Itu adalah gelang giok hijau, dari ulang tahun Rossa yang ke dua puluh, ibunya pergi ke ujung kota memilihnya untuk dia, ketika dia menikahi Neilsen, hanya itu yang dia ambil sebagai mahar. Sekarang bertahun-tahun sudah berlalu, bagaimana ibunya tidak bergembira setelah melihat gelang ini lagi? Itu adalah barang yang tidak akan ditinggal Rossa.
"Bagaimana kamu bisa memiliki barang Rossa? Dimana anak perempuanku?"Ibunya memeluk bahu Rossa dengan erat, air mata yang di ujung matanya tidak bisa berhenti, bahkan badannya sedikit bergetar. Rossa benar-benar dalam masalah, dia sangat ingin memberi tahu wanita di depannya bahwa dia adalah putrinya! Tetapi mata Neilsen terlihat berharap, mata ayahnya pun terlihat bingung langsung menyadarkannya. Mereka tidak lagi muda, juga sudah merasakan kehilangan anak perempuan, sudah pasti tidak membiarkan mereka merasakannya lagi.Rossa menahan sakit di hatinya, dengan suara kecil berkata."Dia ada di tempat aman dIbu-nya tanpa sadar ingin mengangkatnya, tapi Rossa menghentikannya."Tante, biar aku saja." Mata Rossa terlihat berat.Tiba-tiba ibu-nya terasa akrab dengan mata itu, tahu kalau dia sedang gemetaran, sesuatu terlewat di pikirannya, tapi dia tidak bersuara, dengan pelan menarik tangannya kembali. Rossa tidak memperhatikan gerakan ibu-nya, pikirannya semua ada pada ponsel yang di depannya.Siapa yang menelepon? Apa mungkin ini orang yang ingin menipu orangtuanya untuk pergi keluar negeri kah?Rossa mengangkat teleponnya dengan tampang yang serius."Siapa ini?" suara Rossa dingin dan tanpa kehangatan, orang yang ada disisi lain terdengar bingung, dengan cepat menutup panggilannya.Ponselnya mengeluarkan suara "tut-tut", hati Rossa seperti tenggelam. Kalau itu salah sambung, tidak mungkin menutup panggilannya tanpa berkata apa-apa, kecuali tidak ingin mereka mendengar suaranya, atau karena alasan lain, tetapi apapun alasannya, Rossa
Di depannya bertuliskan "Anak dari keluargaku."Keluargaku!Tangan dari ayah-nya sangat bersemangat, tetapi dengan senyum dia berkata."Anak ini sangat tampan.""Benar sekali, sejak dia dilahirkan sudah tampan, sejak kecil sudah perhatian dengan orang lain, sangat bijaksana." Rossa mengatakan tentang kesombongan anaknya.Ayah-nya membuka galerinya, dengan pelan melihat-lihat, semakin dilihat semakin suka."Rossa sendiri ke luar negeri tentu bukan hal yang mudah, bukan?" Ayah-nya tiba-tiba mengganti topiknya.Rossa dengan suara kecil berkata."Tidak juga, karena ada anak-anaknya, dia hidup dengan bahagia."Ibu-nya dengan cepat berkata."Cooba saya lihat, dasar kamu tua, kenapa hanya melihatnya sendiri.""Aku masih belum selesai melihatnya juga."Ayah dan ibu-nya seperti dua anak kecil yang lengket terus. Mellihat mereka seperti itu, Rossa pun tersenyum. Dia bersumpah akan menga
"Apa yang kamu katakan?" Rossa berpikir dirinya telah salah mendengar.Ini bukan tipu daya yang dilakukan Neilsen lagi kan? Tapi mengapa hatinya begitu panik? Tangan Rossa sedikit gemetar, bahkan ketika saat dia berdiri, tanpa sengaja membenturkan lutut kakinya ke sudut sofa, dia merasa kesakitan sampai mengerutkan kening."Ada apa? Apa yang sedang terjadi?" tanya Ibunya ketika melihat Rossa seperti itu dia sangat khawatir.Rossa memandangi ibu dan ayahnya. Mereka yang telah memperlakukan dan menjaga Neilsen selama lima tahun terakhir hampir seperti putranya sendiri. Kalau kejadian ini diketahui oleh mereka berdua, kemungkinan dapat membuat mereka timbul rasa cemas yang berlebihan.Jika mengatakan tidak kenapa-kenapa itu pasti bohong. Jelas-jelas orang tua sendiri, tapi sekarang malah lebih menyukai Neilsen, hal tersebut terus menerus terjadi ketika dia masih tidak ingin meneruskan bersama dengan Neilsen. Rossa terbatuk lalu berkata."Di Perusahaan tempat Neilsen bekerja sedang ada ur
Timothy Huo sekarang pergi juga tidak, tinggal juga tidak, dan wajahnya bahkan semakin memanas, tetapi sekarang dia hanya bisa menggunakan sorotan matanya untuk membunuh Rossa, dan lainnya benar-benar tidak berani dia lakukan. Rossa malah mengabaikannya, lalu kepada Santo Song berkata."Neilsen memiliki golongan darah yang langka. Saya sudah menghubungi rumah sakit lain sewaktu dalam perjalanan, diperkirakan sekarang ini akan segera sampai. Tolong kamu persiapkan."Santo Song berhenti sejenak, kemudian bereaksi kembali, diam-diam mengagumi kemampuan Rossa untuk mengurus masalah. Dia langsung panik, sampai lupa bahwa Neilsen memiliki golongan darah yang langka. Untungnya, Rossa sekarang sudah mempersiapkannya. Dalam hal ini, Rossa bukan berarti tidak peduli sepenuhnya terhadap Neilsen bukan? Memikirkan kembali kekesalan Rossa terhadap Timothy Huo barusan, Santo Song merasa sangat disayangkan, jika tahu lebih awal maka akan mengambil teleponnya sendiri untuk memotret, saat itu Tuan Neil
