Dan saat beristirahat aku melihat gadis itu sedang duduk untuk makan siang siang di kantin. Lalu aku memberanikan diri untuk menyapanya.
Lalu aku menepuk pundaknya. Daan menyapanya.
" Hai, kamu Mecca kan, oh ya tadi kita sudah berkenalan. Aku Zaky yang tadi terlambat datang, oh ya makasih ya atas tadi, tadi kamu udah ngasih aku minum, kalo kamu tadi nggak ada mungkin aku sudah lemas karena kelelahan." Sapaku sambil berterima kasih kepadanya.
"Oh nyantai aja lagi, lagian kita harus selalu saling bantu, apalagi kami teman sekampus ku dan satu kelompok lagi, jika aku ada di posisi ku kamu pasti bantu aku kan." Ucapnya sambil tersenyum ringan dan manis. Sepertinya aku sudah mulai suka padanya saat pandangan pertama.
Semua mahasiswa pun tengah beristirahat makan siang.
"Ekh, udah mau waktunya masuk ke aula. Kamu Mau bareng sama aku kah? Atau kamu masih mau disini aja." Tanyanya.
"Oh ya kita bareng aja ya, gapapa kan?" Tanyaku.
"Ya gapapa lah, nggak ada yang larang ini, lagian kita sekelompok ini."
"Ayok!!" Ajaknya sambil menepuk pundakku. Saat dia menepuk pundakku ada rasa yang aneh yang terasa dalam hatiku. Apa ini yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama.
Kita pun pergi menuju aula. Karena acara selanjutnya akan diadakan di aula.
"Oke, sekarang baris semua sesuai kelompok kalian masing-masing. Cepat!!! Perintah senior.
POV Mecca
Para mahasiswa baru pun berbaris sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Karena mecca orang nya agak pendek jadi dia berbaris paling depan nggak seperti aku yang tingginya agak di atas rata-rata.
Tapi tak apalah seenggaknya aku masih bisa memandangi nya.
"Dia gadis yang manis, dan sepertinya dia tidak Memandang materi deh kalo berteman." Pikirku
Semua mahasiswa baru tengah fokus menyimak apa yang disampaikan pemateri.
Tapi tidak dengan ku, pikiran ku malah sedang bergelut dengan wajah nya yang manis itu.
"Oke, pembahasan materi sudah selesai dan tugas untuk besok pun sudah diberikan. Jadi kalian boleh pulang, dan ingat bawa semua barang yang ditugaskan dan jangan sampai tidak membawa dan jangan sampai ada yang terlambat lagi. Paham kalian." Jelas senior.
Aku pun pulang, dan aku masih bingung besok harus membawa apa saja, karena tadi aku benar-benar tidak memperhatikan nya.
"Apa aku harus mencarinya dan menanyakan nya?"
"Akh, itu ide bagus, tapi dimana dia, dari tadi keluar aula aku benar-benar nggak melihat nya." Tanyaku pada diri sendiri.
Aku pun terus mencarinya,
"Sial, kenapa aku sampai lupa nggak minta no hp nya, kan kalo tau no hp nya aku tinggal menelepon nya. Nggak harus mencarinya kayak gini." Gerutuku.
"Oh itu dia, aku cari-cari." Gerutu ku.
Aku pun menepuk punggungnya.
"Hey," sapaku.
"Boleh aku tanya sesuatu?" Tanyaku
"Apa?" Tanya nya balik
" Hmmm, aku tadi kurang fokus mendengarkan materi tadi, dan aku sama sekali nggak mencatat apa-apa saja yang harus dibawa besok." Jelasku
" Bolehkah aku lihat catatan buat besok kah?" Pintaku padanya.
"Oh boleh, tunggu sebentar" dia pun mengeluarkan buku dan menuliskan sesuatu di selembar kertas.
"Ini sudah aku catat di kertas ini. Kamu tinggal salin ya takut nya ilang lagi." Ucapnya.
"Terimakasih ya, oh ya kamu pulang kemana? Mau bareng ? Ucapku.
" Oh tidak, aku pake motor kok, kamu pulang pake apa?" Ucapnya yang menolak untuk pulang bersama.
"Oh aku pake mo…mobil angkot." Jawab ku yang hampir kelepasan
" Oh mau bareng nggak, naik motor ku." Tawarnya, tetapi aku menolaknya karena aku takut dia tau siapa aku.
"Oh nggak usah, aku naik angkot saja, lagian aku harus mampir dulu ke suatu tempat, takutnya aku merepotkan kamu." Jelasku karena aku takut dia tau siapa aku sebenarnya.
Aku ingin merahasiakan identitas ku sebenarnya. Biarlah mereka tau sendiri tanpa aku yang memberi tahu.
Akhirnya dia pulang dengan memakai motor nya. Dan aku berjalan kaki seperti tadi aku pergi ke kampus karena mobilku ku parkirkan di parkiran minimarket.
Hari ini kegiatan MOS selesai, hari ini semua mahasiswa berkumpul di ruang aula dan rektor meresmikan bahwa kegiatan MOS selesai dan mulai besok semua mahasiswa baru sudah bisa mengikuti pengajaran seperti biasanya.
