Share

Bab 125 - Pinjam Uang

“Tokonya sudah tutup. Kembalilah besok.” Ian tersenyum seraya mengunci pintu kedainya.

“Ian, aku sudah menduga kamu ada di sini,” ucap wanita berambut pendek itu, matanya sedikit merah, dan air mata membasahi pipinya.

Wanita berkacamata itu adalah teman sekampus Ian, Rika. Dia pernah membantu Ian membeli beberapa pakaian Louis Vuitton di Tunjungan Plaza.

“Rika, apa yang terjadi? Kenapa kamu menangis?” Ian menatap Rika penuh pertanyaan. Sejak Rika mengunjungi rumahnya untuk mengantar pakaiannya, mereka tidak pernah berkomunikasi lagi.

“Ian, adikku … adikku sedang kritis!” Rika menangis tanpa daya di depan Ian dengan mata sembab. “Pihak Rumah Sakit baru saja memberitahuku, bahwa adikku sedang kritis dan perlu dioperasi. Tapi … tapi aku tidak punya uang.”

Sejak mereka berdua berkuliah, Ian tahu bahwa adik laki-laki Rika sedang sakit. Tapi Rika tidak pernah memberitahunya, penyakit apa yang dideritanya. Oleh karena itu, saat Ian membeli pakaian Louis Vuitton darinya, Ian sengaja membeli b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status