Share

Tamu tak tahu malu

Selama apapun seorang ibu pergi, sejauh apapun seorang anak melangkah. Namun tak bisa dipungkiri, rasa sayang yang tersimpan dihati keduanya tak akan pernah mati. Rasa rindu itu tak pernah padam.

Astutik menyesap teh panasnya.

Melepas penat setelah menyelesaikan seluruh pekerjaan rumah yang begitu besar. kini dia mulai terbiasa, pekerjaan itu tak lagi terasa berat untuknya.

Bukankah dulu ibunya juga mengerjakannya sendiri, namun tak pernah mengeluh?

Dia duduk dibalik jendela, sambil menatap halaman depan yang memperlihatkan bayangan masa lalu ketika mereka menghabiskan waktu bersama sang ibu.

Dulu Astutik kecil sangat suka berlarian disana, bersembunyi dibalik pohon-pohon itu, lalu tertawa cekikikan ketika sang ibu tak kunjung berhasil menemukanya.

"Sudah ibu bilang, kamu ini perempuan nduk, jangan lari-lari, jangan sembunyi ditempat yang banyak nyamuknya. Perempuan itu harus bisa menjaga badanya,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status