"Neilsen, apa yang sedang kamu bicarakan? Bagaimana kamu bisa mengatakanku seperti itu? Selama lima tahun terakhir, aku sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk dirimu dan Ryu, sebenarnya apa salahku?"
Saat itu sikap Messie Chu membuat Neilsen benar-benar sangat membencinya. Apalagi sekarang Messie Chu juga tidak akan mengatakan hal yang sebenarnya, melihat kondisi seperti itu, ada baiknya merubah strategi perencanaan.Neilsen memandang Messie Chu dengan tatapan dingin lalu berkata."Ini adalah kesempatan terakhir yang akan kuberikan padamu, Messie Chu, selama kamu mengatakan semuanya apa yang telah kamu lakukan terhadap Keluargaku, aku berjanji padamu, tidak akan membiarkanmu masuk penjara, tapi jika kamu melewati kesempatan ini, maka selanjutnya kamu dan Keluargaku tidak memiliki hubungan apapun lagi. Tentu saja, dalam pandangan Ryu, kamu bisa saja menderita penyakit lalu meninggal."Mendengar perkataan Neilsen, Messie Chu tiba-tiba menjadi pSetelah meninggalkan kantor polisi, Neilsen masuk ke mobil dan tiba-tiba merasakan udara di dalam mobil sangat pengap. Hari ini, dia awalnya berencana pergi keluar untuk menanyakan kepada Messie Chu tentang kejadian lima tahun silam. Tidak menyangka ternyata wanita itu malah membahas soal David. Perihal David sebagai seorang informan sangat rahasia, bahkan untuk melindungi keselamatannya, dilakukan dengan langkah-langkah perlindungan secara menyeluruh, namun identitas David pada akhirnya terbongkar.Pada saat itu, yang berada bersama David hanya Messie Chu. Dimana pada kejadian itu, Messie Chu menjadi tersangka utama, bahkan kasus itu sempat direncanakan untuk dilakukan penyelidikan, namun saat itu dia sedang hamil. Dia sedang mengandung anak dari David! Setelah ibunya Neilsen tahu bahwa David sudah memiliki keturunan, bagaimana pun juga dirinya tetap harus membawa Messie Chu kembali dari luar kota. Neilsen menahan ibunya dan dia sendiri mengundang Messie Chu untuk kembali.
"Apa yang akan kau lakukan?" Rossa merasa sedikit gugup."Menurutmu? Nyonya Rossa!" Suara Neilsen serak lagi.Rossa merasa tak berdaya seperti seekor kelinci putih di depan Neilsen, Rossa mendorong Neilsen ke samping dan berkata."Aku lapar, aku ingin makan sesuatu.""Aku juga lapar."Tanpa menunggu lama, Neilsen segera meraih tangan Rossa. Rossa merasa suhu telapak tangan Neilsen panas, membuat Rossa kesulitan beradaptasi."Permisi, tolong ingat bahwa dirimu adalah pasien, oke?"Rossa tidak bisa menolak terlalu berlebihan, namun ia benar-benar peduli akan tubuh Neilsen. Melihat Rossa benar-benar sakit hati, Neilsen tidak menggoda Rossa lagi, ia menarik tangan Rossa sampai ke meja, dua orang tersebut sarapan dalam diam."Kalau kau tidak lelah, bagaimana jika kita membicarakan soal desain mobil?"Beberapa hari ini banyak masalah sepele sehingga Rossa mengabaikan pekerjaannya. Sekarang memikirkan tujuan Rossa datang ke Manado, ia berpikir selagi masih terluka begini, akan lebih baik cep
"Tuan Albert, Nyonya Linda, bagaimana Anda berdua bisa datang?" Santo benar-benar terkejut.Di sini sangat rahasia, ditambah lagi berita tentang perawatan Neilsen di rumah sakit ini juga telah diblokir, takut jika orang lain tahu mereka akan panik, tetapi tak terduga bahwa Papa Rossa dan Ibu Rossa bisa mencari sampai kesini.Mama Rossa tersenyum saat melihat Santo."Asisten Song? Baguslah kalau begitu, kami dengar Neilsen terluka ya? Kami datang khusus untuk menengok Neilsen."Meski Mama Rossa berkata begini, tapi dalam matanya tampak sedikit rasa khawatir, sudah jelas bahwa dia sangat ingin bertemu Neilsen.Santo tahu bahwa identitas mereka sangat spesial, ia tersenyum sambil berkata."Tuan Neilsen sedang keluar karena ada urusan, sebenarnya lukanya tidak terlalu parah, kalian berdua tidak perlu khawatir.""Sudah begini, dia malah tidak ada."Mama Rossa jelas-jelas merasa kecewa, kedua matanya seperti tiba-tiba kehilangan warnanya. Melihat mereka seperti ini, Santo tidak tahan untuk
"Viki? Mengapa kau bisa ada di sini?"Rossa merasa dirinya sudah lama tidak bertemu dengan Viki, kecuali waktu ada masalah kala itu, dimana ia minta tolong pada Viki. Orang ini kelihatannya berada di luar jangkauan dan tak tersentuh, tak disangka ia muncul secara diam-diam di bangsal rumah sakit Neilsen.Wajah Viki terlihat tak enak dipandang, ia bahkan kelihatan agak kesal, lebih menyakitkan lagi baginya ketika melihat Rossa sangat terkejut."Bukankah kau telah mencintai orang lain? Bukankah kau tidak lagi mencintaiku? Jika tidak, mengapa ketika melihatku kau tidak menampilkan raut senang sama sekali?"Sudah terbiasa dengan Viki yang berlebihan, Rossa tersenyum sambil berkata."Kau sibuk apa akhir-akhir ini? Aku tidak mendapat berita apapun tentangmu, aku kira kau mengisolasi diri dari dunia luar."Tidak ada yang salah dengan kalimat ini, tapi di telinga Viki kalimat tersebut terdengar sangat kasar.Dia baru saja tahu bahwa anak Rossa, Wandy, terkena masalah, tapi semuanya sudah bera
