"Masalah ini biar aku pikirkan sendiri, kamu masih belum mampu melawan dia, jangan bersiteru terus dengan Neilsen, aku yang melibatkan kamu disini, tunggu sampai balik ke Manado, lebih baik kamu cari perkerjaan lain, aku takut dia akan melukaimu."
Inilah yang ditakutkan Rossa.Linny dengan senyum berkata."Aku tidak takut padanya, tidak akan aku berikan hidupku untuknya, masalah Manado ini dia juga tidak berkata sudah selesai."Melihat Linny juga tidak peduli, Rossa masih khawatir, tapi Linny tidak membiarkan Rossa berbicara lagi."Sudahlah, bagaimana dengan kita? Kalau bukan karena kamu membantuku saat kuliah, aku juga tidak tahu dimana aku akan bekerja sekarang. Kalau bukan karena kamu tidak akan Linny Lan yang sekarang, jangan berkata apa-apa lagi, aku tahu apa yang aku lakukan. Kamu baik-baik saja, aku juga merasa lebih baik."Rossa langsung merasa tersentuh.Awalnya dia adalah orang yang berpengaruh di keluarga RossWandy kelihatan tidak begitu senang."Kenapa ketika mami datang, Ryu ini menjadi banyak buat masalah? Mami, kamu hanya punyaku!"Wandy memeluk erat tangan Rossa, membuat Rossa tidak bisa bisa berkata apa-apa."Mami akan selalu menjadi punyamu, tapi tidakkah kamu berpikir kalau Ryu kurang mendapatkan kasih sayang?""Itu tidak ada hubungannya dengan kita. Dia juga punya orang tua!"Wandy tahu siapa ibu Ryu, tapi tidak terlalu menyukainya. Melihatnya seperti itu, Rossa tidak banyak bicara. Linny mengajak Rossa dan wandy ke kantin untuk makan.Rossa tidak tahu arti dari tambahan makan, sampai dia melihat Ryu membawa dua potong paha ayam besar untuk Wandy, mata kecilnya sedang menatap paha ayam yang besar itu, seperti akan memakannya dengan hanya menatapnya, tapi Wandy mengambil dan menaruhnya ke mangkuk Rossa, Dengan bangga dia berkata."Mami, anakmu mendapatkannya untukmu, makanlah. Makan siang hari ini terasa enak."
Kakinya bisa dibilang cepat dan tanpa ampun. Dia ingin langsung menendangnya lagi. Orang itu juga tidak sembarang lagi, dengan cepat mengatakan namanya."Hei ini aku, ini aku! Viki! Sedikit bermurah hatilah dengan kakimu cantik! Aku masih belum menikah dan belum punya anak." Viki takut sampai berkeringat dingin.Energi wanita itu sungguh mengejutkan. Kalau saja dia tidak bilang dia itu siapa, dan menunggu Rossa untuk mencari tahu, dia pasti sudah babak belur dibuatnya. Viki berkeringat. Kaki Rossa lebih kurang dari tiga sentimeter dari jaraknya.Mendengar Viki menyebutkan namanya, Rossa langsung menarik kakinya kembali, dia hampir kehilangan keseimbangannya, untungnya ada meja di dekatnya, dia memegang meja itu sebentar."Bagaimana bisa itu kamu?"Rossa tidak menduga, dan juga sedikit takut. Keringat dingin Viki menetes melalui keningnya, melihat dirinya sendiri dan menjaga gayanya, dengan tertawa yang dipaksa berkata."Ya kalau bukan aku siapa lagi? Cantik, kamu sudah melukai hatiku,
"Linny!"Rossa berlari dengan cemas, dan melihat Linny mengejar seorang pria dengan sapu, dan pria itu kelihatan tidka asing."Viki?" panggil Rossa.Sesaat ketika Viki mendengar suara yang akrab itu, langsung berlari kebelakang Rossa, memegang tangannya dengan erat berkata dengan sedih." Sayangku, cepat lindungi aku, wanita ini terlalu ganas."Sapu yang ditangan Linny masih ada di tangannya, ketika dia melihat Viki dan Rossa terlihat akrab, dia terkejut."Rossa, kamu kenal sama dia?"Rossa merasa kepalanya pusing sekali dengan keadaan ini."Apa yang kamu lakukan disini?"Rossa menarik Viki dari belakang. Viki merasa bersalah berkata."Kamu tidak ingin aku masuk, aku akan selalu mencari tempat lain, kalau tidak aku akan kemana lagi? Di luar sangat dingin. Kamu tidak bertanggung jawab terhadapku, aku masih belum menemukan jalanku?"Mulut Linny ternganga. Apa yang terjadi?"Rossa, kamu dan dia ....""Tidak ... tidak ... aku sama sekali tidak ada hubungan apa-apa dengannya!" jelas Rossa
