"Kurasa alasan kenapa kamu merasa bingung sekarang, karena kamu tidak dapat menemukan apa pun yang ingin kamu lakukan. Bukankah kamu akan mengikuti seminar Bibi Hyman lusa? Kalau kamu mau, bagaimana kalau kamu mencoba menulis naskah seperti Bibi Hyman?" ucap Ingrid.Ingrid mendengar dari Samuel kalau Grace pernah belajar menulis naskah dari Hyman sebelumnya.Mungkin kalau Grace punya hobi baru, dia tidak akan merasa menderita."Menulis naskah?" Grace tidak yakin. "Tapi seingatku, sepertinya aku belum pernah mencobanya.""Tidak masalah, beranikan saja dirimu untuk mencoba menulis," ujar Ingrid menyemangati.Grace mengangguk pelan. "Oke, kalau begitu aku akan mencobanya."Melihat Grace menjadi tenang, Ingrid akhirnya menghela napas lega.Di sisi lain, Jenny menelepon Stella.Jenny meyakinkan, "Jangan khawatir, Grace pasti akan menghadiri seminar ibuku.""Apakah kamu yakin?" Stella membelai dedaunan di depan jendela. "Penembak jitu yang kusewa itu sangat mahal.""Jangan khawatir. Aku mend
"Apa yang terjadi?" Jenny menggila dan berteriak, "Cepat katakan semua yang kamu tahu!"Roxie mendengar suara Jenny dan tahu kalau Jenny telah mengerti semuanya. Roxie berbalik dan duduk di sofa. "Semuanya sangat sederhana. Ketika Mbak Ashley membawa Jenny yang asli keluar, dia kehilangan Jenny. Untuk mencegah semua orang menyadarinya, dia segera pergi ke panti asuhan dan membawa pulang seorang bayi, yaitu … kamu ….""Cukup!" teriak Jenny. "Tidak mungkin, aku putri kandung Hyman Swift. Hampir saja aku dibodohi olehmu!"Jenny sudah melakukan tes DNA dengan Hyman.Terlebih lagi, Grace yang merencanakan semua tes itu.Bagaimana mungkin Grace bisa berbohong pada Hyman.Roxie mungkin dapat menebak apa yang dipikirkan Jenny. Dia tersenyum dan berkata, "Ya, kamu sudah melakukan tes DNA dengan Hyman, tapi jangan lupa kalau Grace ada terlibat di dalam tes itu. Bukankah mudah baginya untuk merekayasa hasil tes itu?""Untuk apa dia merekayasa?" kata Jenny tidak yakin. "Apa gunanya hal itu baginya
"Aku dengar dari editor kalau karya ini tidak lagi kritis dan tajam seperti sebelumnya. Naskah ini lebih memainkan perasaan dan banyak pelintiran alurnya. Bagaimana menurutmu?" ucap Jenny.Roxie segera tergerak. "Baiklah, kalau begitu, aku harus merepotkan adikku tersayang agar mendapatkan pemeran utama wanita untukku."Jenny diam-diam mengertakkan giginya, Roxie ini sungguh tidak sungkan-sungkan meminta.Roxie jelas tahu kalau Hyman sangat menghargai peran utama wanita. Bisa-bisanya dia begitu berani dan langsung meminta peran utama wanita pada Jenny."Oke, selama Kak Roxie merahasiakannya untukku, aku bisa memberimu peran apa pun yang kamu inginkan kelak."Jenny langsung menjanjikan peran itu pada Roxie.Roxie harus menjaga rahasia ini.Begitu orang lain mengetahui kalau Jenny bukan putri kandung Hyman, semua yang dia miliki sekarang akan hilang."Jangan khawatir, adikku. Selama kamu bisa membuatku mendapatkan peran utama wanita dalam naskah Hyman, aku dapat membantumu membujuk anggo
Ingrid melihatnya dan bertanya dengan gugup, "Grace, ada apa denganmu?"Grace menggelengkan kepalanya. Dia hanya merasa pernah melihat Hyman di suatu tempat sebelumnya.Mungkin itu salah satu ingatan yang sudah dilupakan oleh Grace.Selain itu, Grace punya firasat kuat kalau dalam ingatannya yang telah hilang itu, hubungannya dengan Hyman pasti sangat dekat.Karena setiap kali Grace melihat Hyman, dia merasa sangat akrab.Seperti … seorang kerabat keluarga …."Grace, apakah kamu benar-benar baik-baik saja?"Ingrid sangat gugup sekarang, dia selalu takut Grace akan pingsan begitu saja.Grace tersenyum samar dan melihat ke arah Hyman di layar TV. "Bibi, aku baik-baik saja."Ingrid duduk di samping Grace dengan gelisah. Melihat Grace perlahan-lahan tertarik pada pidato Hyman dan kondisi Grace juga kembali normal, hati Ingrid yang gelisah akhirnya merasa lega.Saat ini, Stella yang sedang minum kopi di gedung seberang seminar, lambat laun menjadi sedikit kesal.Stella mengeluarkan ponselny