Pernyataan ini benar-benar terlalu berat. Sebelumnya, tak peduli siapa pun lawannya, Neilsen akan percaya pada ucapan Bibi Zhang, ia menganggap Bibi Zhang adalah tetua keluarganya, tidak mungkin ia akan mengganggu seorang anak kecil, tapi sekarang siapa anak ini?Dia adalah putra Neilsen sendiri!Meskipun Bibi Zhang berkata bahwa dirinya adalah ibu susu Neilsen, tapi Bibi Zhang adalah pelayan di keluarganya yang hidup dari gaji yang diberikan oleh keluarganya. Sekarang seorang pelayan berani menggertak Tuannya, kemarahan Neillse tidak bisa diredam sama sekali. Sebaliknya, kemarahan tersebut semakin membara.Neilsen bangkit berdiri dan memeluk Wandy, ia baru menyadari bahwa Simon dan Ryu yang seharusnya berada di rumah untuk melidungi Wandy, menghilang tanpa jejak."Dimana Simon dan Ryu?"Neilsen memandang dingin ke arah Bibi Zhang, pandangannya tidak bersahabat sama sekali. Bibi Zhang berkata sambil mengeluarkan ingus dan air mata."Tuan Muda agak demam, aku suruh Simon membawanya ke
Wandy adalah seorang jenius komputer, sekarang ini hanya Ryu, Neilsen, dan Rossa yang mengetahuinya, sementara orang lain mereka tidak akan bisa berpikir bagaimana anak sekecil Wandy bisa memiliki kemampuan komputer yang sangat baik. Jadi Bibi Zhang pasti juga tidak akan bisa menduga.Ketika melihat Neilsen menggendong Wandy turun ke lantai bawah, Bibi Zhang sudah bangkit dari lantai, para pelayan yang berdiri si samping Bibi Zhang sedang memberinya obat untuk pengobatan."Tuan, apakah kau sudah mau turun?"Bibi Zhang cepat-cepat bangkit, tapi hal itu membuat pinggangnya sakit, ia mengaduh sebanyak dua kali, ketika sadar bahwa Neilsen sama sekali tak peduli padanya, kedua mata Bibi Zhang menjadi gelap, ada sedikit rasa sakit dan sedih di sana.Neilsen sepenuhnya mengabaikan aksi kecil Bibi Zhang, menurut Neilsen apa yang dilakukan Bibi Zhang kali ini sungguh keterlaluan."Bibi Liu, pergilah ke ruang CCTV dan bawa rekamannya ke sini, aku butuh melihat masalah vas bunga ini sebenarnya b
Neilsen benar-benar tidak ingin melepaskan Wandy. Ia hanya ingin memeluknya seperti ini. Seumur hidupnya, ia tidak akan pernah merasa terganggu jika ia harus memeluk Wandy seperti ini. Tubuhnya begitu ringan harum, dan membuat siapa saja tak ingin melepaskan pelukannya.Wandy dapat merasakan kasih sayang Neilsen kepadanya, seolah pria itu lebih memanjakannya sejak ia tahu ia adalah putranya. Wandy tidak menolak atau membenci perasaan ini. Bahkan, ia sangat ingin dimanjakan. la tersenyum dan berkata."Oh, cepatlah pergi! Wanita itu tak tahu apa yang terjadi. Ia mengeluarkan banyak darah."Saat diingatkan Wandy, suasana hati Neilsen yang tadinya baik, mendadak berubah menjadi buruk."Aku akan pergi saat Simon kembali. Aku tidak tenang jika kau sendirian di rumah."Neilsen mengatakan yang sebenarnya. Sekarang Tria tidak tahu di mana ia berada. Sedangkan Simon tidak akan mungkin datang. Neilsen tidak mempercayai siapa pun di sekitarnya dan tidak mungkin membiarkan Wandy sendirian di rumah
Meskipun Rossa tertawa, senyumnya tidak seperti matanya. la tahu wanita di depannya adalah ibu Messie, Tiara Zhong. Saat ia menikah dengan Neilsen, Tiara Zhong sering mengganggunya. Saat itu, Rossa tahu bahwa Tiara Zhong tidak sesederhana yang ia pikirkan.Sekarang, Messie baru saja ditangkap dan wanita ini ada di sini lagi. Rossa sudah tahu Tiara Zhong punya niat buruk saat datang.Viki menjadi bingung. "Mengapa? Kau bahkan tak ingin minum secangkir kopi?"Viki menyengir, tapi melihat bahwa ada yang salah dengan tatapan mata Rossa. la mengikuti tatapan mata Rossa dan melihat Tiara Zhong berjalan ke arah mereka dengan marah. Viki mengernyitkan keningnya. Tak lama kemudian, Tiara Zhong berada di depan Rossa.Tangannya segera menuangkan kopi di dekat Rossa. Rossa sudah mengetahui apa yang akan dilakukan wanita itu. la langsung menghindar dan tumpahan kopi melalui wajahnya."Dasar kau wanita jalang!"Mata Tiara Zhong penuh dengan kebencian, dan kebencian itu tampaknya terukir hingga ke s