalu aku melihat Danny-kun keheranan."Surat dari siapa, Danny-kun?" tanyaku."Surat dari seseorang yang bernama Silvie..," jawab Danny-kun."Apakah dia itu seorang perempuan?" tanyaku lagi."Aku tidak tahu ... karena yang namanya Silvie itu bisa laki-laki, bisa pula perempuan..," jawab Danny-kun."Apa isinya?" tanyaku lagi."Ajakan untuk minum teh..," jawab Danny-kun."Coba aku lihat..," ucapku.Danny-kun menyerahkan surat tersebut padaku, lalu aku membacanya."Danny-kun, lebih baik kamu tolak saja undangan ini..," ucapku."Memangnya kenapa?" tanya Danny-kun.
Aku dan Danny-kun sedang menginap di sebuah hotel biasa dikarenakan malam ini hujan deras sekali. Di samping itu, kami memesan 2 kamar namun karena yang tersisa hanya 1 kamar saja dengan terpaksa kami harus tidur satu kamar. Dan kebetulan besok adalah hari Minggu. Jujur, aku merasa deg-degan karena terakhir satu kamar dengan Danny-kun saat kami berdua masih kecil."Kamu mandi duluan saja, Mei..," ucap Danny-kun."Apa tidak apa-apa?" tanyaku."Tidak apa-apa kok ... lagipula, nanti kamu akan sakit..," jawab Danny-kun sambil tersenyum.Aku pun bergegas mandi namun tidak terlalu lama dikarenakan Danny-kun juga harus mandi. Setelah selesai mandi, Danny-kun pun mulai mandi agar dia tidak sakit. Aku duduk di sebuah kursi sambil menunggu Danny-kun selesai mandi."Mengapa aku deg-degan ya? Seperti suami istri saja..," gumamku."Su ... suami istri..," gumamku lagi dengan wajah memerah.Sambil menunggu Danny-kun selesai mandi, aku memakai pakaia
Hari ini entah mengapa keadaanku sial terus. Dimulai saat pagi ini, aku bangun telat padahal aku sudah menyetel jam weker pukul 04.30 pagi. Lalu saat ramalan cuaca mengatakan hari ini cerah, namun malah menjadi hujan deras sehingga saat aku sampai di sekolah, aku menjadi basah kuyup. Dan saat Danny-kun melihatku basah kuyup, ia pun khawatir aku akan jatuh sakit."Mengapa aku sial sekali hari ini...," gumamku.Danny-kun mendengar suara gumamku."Tidak apa-apa kok Mei ... siapa tahu setelah ini selesai, kamu akan mendapatkan keberuntungan yang luar biasa..," ucap Danny-kun sambil tersenyum."Sekarang, lebih baik kamu mengganti pakaianmu dengan jaket olahraga..," lanjut Danny-kun.Aku pun segera mengganti pakaianku dengan jaket olahraga dan aku pun kembali ke kelas."Mengapa kamu memakai jaket olahraga, Kanaya-san?" tanya Canis."Karena tadi di luar hujan deras, sehingga membuatku basah kuyup..," jawabku."Hujan deras? Bukankah di
Hari ini aku janjian dengan Danny-kun untuk kencan. Kali ini, Danny-kun yang membimbing dikarenakan ada sebuah tempat yang ingin Danny-kun kunjungi. Disamping itu pula, hari ini adalah hari Valentine dimana setiap wanita memberikan coklat kepada pasangannya. Aku memakai pakaian berwarna merah agar terlihat dewasa dimata Danny-kun."Sepertinya aku akan pakai parfum ini saja..," ucapku.Aku menyemprotkan parfum ke bajuku secukupnya sampai tercium bau mawar di hidungku. Lalu setelah itu, aku berangkat kencan dengan Danny-kun. Sesampainya di stasiun kereta, aku menunggu Danny-kun sambil kembali merapikan rambutku yang sebenarnya sudah aku rapikan setelah aku selesai berpakaian. Tak lama kemudian, Danny-kun muncul di depanku."Apakah kamu sudah menunggu lama?" tanya Danny-kun."Tidak kok ... aku baru sampai..," jawabku sambil tersenyum."Oya Danny-kun, bagaimana penampilanku?" tanyaku sambil memutar tubuhku."Kamu imut sekali hari ini, Mei..," ja