Namun kemudian, Grace teringat. Ada sebagian ingatannya telah hilang.Bagaimana kalau nomor asing ini ternyata nomor yang belum pernah disimpan oleh Grace sebelumnya?Setelah memikirkannya baik-baik, Grace pun menjawab panggilan tersebut.Namun, perkataan orang itu tiba-tiba membuat Grace panik."Apa katamu? Sesuatu telah terjadi pada Mia?""Benar." Suara di ujung telepon membuat Grace tidak bisa membedakan apakah orang itu pria atau wanita. "Kalau kamu tidak percaya, hubungi saja Rumah Sakit Santa Maria untuk mengkonfirmasinya."Grace buru-buru menutup telepon dan pergi mencari Ingrid.Ketika Ingrid mengetahui sesuatu telah terjadi pada Mia, dia juga menjadi sangat gugup. "Jangan khawatir, rumah sakit mana yang dikatakan orang itu? Kita konfirmasikan saja dulu.""Rumah Sakit Santa Maria."Ingrid mengambil gagang telepon. "Aku akan menelepon Rumah Sakit Santa Maria sekarang. Jangan khawatir, bagaimana kalau ternyata orang itu berbohong padamu?"Kata-kata Ingrid tidak hanya sedang mengh
Begitu kembali ke kediaman Keluarga Yake, Stewart akhirnya mendapat kesempatan untuk bertanya pada Ingrid dan Grace apa yang terjadi."Aku tadi menerima panggilan telepon aneh yang mengatakan kalau Mia telah masuk rumah sakit. Dia juga mengatakan kalau kami tidak percaya, kami bisa menelepon rumah sakit dan memastikannya. Setelah kami bertanya pada rumah sakit, kami menemukan kalau Mia memang masuk rumah sakit. Begitu keseluruhannya."Usai Grace berbicara, Stewart tidak menjawab.Pikiran Stewart tiba-tiba kembali pada sebelum kejadian itu.Hari ini, seperti biasa, Stewart sedang menunggu Mia pulang kerja di depan pintu hotel. Akan tetapi, tepat sebelum Mia tiba di hotel, sebuah mobil yang tidak terkendali tiba-tiba muncul di depan hotel.Saat itu, kalau Stewart tidak berada di lokasi kejadian, mobil itu pasti akan menabrak Mia.Saat itu, Stewart buru-buru mengantar Mia ke rumah sakit, jadi dia tidak terlalu memerhatikan mobil itu.Sekarang muncul orang asing yang menelepon Grace secara
"Siapa dia?" Wajah Mia terlihat suram. "Kalau begitu, cepat telepon Grace dan katakan padanya, jangan meninggalkan kediaman Keluarga Yake."Stewart tersenyum samar.Mia memandang Stewart dengan heran. "Kenapa kamu menatapku seperti itu?""Aku sudah memberitahunya, dia juga sudah pulang. Jangan khawatir, dia itu seratus kali … tidak, ribuan kali lebih aman daripada kamu sekarang."Samuel telah mengerahkan seluruh Tim Bayangan untuk melindungi Grace.Dibandingkan dengan Grace, keadaan Mia jauh lebih berbahaya."Apa maksudmu?" Mia masih bingung. Seseorang mengincar Grace, kenapa Stewart malah bilang kalau keadaan Grace jauh lebih aman darinya?Stewart tidak menjawab pertanyaan Mia, "Sekarang aku akhirnya mengerti kenapa Samuel mengerahkan seluruh kekuatannya untuk melindungi Grace. Aku juga ingin melakukan demikian sekarang.""Eh, apa sebenarnya yang kamu bicarakan?"Mia benar-benar bingung."Lupakan saja, mari kita bahas tentang orang yang mengincar Grace. Grace tidak mengenal siapa pun
Setelah mengetahui kalau seseorang sengaja memancing Grace keluar, Ingrid menjadi makin gugup. Ingrid pada awalnya menolak membiarkan Grace keluar, dia bahkan berencana untuk menambah keamanan di rumah. Setelah mengetahui kalau Samuel telah mengatur Tim Bayangan untuk melindungi Grace, dia pun tidak jadi menambahkan keamanan di kediamannya.Namun, Ingrid tetap bertanya pada Stewart, "Apakah Samuel benar-benar mengerahkan semua anggota Tim Bayangan untuk melindungi Grace?"Stewart menjawab, "Tentu saja, untuk apa aku berbohong padamu?""Selain melindungi Grup Sames, Tim Bayangan juga merupakan organisasi misterius yang melindungi Samuel. Kalau Samuel mengerahkan seluruh anggotanya untuk melindungi Grace, bukankah itu berarti dia sama sekali tidak punya perlindungan? Itu sungguh berbahaya."Stewart terdiam sejenak, lalu berkata, "Aku sudah memberitahunya. Aku yakin dia lebih tahu dari kita berdua, apa risikonya melakukan semua ini."Ingrid merasa emosional. "Ya, anak itu pintar sekali, t