Share

Bab 94

"Assalamualaikum,"

Alhamdulillah ada orang yang bertamu ketika kami sedang membahas masalah kantor itu, dan ternyata Uti juga Mas Zaidan yang datang.

MasyaAllah pemuda yang katanya kakak laki-lakinya putri itu begitu bersahaja dengan penampilannya yang sederhana dan terlihat alim, sampai-sampai tak sengaja aku malah terus menatap wajahnya yang penuh karisma.

Tepukan halus dipundakku membuayarkan lamumanku, kini kutatap mereka yang malah menatapku penuh curiga.

"Wa'alaikumussalam, eh Uti ayok masuk!" Sahutku sambil memberikan segaris senyum simpul untuk sahabatku putri, untuk sekedar menghilangkan kecanggungan yang sempat terasa.

Kami berpelukan, lalu duduk di sofa dekat Bang Gagas sedangkan Mas zaidan hanya mengatupkan lengannya di dada kemudian duduk di samping Mas Yaseer, yang kini menatapnya lekat penuh misteri.

"Maaf, Din aku baru tahu kalau kakak iparmu baru saja dipanggil yang Maha Kuasa, maaf karena kami baru sempat melayat ke sini." Ucap Uti penuh penyesalan.

"Tidak apa-apa,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status