"Lega rasanya bahwa besok aku sudah kuliah seperti biasa lagi, dan nggak se ribet saat masa MOS itu." Ucapku
Tiba-tiba ada seseorang yang memanggil ku.
"Mecca tunggu." Ucapnya
Dan ternyata dia Zaky. Lelaki itu sepertinya tidak punya teman lagi selain aku. Tapi tak apalah.
"Ya, ada apa? Kamu memanggil-manggil aku segitu nya? Tanya ku.
"Hmmm, kamu sibuk nggak, kita makan yuk, aku traktir deh." Ucapnya
"Ada acara apa nih, baik banget mau traktir? Siapa saja yang diajak?" Tanyaku
"Nggak ada yang lain sih, cuma kita. Aku dan kamu. Kamu tau kan aku cuma punya temen kamu aja, yang lain seperti nya nggak mau deh berteman dengan orang kaya aku. Udah cupu pas-pasan lagi." Ucapnya
"Hey, nggak usah ngomong kaya gitu tau, aku nggak suka dengernya juga, kamu nggak usah merendahkan diri kaya gitu, semua orang mau kok berteman sama kamu, cuma kamu nya aja yang tertutup. Jadi orang pun enggan sama kamu."
"Coba deh kamu, say hai gitu sama yang lain, atau gimana kek, kaya kamu ke aku. Kamu juga lakukan itu sama yang lain. Pasti mereka nggak segan-segan deh buat Deket sama kamu, percaya deh sama aku." Jelaskan panjang lebar padanya.
"Ya udah, sekarang mau makan dimana? Nih kamu pake motor aku aja ya, kamu yang bawa ya."
"Tunggu kamu bisa bawa motor kan?" Tanyaku. Secara aku belum pernah melihatnya membawa motor.
"Ya, aku yang bawa, aku juga bisa kali bawa motor. Cuma males aja bawa motor ke kampus, lebih enak pake mobil. Udah nyaman nggak kepanasan, nggak kehujanan." Ucapnya
"Maksudnya nya?" Heran ku
"Ekh, maksud aku, lebih enak pake angkot, ya angkot kan kalo naik angkot nggak kepanasan dan nggak kehujanan kan." JelasnyaAku tertawa kecil sambil sedikit terheran dengan apa yang dia katakan."Ya sudah, ayo!!" UcapkuKita pun segera bergegas menuju tempat makan, dan ternyata dia mengajakku ke sebuah restoran yang terbilang cukup mewah."Nggak salah kamu mengajakku kesini. Disini itu makanannya mahal-mahal loh." Tanya ku yang terheran."Udah masuk aja, kamu nggak usah banyak tanya, kamu mau makan apa?" Tanyanya sambil memberikan buku daftar makanan nya."Udah pilih aja, mau makan apa, kebetulan aku punya kenalan disini, dia ngasih voucher makan disini, lumayan kan." Jelasnya.Karena aku tak kunjung memesan maka dia memilih makanan."Pelayan, aku pesan ini, ini dan yang ini ya. Oh ya kamu mau minum apa? Y
Kami pun langsung tancap gas. Dan lebih terkejut dia tidak mengajakku ke restoran melainkan ke sebuah rumah mewah."Kok kesini?ini rumah siapa?" Tanyaku" Ini rumahku" jawabnya dan mataku langsung terbelalak tak percaya."Kamu bercanda kan, sejak kapan kamu tinggal disini. Ya aku memang belum pernah ke rumahmu, karena selalu kamu yang ke kosan aku kalo kita ada tugas apapun. Dan sekarang kamu mengajakku kesini dan bilang ini rumahmu." Jelasku"Sudah masuk dulu nanti aku jelaskan di dalam." Ucapnya dan kami pun langsung masuk ke dalam rumah."Jadi aku selama ini aku, menutupi identitas ku. Aku ingin punya teman yang mau menerima aku apa adanya bukan karena materi ku.""Oleh karena itu aku merahasiakan nya, lalu sekarang aku ingin kamu tau aku yang sebenarnya. Karena aku pikir kamu berbeda dengan orang-orang diluar sana.""Makan
Setelah selesai makan malam. Aku berkumpul dengan keluarga."Nak, gimana kuliahmu? Lancar?" Tanya papa"Tentu saja lancar pah, emang nya kenapa pah?""Gapapa sayang, papa cuma bertanya saja, pinta papa sama Mama kamu harus fokus kuliah dulu ya sayang, jangan pacaran dulu, nanti yang ada kamu malah jadi nggak fokus lagi." Ucap papa, yang tak mau kuliahku terbengkalai gara-gara pacaran."Ya pah mah, aku akan ingat selalu pesan kalian, aku juga nggak mau gara-gara pacaran masa depan ku hancur." Ucapku."Mah, pah, aku ke kamar ya, mau tidur." Pamit kuAku langsung pergi kekamar untuk tidur."sebenarnya aku memang belum ngantuk juga sih, tapi mengingat pesan papa tadi, yang melarangku agar nggak pacaran membuat ku kepikiran, secara aku kan lagi pacaran sama Zaky." Pikiran ku yang terus berkecamuk.
