Share

Part 172. Sekelebat Penyesalan

"Tolong … hok … hok …."

"Tolong …."

"Saya disini, terjebak." Terdengar suara parau disela asap yang masih saja berkeliaran di bangkai pesawat.

"Arjuna … tolong mami …."

Dengan sisa tenaga yang dipunya, Shanti tanpa lelah terus menyeru meminta tolong. Dalam pikirannya, dirinya sudah menyeru sekeras mungkin, padahal kenyataannya sama sekali tak terdengar. Belum lagi suaranya pelan dan parau itu terkalahkan oleh suara hiruk-pikuk orang-orang yang sibuk di luar. Menyelamatkan para korban yang sempat lolos dari kobaran api.

"Ya Allah, beri hamba kesempatan," rintihnya berderai air mata. Wajah cantik nan glowing tak berbentuk. Beberapa sisi penuh luka, darah yang seharusnya merah tak ditemukan di wajahnya, sudah bercampur dengan sisa bakaran bangkai pesawat.

Shanti benar-benar tak berdaya, lebih dari enam jam menahan sakit, akibat terperangkap, terjebak di bawah bangku bagian depan.

"Mami disini Arjuna …."

Di bagian depan pesawat para tim SAR masih menjajaki bangkai pesawat yang sudah berha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status