Share

Bab 190

Rossa merasa ragu untuk waktu yang lama, tapi setelah melihat ketenangan Neilsen, dia memutuskan untuk mengatakan kepadanya. Jika selesai berbicara, Neilsen tidak bisa menolerir atau menerimanya, maka dia harus pasrah. Mungkin jodohnya dengan Neilsen tidak setangguh dengan apa yang dia pikirkan, atau mungkin tidak ada seorang laki-laki pun yang bisa menerima ini smua.

Rossa bertaruh, tapi malah dia merasa bahwa Neilsen bukan seperti orang yang dangkal pikirannya, memperkirakan ke dua hal ini membuat dia selalu bingung, sangat tertekan. Melihat Rossa yang saat itu tertekan, Neilsen berkata.

"Aku katakan, jangan memaksakan diri sendiri, tunggu kamu benar-benar ingin memberitahuku, baru katakan saja, aku juga tidak perlu tahu sekarang. Bagaimana? Apa perlu makan sesuatu untuk mencobanya lagi?" Melihat dukungan dari Neilsen, Rossa sedikit banyak jadi terdorong hatinya.

"Baiklah."

Neilsen tersenyum kemudian berdiri, lalu pergi membuat semangkuk bubur u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status