Share

Harapan

Menik tidak bisa tidur dengan nyenyak. Didalam kepalanya masih terngiang ucapan mak Siyem tempo hari.

"Benarkah suami dan anak-anakku sudah melupakanku? Benarkah mereka sudah hidup bahagia tanpaku? Benarkah posisiku dihati mereka sudah tergeser oleh mbak Sumini? Buktinya benar mereka tidak mencariku hingga kini!" Hatinya terus ragu dan bertanya-tanya.

Hatinya bimbang, dia ingin pulang, namun masih takut akan penolakan. Menik masih begitu trauma dengan masyarakat yang terhasut dan mengusirnya.

Bagaimana jika nanti warga mengusirnya kembali, bagaimana jika warga masih terhasut oleh Mak Siyem? Bagaimana jika nanti justru keluarganya sendiri yang tak lagi mengharapkan kedatanganya untuk pulang? Bagaimana jika semua itu terjadi ketika dia belum sampai rumah, bukankah usahanya akan sia-sia.

Bagaimana dengan Astutik saat ini? Anak bungsunya itu tidak pernah bisa jauh darinya.

Anak itu sering kali susah makan, bisakah m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status