Rossa tidak peduli dengan apa maksud Timothy Huo, dia yang pertama kali berdiri dan langsung masuk ke dalam ruangan operasi."Dokter, bagaimana keadaanya?" telapak tangan Rossa berkeringat.Dia sudah lama tidak merasakan hal seperti ini, kegugupannya tampak seperti sedang menunggu hasil ujian berpuluh-puluh ribu kali.Dokter melepaskan maskernya, menghela napas dan berkata."Tidak apa-apa untuk saat ini, tetapi mari lihatlah malam ini apakah bisa terjadi demam. Jika telah melewati malam ini dan besok sudah bisa bangun, maka tidak ada masalah, jika sebaliknya ...."Dokter tidak mengatakan perkataan selanjutnya, tapi Rossa memahaminya. Malam ini adalah malam yang paling terpenting."Bolehkah saya menginap?"Rossa tahu bahwa cedera berat yang dialami Neilsen, bisa saja langsung mengirimnya masuk ke ruang perawatan kritis.Ruang perawatan intensif tidak akan mengizinkan anggota keluarga untuk menemani pasiennya, tet
Rossa sudah lama berpikir bahwa Lulu Shen akan menanyakan hal ini, tidak peduli apakah Wandy atau Lulu Shen, penampilan mereka sangat mirip seperti Neilsen. Jika mereka bertiga berdiri bersama-sama, tidak peduli siapapun akan mengenali hubungan mereka yang adalah ayah dan anak. Tetapi saat ini, Rossa tidak tahu bagaimana cara memberitahu identitas Neilsen terhadap Lulu Shen."Dia adalah ....""Apakah dia ayahku?" Lulu Shen bertanya dengan penasaran, nadanya begitu cemas. Rossa sejenak terasa tak bisa bicara.Apakah ini kontak batin antara anaknya dengan Neilsen? Dia ingin menyangkalnya, tapi melihat Lulu dari sorotan pengharapan matanya, dia bahkan tidak bisa membuka mulutnya."Lulu, bisakah soal ini kita bicarakan kembali nanti suatu saat?""Oh." Lulu tampak sedikit kecewa, namun dia tersenyum dan berkata."Mami, ada apa dengannya? Apakah dia sakit? Apakah sakit yang sama seperti Lulu? Bolehkah membiarkan dia datang ke Amerika u
"Nona Rossa!" Wajah Santo Song tiba-tiba berubah pucat.Neilsen sudah seperti ini, jika terjadi sesuatu pada Rossa, bagaimana dia bisa menjelaskan kepada Neilsen? Santo Song begitu cemas hendak pergi mencari dokter, Timothy Huo malah menahannya."Tidak perlu mencari dokter lagi, dia terlalu emosional sehingga menyebabkan dirinya pingsan. Kamu bantu menopangnya, aku akan menyubitnya, dia akan segera membaik."Santo Song agak meragukan perkataan Timothy Huo, tetapi melihat keseriusan wajah Timothy Huo pada saat itu, dia masih menurutinya dan membantu menopang Rossa. Gerakan ini memerlukan ketrampilan yang handal, bila terlalu pelan tidak ada gunanya, bila terlalu kuat dapat membuat orang menjadi kesakitan. Timothy Huo sering melakukan ini ketika dia masih berada di Tentara. Ketika menghadapi keadaan Rossa, dia tiba-tiba tidak bisa melepaskannya.Aroma milik wanita tersebut masuk ke rongga hidung Timothy Huo. Dia adalah laki-laki yang paling jarang dekat dengan wanita, bukan karena dia me
"Turun! Kelselyn, turun!" Bibi Zhang menampar kaca dengan marah, dan tidak berpikir kaca tidak boleh diperlakukan seperti itu. Santo Song sedikit tertekan.Apa yang salah dengan Bibi Zhang? Dia bergegas meminta Rossa untuk keluar dari mobil untuk berhenti, tapi Rossa terbangun. Dia terjaga sepanjang malam dan terganggu oleh orang lain. Sejujurnya, Rossa berada dalam mood yang buruk. Dia menurunkan jendela dan melihat Bibi Zhang dengan dingin."Apa yang ingin kamu lakukan?""Apa? Kamu adalah seorang wanita ganas! Karena kamu sangat jahat, Reinkarnasimu rubah jenis apa ya? Kamu mengganggu keluarga kami! Kelselyn, aku beritahu, jika kamu adalah seorang wanita cerdas, cepat pergilah dari sini. Jauhi Tuan Neilsen, atau kamu akan ....""Atau apa?" mata Rossa sedikit dingin.Dia dulu melihat, bahwa Bibi Zhang demi kepentingan Ibu Nelson, dan ia mengurus dirinya tiga tahun setelah menikah. Tidak peduli apa yang dia lakukan, tidak peduli berapa banyak dia lakukan, Rossa tetap membuka dan menut