Share

bagaimana tenang

"Bagaimana bisa tenang kalau di depan kita akan menghadapi razia?"

"Kau diam atau aku akan melemparmu ke dalam danau?" bisiknya sambil membalikkan wajah dan mendelik ke arahku, kebetulan di sebelah kiri, kami sedang melewati danau payau yang berair biru, nampak indah dikelilingi oleh rimbun pohon bakau.

"Hmm, baiklah," ujarku merendahkan suara.

Dia hentikan mobil dan memerintahkan agar aku dan imel pindah ke bagasi.

Ya ampun, mengapa sesulit ini perjuangan kami?

"Pindah bagasi sana!"

"Itu kan panas dan pengap, bisa jadi kami akan mati, belum lagi aku mudah mabuk darat," ungkapku menolak.

"Lebih baik mati di bagasi daripada mati dibunuh mereka kan?"

"Bendi! Kau tidak punya pilihan bagus?!"

"Ada, bunuh diri ke danau!"

"Jangan bercanda Bendi, astaghfirullah ...."

"Turunlah sekarang atau aku akan menyeret rambutmu dan memasukkan kalian dengan paksa ke bagasi, lagipula bertahan sebentar tak apa kan?"

"Ayo, Ma." Imel mengajakku dengan wajah seriusnya, " aku gak mau ditemukan dan ditahan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status