Grace membuat semua orang penasaran, dia mengambil dan mengetuk gelas anggur beberapa kali.Suasana tiba-tiba menjadi sunyi.Semua orang melihat ke arah Grace.Grace berjalan ke atas panggung sambil menyeret salah satu kakinya, lalu berkata dengan menggunakan mikrofon, "Semuanya, aku ingin mengumumkan sebuah kabar bahagia pada acara pesta ulang tahun kakek malam ini."Sambil berkata, Grace melirik ke arah Ethan.Tindakan Grace itu tentu tidak luput dari perhatian semua orang yang hadir.Semua orang seperti sudah memahami apa yang sedang terjadi, lalu mereka mulai berteriak dan mendesak Grace untuk segera mengatakannya.Namun, ada beberapa orang bersangkutan yang memasang raut wajah berbeda dari yang lainnya.Terutama Samuel yang sedang melihat keadaan melalui kamera CCTV di belakang panggung. Wajahnya terlihat sangat putus asa.Samuel makin merasa kehilangan kendali."Hal ini sangat berarti bagiku." Grace tersenyum lembut, seolah tenggelam dalam ingatannya, "Aku selalu menantikan hari
Begitu Grace selesai berkata, semua orang menjadi sangat heboh."Apa! Grace ternyata sudah menikah, bahkan suaminya itu bukanlah Ethan!""Apakah Grace benar-benar sudah merelakan posisinya sebagai nyonya besar dari Keluarga Hayes? Bagaimana bisa? Semua orang sangat menginginkan posisi itu, apakah dia sebodoh itu?""Sebelumnya, ada kabar angin kalau Grace sudah menikah dengan orang biasa, jangan-jangan kabar angin itu benar?"…Samuel memicingkan matanya dan melihat ke arah gadis yang sedang berdiri di bawah cahaya lampu yang berkilau itu.Samuel sangat berniat untuk menunjukkan dirinya dan memeluk Grace sekarang ini.Namun, Samuel tidak bisa berbuat demikian.Karena Samuel juga salah satu dari anggota Keluarga Hayes.Orang-orang yang mendengar pernyataan Grace masih belum berhenti membahasnya, perbincangan mereka bagaikan gelombang ombak di laut yang terus berkelanjutan.Grace mengangkat tangannya untuk memberi arahan agar semua orang diam, lalu dia pun berkata terus terang, "Suamiku h
Jantung Ethan berdebar kencang, dia pun mengepalkan tangannya kuat-kuat.Kakek Owen bertanya lagi, "Apakah pria itu memperlakukanmu dengan baik?"Grace menundukkan kepala dan mengiyakan pertanyaan itu. Pipinya yang putih mulai memerah karena tersipu malu.Kakek Owen memahami perasaan itu. Ketika dia melihat reaksi Grace, tubuh Kakek Owen menjadi gemetar dan napasnya menjadi cepat."Ayah!" Tom dengan cepat melangkah maju dan menopang tubuh Kakek Owen dan membantunya menenangkan diri.Grace pun menyeret kedua kakinya ke depan, "Kakek …."Napas Kakek Owen perlahan menjadi tenang. Dia mengangkat tangannya yang keriput dan membelai pipi Grace, "Kakek baik-baik saja …."Mata Grace memerah, "Kakek, aku tidak bermaksud buruk. Kamu boleh memukulku atau memarahiku, tapi jangan sampai tubuhmu jatuh sakit."Kakek Owen tersenyum dan berkata, "Anak bodoh, kakek senang karena kamu mau memberi tahu kakek. Tapi, kamu adalah anak yang paling kakek sayangi. Kakek ingin tahu orang seperti apa yang kamu ni
Lily menatap kosong ke arah Samuel yang begitu dingin dan berjalan melewatinya.Lily pernah mendengar keluhan Shirley, kalau Grace sudah kehilangan akal sehatnya sampai dia mau menikah dengan pria biasa saja.Lily mengira kalau pria itu jelek dan miskin, tetapi dia tidak menyangka ….Pria ini begitu menawan, bahkan lebih menawan daripada Ethan!Kuku panjang Lily menancap kuat-kuat ke dagingnya. Matanya memerah karena rasa cemburu, tetapi perlahan-lahan dia menenangkan dirinya.Huh!Apa gunanya tampan, kalau dia hanyalah orang yang miskin!…Samuel menggendong Grace ke dalam mobil dan menurunkannya.Grace diam-diam melirik Samuel, dia menyadari mulut Samuel tertutup rapat seolah sedang marah. Grace pun bertanya dengan hati-hati, "Apakah aku … sudah membuat masalah untukmu?"Awalnya, Grace berniat untuk mengumumkan pernikahannya dengan Ethan di atas panggung.Namun, setelah berdiri di atas panggung, Grace teringat akan villa yang telah dibelikan oleh Samuel. Ditambah lagi, Grace teringat