"Terimakasih." Ucapku sambil mengusap-usap baju, tanganku yang kotor."Lain kali hati-hati, disini banyak hewan peliharaan berkeliaran." Ujarnya."Ya, aku tadi nggak perhatikan jalan sih, jadi gini deh." Jawabku"Kamu orang baru ya?Soalnya aku baru lihat kamu disini?""Oh, aku nggak sengaja lewat sini, aku ada teman disini." Jawabnya."Oh, ya kenalin aku mecca, kamu?" Tanyaku sambil menawarkan untuk berjabat tangan."Aku Riki." Jawabnya"Sekali lagi, terimakasih ya karena kamu udah nolongin aku." Ucapku sambil tersenyum dan ia pun membalas senyumanku."Em, karena kami nggak apa-apa, aku pamit dulu ya, assalamualaikum." Pamit nya yang sopan padaku sambil berlalu pergi."Oh ya, sekali lagi terimakasih ya atas pertolongannya. Waalaikumsalam…" Jawabku aku pun memutuskan untuk kembal
"Papa, sudah makan?mau mama masakin?" Tanya mama"Sudah, tadi papah pesan makanan di luar abis mama lama banget sih, liat ini kan udah lewat jam makan malam mam." Ucap papa.Sementara mendengar orang tua ku mengobrol aku diam di kamar. Lalu melihat layar hp.tak ada satu panggilan pun darinya."Apa dia semarah itukah. Sehingga tak menelponku kembali." Gerutuku sambil meletakkan kembali hp ku.Aku menunggu nya menelpon hingga aku tertidur dengan lelap hingga besok pagi.Besok paginya aku telah terbangun dan bersiap untuk pulang ke kosan.Tok...tok...tok…"Bangun...sayang…" ucap mama yang tengah mengetuk pintu yang langsung aku buka dan melihat aku sudah bersiap akan pergi."Kamu udah siap-siap aja, kok pagi sekali nak perginya?" Tanya mama"Mam,kan kemarin aku bilang tugas kuliahku ban
"Hmmm, ekh ini kan udah malam nih, emang kamu nggak capek gitu. Lagian besok kan kita kuliah jadi mending kamu pulang dan istirahat ya sayang. Biar nanti kamu nggak terlambat lagi." Ucapku sambil mendorong halus Zaky keluar untuk pulang."Jadi kamu ngusir nih ceritanya." Ucapnya dengan menyindir ku karena mengusir nya secara halus."Eh, bukan gitu maksudku." Jawabku."Ya udah, aku pulang saja, kamu langsung istirahat ya kan kamu baru pulang dari rumah orang tua kamu. Aku paham kok, pasti kamu lagi capek-capek nya ya." Jawabnya sambil tersenyum manis."Aku pulang dulu ya. Besok aku jemput kamu seperti biasa. Assalamualaikum." Pamit nya padaku sambil mencubit hidungku. Dia langsung masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya.Setelah dia pergi aku langsung mengunci pintu kamarku dan langsung membanting kan tubuhku diatas kasur karena benar apa kata Zaky, seharian ini aku beneran sib
Aku pun mengiyakan ajakannya. Kami pun langsung pergi untuk makan siang.Dan ternyata dia mengajakku ke sebuah cafe yang tidak jauh dari kampus."Kamu mau pesan apa?" Tanyanya."Bebas, terserah aja. Mau disamain juga gapapa." Jawabku."Kalau minum nya? Sama juga?" Tanyanya."Ya, samain aja." Jawabku dengan singkat."Mbak aku pesan menu pasangan ya." Pesannya pada pelayan.Aku terkejut ternyata disini ada menu khusus pasangan juga."Kamu kenapa? Kok kayak yang bete gitu sih?ada masalah?" Tanyanya padaku yang dari tadi hanya terdiam dan menjawab apapun dengan singkat dan terserah."Gapapa kok, aku cuma nggak enak badan aja." Jawabku dengan suara agak lemas."Kok kamu nggak bilang sih, kalau kamu lagi sakit?" Udah kalau gitu take away aja ya. Kita makan di kosan kamu aja ya
POV zakyDimalam saat kamu sakit, kamu meminta ku untuk menemani mu sampai kau tertidur. Karena kau tak biasa tidur atau menginap di rumah asing.Dihatiku ada rasa senang dan ada rasa khawatir. Rasa senang akhirnya aku bisa merasakan menikmati malam dengan kamu disampingku.Merasa khawatir karena aku juga seorang pria, aku takut ada rasa ingin memilikimu seutuhnya.Tapi untungnya aku masih bisa menahan nya. Saat kau tertidur. Aku berniat keluar dari kamar. Dan tidur di kamar yang lain. Tapi aku berpikir lebih baik aku menemanimu, karena aku takut kamu terbangun dan membutuhkan sesuatu, secara kamu kan sedang sakit.Jadi aku putuskan untuk tidur di sofa.Saat kamu tertidur mataku tak hentinya terus memandangimu."Ternyata aku punya pacar yang tangguh juga ya, saat dia sedang sakit, tak sedikitpun berpikir untuk memberitahu orang