Neilsen meraba dengan tangannya, cairan yang berwarna merah terang itu membuatnya merasa sedikit malu. Dengan cepat dia bangkit berdiri, lalu pergi ke kamar mandi, menyucinya dengan membasuh menggunakan air dingin, dan pada saat itu juga, Santo Song mengetuk pintu masuk."Tuan Neilsen, di rumah yang lama telah ....""Keluar!" Neilsen dengan suara dingin berkata, suaranya itu membuat Santo Song terkejut."Tuan Neilsen?"Santo Song jarang sekali melihat Neilsen menunjukkan emosinya seperti ini, awalnya dia hanya ingin pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya, kemudian mendengar Neilsen bersuara."Lebih baik kamu keluar sekarang juga! Jika kamu melihat ke mana-mana dan melihat sesuatu yang seharusnya tidak harus kamu lihat, saya menginginkan kedua bola matamu!"Kalimat itu langsung membuat Santo Song tidak berani melangkah masuk lagi, dia ingin melihat sekeliling hal apa yang tidak boleh dilihat oleh dirinya, tapi dirinya juga t
Tidak ingin membantah Nyonya Huo, Neilsen memiliki sedikit kesalahan, tapi hal ini juga yang membuat Neilsen menjadi semakin lebih berhati-hati."Nyonya Huo, jika ada masalah bisa dijelaskan, masalah ini benar-benar tidak seperti perbuatan Keluarga Huo."Neilsen menghormarti keluarga Huo, dia yakin orang-orang dalam keluarga Huo tidak mungkin melakukan sesuatu yang tidak ada dasarnya.Kalimat ini sedikit memalukan Nyonya Huo. Wajahnya memerah, dia menghela napas dan berkata."Karakter apa yang masih dimiliki oleh keluarga Huo? Jika bukan karena putus asa, saya sebagai Nyonya juga tidak mungkin tidak mau punya muka melakukan hal ini. Masalah ini tidak diketahui sedikitpun oleh Timothy Huo, semuanya dilakukan olehku sendiri, dan aku masih melakukannya, berharap Tuan Neilsen tidak akan bermasalah dengan Timothy Huo. Keluarga Huo juga hanya sebuah jari kelingking ini saja."Bicara sampai di sini, Nyonya Huo menghela napas. Neilsen mendengar s
Selesai bicara, Neilsen membalikan badan pergi tanpa menengok lagi. Santo Song tertegun di tempat. Apa yang terjadi dengan Neilsen? Wanita yang baru saja tiba di Manado berapa belas hari, membuat dia begitu emosi? Istrinya pada tahun itu tidak ada yang membuat Neilsen begini lepas kendali, tapi ini Kelselyn dapat membuatnya seperti ini? Dia hanya bicara beberapa kalimat tentang wanita ini, Neilsen mau supaya dia langsung mengundurkan diri?Santo Song merasa sedih, dia telah bekerja dengan Neilsen selama 5 sampai 6 tahun, ini adalah kali pertama melihat Neilsen begitu serius menyuruhnya untuk mengundurkan diri, hanya dikarenakan satu orang wanita ini, tapi tidak peduli sesedih apapun dirinya, Santo Song masih mengikutinya."Tuan Neilsen, maafkan saya, saya akui saya bersalah."Neilsen sendiri tahu nada bicaranya tidak enak, tapi perasaannya terhadap Rossa mau seperti apa dikatakan. Dia menghela napas, naik mobil, langsung duduk di kursi belakang, masih deng
"Rossa! Rossa, aku di sini!"Neilsen melaju dengan cepat dan memeluk Rossa dengan erat, tetapi dia masih menangis dan berteriak, bahkan meninju dan menendang Neilsen."Neilsen, kamu begitu kejam! Ini anak kita! Bagaimana kamu bisa melakukan ini padaku?"Air mata Rossa membanjir seperti gerbang air yang terbuka, langsung membasahi pakaian Neilsen."Rossa, buka matamu, lihat aku, kamu sedang bermimpi! Bangun segera!""Jangan! Sakit! Sakit! Sakit! Aku terbakar! Siapa yang akan menyelamatkan aku dan anakku?"Mendorong dirinya dari Neilsen, memeluk dirinya sendiri dengan erat, tetapi tangannya secara tidak sadar melindungi perutnya, seperti ketika kebakaran lima tahun yang lalu. Hati Neilsen tiba-tiba terasa sedih. Lima tahun yang lalu dia tidak melihat kejadian kebakaran yang dialami Rossa, tetapi sekarang melihat hal ini, dia merasa hatinya hancur berkeping-keping. Apakah dia berjuang dalam api lima tahun yang lalu dan tidak ada yan
Awalnya Neilsen ingin menggunakan masalah merawat Wandy untuk menahan Rossa supaya tetap tinggal, sekarang mendengar Simon berkata begini, Neilsen berpikir dirinya sangat brengsek. Jangan bilang anaknya sendiri tidak mengenalinya, jika demikian, Neilsen akan merasa jijik bahkan pada dirinya sendiri!Neilsen menepuk pundak Simon sambil berkata. "Terima kasih, Simon, kamu telah membuatku memahami hal ini.""Nona Kelselyn yang ada di dalam itu, apakah Tuan Neilsen berencana menjadikannya sebagai istri?" Simon bisa melihat bahwa perasaan Neilsen terhadap Kelselyn berbeda dari yang lain, jadi dia bertanya dengan santai.Neilsen berkata."Wandy adalah anakku, anak kandungku! Tapi Kelselyn adalah ibu kandung Wandy, jadi menurutmu aku bisa apa?"Simonti ba-tiba tertegun. Simon tahu bahwa Neilsen pernah menikah sekali, tetapi semua orang di Manado juga tahu bahwa Neilsen tidak mencintai Rossa."Jadi Kelselyn adalah simpananmu da