Share

salah

...

"Om." Panggilan Almira membuat Gemal menengok.

"Ra. Ada apa?" Gemal meletakkan benih tomat yang hendak ia taburkan di atas tanah yang sengaja ia jadikan kebun kecil di belakang rumah. "Lanjutin ya, Pak," perintah Gemal pada tukang kebun yang membersamainya sejak tadi.

"Siap, Pak," jawab sang tukang kebun.

Gemal melepas sarung tangannya dan mencuci tangannya yang kotor di kran dekat kebun. "Sibuk ya, Om?" tanya Almira.

"Nggak, sih. Hanya sedang menanam beberapa jenis sayuran. Biar agak adem aja dipandang ada kebunnya. Kenapa cariin Om? Tumben."

"Almira mau ngomong, lumayan penting kalau Om bisa."

"Sekarang?"

Almira mengangguk seraya tersenyum. Gemal mengajak Almira duduk di kursi taman dan kali ini Vivian dan Meysila yang tadi langsung menyusul bundanya, memilih menguping di belakang yang letaknya tak jauh dari kursi taman.

"Ada apa, Ra? Serius banget kayaknya." Gemal sedikit tertawa melihat wajah tegang Almira yang hendak berbicara dengannya itu.

"Om. Maaf sebelumnya. Almira ingi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status