Share

CEMBURU

Sepanjang perjalanan pulang pun Safa hanya diam. Ia tidak memedulikan ocehan Azril yang terus berisik sejak tadi.

“Safa, aku minta maaf,” ujar Azril melirik wanitanya. Tidak tahu apa yang membuatnya marah seperti itu.

Bahkan tidak mendapat jawaban dari Safa yang akhirnya tiba di rumah dan wanita itu langsung berlari yang menutup pintu dengan cukup keras.

Azril tersentak kaget, lalu menggeleng lemah. Tak lama, langkahnya mengikuti Safa masuk ke dalam. Niat untuk membahagiakan justru membuat Safa murka.

Sedangkan Safa sendiri menggerutu kesal di dalam kamar. “Ish, apa maksud dia itu? Mau pamer kalo banyak fansnya?”

Matanya menatap tidak suka dan Safa sudah memukul gulingnya dengan keras. Bahkan, ia sudah menutup pintunya rapat agar pria itu tidak bisa masuk kamarnya. Entah dia ingin tidur di mana, yang penting tidak satu kamar.

“Akh, menyebalkan,” teriak Safa geram. Kemudian bangkit untuk membersihkan diri.

Usai itu, Safa memilih merebahkan tubuhnya hingga terpejam. Mungkin hati dan pik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status