Pada malam hari, akhirnya Grace tertidur.Samuel pergi ke kamar mandi. Dia bermandikan air dingin selama kurang lebih dua jam, sampai akhirnya rasa membara di tubuhnya mulai menghilang.Ketika Samuel keluar, dia melihat wajah Grace yang tertidur dengan nyenyak.Grace sedang berbaring di tempat tidur, hanya terlihat wajahnya yang putih dan mulus saja. Wajah Grace tertidur, tidak seperti ketika dia bangun yang selalu terlihat tersenyum. Grace mengerutkan keningnya seakan-akan sedang menghadapi masalah yang tidak bisa diatasi.Samuel pun tidak bisa menahan dirinya dan mencium kening Grace.Ketika Samuel menegakkan badannya, tubuhnya kembali bereaksi.Samuel keluar dari kamar dengan kesal, lalu berjalan ke bawah untuk menghirup udara dingin.Begitu sampai di bawah, ponselnya berdering.Samuel mengeluarkan ponselnya, lalu wajahnya berubah menjadi muram begitu melihat nama orang yang menelepon."Ayah.""Aku tahu kalau kamu masih belum tidur," kata ayahnya Samuel. "Bagaimana dengan bisnismu d
"Hmph, harus kuakui, taktik tarik ulurmu itu sungguh manjur. Aku mulai merasa tertarik padamu sekarang."Ethan melihat ke belakang kepala Grace, lalu menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan sarkas.Grace menoleh dan langsung menatap ke arah Ethan dengan matanya yang jernih, seolah dapat menembus pikiran Ethan, "Ethan, berhentilah bersikap angkuh, kamu hanyalah seonggok sampah di mataku sekarang!"Kata-kata kasar seperti itu keluar dari mulut Grace. Ethan yang mendengarnya menjadi tercengang untuk waktu yang lama, lalu wajahnya memerah, "Vulgar, kamu vulgar sekali! Benar kata orang, berhubungan dengan orang buruk akan membuat dirinya ikut menjadi buruk. Setelah kamu menikah dengan pria yang tak karuan itu, kamu menjadi kasar sekali!"Grace pun mencemooh, "Benar, kami memang vulgar, tapi dibandingkan dengan hewan yang bertingkah sok suci sepertimu, setidaknya kami bersikap apa adanya.""Kamu …." Ethan mengayunkan tangannya dengan marah, "Bagus, Grace. Tak kusangka kamu begitu pandai
Setelah Grace sarapan, dia menerima pesan singkat dari Mia. [Sayangku, apakah kamu benar-benar mengumumkan pernikahanmu pada pesta ulang tahun Kakek Owen?]Grace pun mengiyakan pertanyaan Mia. Begitu Grace mengirimkan pesannya, Mia langsung menelepon.Mia sangat gembira dan berbicara melalui telepon, "Ya ampun! Sayangku, kamu sungguh berani. Apakah Kakek Owen marah? Apakah kamu baik-baik saja?""Tidak apa-apa, kakek hanya berkata ingin menemui suamiku saja." Ketika Grace mengungkit Samuel, wajahnya mulai memerah tak menentu.Mia menghela napas lega, "Aku sungguh takut, aku kira Kakek Owen akan marah. Tapi, begini bagus juga, akhirnya kamu bisa menyingkirkan Ethan, si bajingan itu."Sebelum mereka selesai berbicara, suara Ethan yang marah mulai terdengar dari luar ruangan, "Grace, keluar kamu!"Grace terkejut.Mia juga mendengar teriakan itu, lalu berkata dengan gugup, "Sayangku, ada apa?""Tidak apa-apa," hibur Grace. "Aku tutup telepon dulu, nanti aku akan menghubungimu lagi."Selesai
"Grace, cepat suruh dia keluar dan minta maaf, agar masalah ini tidak perlu dilanjutkan lagi.""Dia tidak melakukan kesalahan apa pun, kenapa aku harus memanggilnya kemari?""Apakah kamu sedang bersikeras membelanya!" Ethan tiba-tiba mendekat dan menatap langsung ke arah Grace.Grace mengangkat kepalanya dan menatap Ethan dengan tenang, lalu dia berkata dengan tegas, "Ya!"Mata Ethan mulai menyusut, dia perlahan mundur dan mencibir, "Ini Celesta dan ini adalah wilayahku. Selama dia masih berada di Celesta, aku pasti akan menemukannya meski dia bersembunyi di dalam tanah. Ketika waktunya tiba, masalah ini tidak akan selesai semudah itu!"Selesai berkata, Ethan berbalik dan berjalan pergi.Shirley dan Gary yang melihat kejadian ini pun pergi mengikuti Ethan dan meninggalkan kamar Grace.Setelah mereka pergi, Grace segera mengeluarkan ponselnya dan menelepon Samuel.Saat ini, Samuel sedang duduk di kamar VIP yang gelap. Dasinya tergantung longgar di lehernya dan tubuhnya dipenuhi aroma al