Share

datang

"Pintar kamu, Rin. Biat nanti Abah kasih pelajaran si Bayu itu. Kalian simpan saja surat-surat itu, Abah akan meminta Bayu bertanggung jawab!"

"Coba kamu hubungi Bayu lagi, Rin," ucap Umi.

"Jangan, biar Abah saja," cegah Abah lalu mengeluarkan ponselnya. Panggilan tersambung dan Abah men-loudspeaker panggilannya.

"Assalamualaikum, Abah."

"Wa'alaikumsalam. Bay, kamu di mana?"

"Di tempat kerja, Bah. Ke-napa?" tanya Bayu gugup.

"Abah mau ke Cilacap nanti, kamu nanti di rumah 'kan?"

"Maaf, Bah. Bayu sedang tak di rumah karena menginap di tempat kerja, Bayu sibuk dan sedang menggarap proyek di luar kota. Sekarang sudah pasti sedang tak di rumah," dustanya.

"Loh, iyakah? Lalu, apakah Agam ikut?" tanya Abah sengaja memancing Bayu agar menunjukan rumah barunya dan berbicara yang jujur.

"Tidak, dia di rumah dengan neneknya. Kenapa, Bah?"

"Baiklah, kalau begitu Abah ke rumah menemui ibumu dan Agam saja."

"Eh-anu itu, Bah. Rumah lagi direnovasi, jadi tak bisa dikunjungi dahulu," elaknya.

"Lalu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status