Share

Bab 202

Melihat Rossa yang tampak malu, Neilsen semakin tidak bisa menahannya. Dia menundukkan kepalanya, dan mengigit daun telinga Rossa.

"Hei! Sakit!"

Sebenarnya tidak begitu sakit, masih ada sedikit perasaan dimana dia tidak bisa menolaknya, tapi dia tahu dia di sini terlalu berani.

Banyak orang yang lewat, bukankah dia merasa malu? Tangan lemah Rossa mendorong pergi Neilsen dan berkata.

"Kenapa kamu begitu jahat? Aku ke sini hanya untuk melihatmu saja."

"Aku kira kamu ke sini untuk memberiku sesuatu untuk kumakan."

Suara serak Neilsen, tindakan yang tidak mundur sama sekali, sebaliknya memaksa Rossa sampai putus asa. Belakang badannya adalah meja kaca, di depan matanya adalah Neilsen, saat ini dia seperti serigala yang menatapnya, membuatnya seluruh darahnya mendidih dan merasa malu.

"Jangan asal bicara, aku hanya ... umm ..." masih belum selesai berbicara, bibirnya kembali diblokir oleh Neilsen.

Kali ini, dia tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status