Share

Duka Mursiyem

Mursiyem mencium tangan mak Surti sangat lama, hatinya begitu berat meninggalkan perempuan yang sudah menganggap dan memperlakukannya seperti anaknya sendiri itu. Wanita yang begitu baik tanpa pamrih. Pun mak Surti, dia mengelus rambut Mursiyem dengan penuh kasih sayang, sejak tadi air matanya tak mau berhenti mengalir, hatinya terlalu berat untuk berpisah dengan orang-orang yang sudah membuat hidupnya sempurna, yang sudah memberinya kesempatan untuk merasakan kesempatan menjadi seorang ibu juga nenek tersebut.

"Hati-hati yo nduk, seng gemati sama Suminu, sayangi dia dengan tulus, karena apapun kesalahan orangtuanya, anak ini tidak tahu apa-apa, anak ini suci nduk. Jangan sampai kebencianmu dengan bapaknya kamu lampiaskan kepada Sumini. Bagaimanapun dia tetap anakmu"

"Iya mak, mohon doanya ya mak. Terimakasih banyak sudah begitu baik dengan kita, maafkan jika kami banyak salah dan selalu merepotkan emak dan bapak"

"Sttt mak nggak suka kamu bicara seperti itu Nduk, emak dan bapak juga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status