Mata-mata Raja Tandua mengirim kabar jika pasukan kerajaan kerajaan Yuka akan pergi ke perbatasan besok pagi, mendapatkan kabar itu raja Tandua langsung menyampaikannya pada Nau Sang dan Putranya, kedua pasukan harus pergi ke perbatasan dengan cepat, karena jika mereka lambat musuh akan lebih dulu mengatur susunan di sana untuk membuat jebakan."Aku perintahkan kalian segera pergi ke perbatasan, mata-mata sudah mengirim pesan jika mereka akan ke perbatasan besok pagi," ucap Raja Tandua."Baik Yang Mulia," sahut Nau Sang."Bagaimana dengan pasukan mu?" Tanya Raja Tandu sambil menatap Pangeran Fua."Semua sudah siap," ucap Pangeran Fua."Apa kamu yakin mereka akan mengikuti perkataan mu?" Tanya Raja Tandua."Tentu saja, mereka harus mengikuti perkataan jika mereka tidak ingin mati, Ayah Raja tidak perlu memikirkan itu," ucap Pangeran Fua lagi."Haaaaah, baiklah, kalian bisa pergi bersiap," sahut Raja Tandua."Baik Yang Mulia," ucap Nau Sang di sambut anggukan kepala Pangeran Fua."Putra
Tap tap tap.Tak berselang lama dari perginya Putri Filu suara langkah kaki terdengar, Nau Sang langsung memutar badannya untuk melihat siapa yang berjalan ke arahnya."Ketua pemimpin Yu meminta ku memberitahu jika tenda semua sudah di dirikan, semua prajurit lainnya juga berpencar seperti yang ada di susunan," ucap Putri An."Bagus kalau mereka sudah siap," sahut Nau Sang."Ketua aku tadi berpapasan dengan Putri Fu dia sepertinya menangis," ucap Putri An."Biarkan saja Mungkin dia menyesal sudah datang kemari, lagi pula itu bukan urusanku," sahut Nau Sang."Kamu bergabunglah dengan yang lainnya jangan sampai berpisah dan terpencar sendiri," sambung Nau Sang."Aku mengerti ketua," ucap Putri An.Nau Sang langsung menghilang dari hadapan Putri An kembali ke pasukan yang sudah berada di tempat masing masing, Nau Sang meminta Hima yang menjadi pemimpin memperhatikan pasukan yang menjadi tanggung jawabnya."Ketua," ucap Hima."Apa pasukan mu sudah siap?" Tanya Nau Sang."Sudah ketua tapi
Sebelum pergi menyerang bagian belakang pasukan kerajaan Yuka Nau Sang lebih dulu mengirim surat kilat ke Raja Yub, di pesan kilatnya Nau Sang mengatakan kalau susunan yang dibuat Putranya dan jenderalnya berhasil diketahui oleh Pasukan kerajaan Tarum, tidak hanya memberitahu tentang itu Nau Sang juga mengatakan pada Raja Yub kalau saat ini Pangeran Yai sudah kalah dan ditangkap olehnya jika Raja Yub tidak datang sendiri ke perbatasan pasukan kerajaan Tarum akan menyerang langsung kerajaan Yuka.Pangeran Yai adalah Putra satu satunya dari istri sahnya dan istri sahnya Putri kerajaan lain, jika Putranya mati dan posisi Pangeran putra mahkota diganti keluarga istri sahnya tidak akan tinggal diam.Praaaaaaaaaank.Raja Yub yang sudah membaca surat Nau Sang membanting semua barang yang ada di atas mejanya, Raja Yub tidak bisa membiarkan itu terjadi dan Karena orang itu menginginkan dirinya tentu saja dirinya akan datang demi Putranya.Raja Yub langsung menggunakan jubah perangnya dan memba
Nau Sang hanya diam melihat Pangeran Fua yang terlihat kesal dan marah, Nau Sang tidak bisa menjelaskan kenapa dirinya membunuh Raja Yub walau sudah berhasil menangkap Pangeran Yai."Sekarang apa yang harus aku katakan pada ayah Raja," ucap Pangeran Fua."Kenapa Pangeran Fua yang kebingungan, aku yang membunuhnya aku juga yang akan menjelaskan ke Raja Tandua, lagipula tanpa aku apa Pangeran bisa menghadapi seribu pasukan yang dibawa Raja Yubal," sahut Nau Sang kesal karena Pangeran Fua seperti menyalahkannya.Tanpa menungggu jawaban Pangeran Fua Nau Sang bergegas pergi ke tenda tempat Pangeran Yai di tahan, Nau Sang ingin mengatakan sesuatu sekaligus memberinya peringatan.Nau Sang yang tiba di tenda tempat Pangeran Yai di tahan langsung duduk di depannya, Nau Sang menatap Pangeran Yai yang kaki dan tangannya sedang diikat."Aku rasa kamu pasti sudah mendengar kalau aku sudah membunuh ayah mu," ucap Nau Sang."Tentu saja aku sudah mendengarnya dan aku sama sekali tidak peduli," sahut
Nau Sang pergi ke markas masih terlihat kesal di wajahnya, setibanya di sana Nau Sang bisa melihat cukup banyak prajuritnya yang terluka dan mereka yang terluka semua di bawah arahan Hima dan Yu.Hima dan Yu bergegas menghampiri Nau Sang karena mereka sadar dengan kesalahan mereka yang kurang memperhatikan para prajurit mereka, keduanya sudah siap menerima hukuman karena membiarkan prajurit mereka terluka ."Maafkan kami ketua," ucap keduanya sambil berlutut."Kenapa kalian meminta maaf?" Tanya Nau Sang."Kami meminta maaf karena banyak prajurit yang terluka," sahut keduanya kembali serentak."Kami lalai dan tidak memperhitungkan semuanya," ucap Hima."Seorang prajurit terluka dan bahkan mati sudah biasa, Kalian tidak perlu merasa bersalah hanya karena itu, aku datang hanya untuk melihat keadaan kalian semua saja," sahut Nau Sang."Yang terluka berikan mereka semua pil penyembuh," sambung Nau Sang."Kalian juga boleh beristirahat latihan selama berapa hari," ucap Nau Sang lagi."Terim
Tak tak tak.Setelah tidur selama 1 hari penuh Nau Sang bisa merasakan tubuhnya merasa jauh lebih segar, tulang tulangnya bahkan bunyi semakin membuat tubuhnya menjadi ringan.Hari ini tidak ada latihan para prajuritnya, menghabiskan waktu di rumah bukan seperti jati dirinya Nau Sang berpikir apa yang harus dilakukannya untuk saat ini."Ahhhhh, aku tidak ingin hanya diam di rumah," ucap Nau Sang."Bukankah kamu yang meminta beristirahat selama beberapa hari, Tentu saja tidak ada kerjaan yang kamu kerjakan untuk saat ini," sahut Aru."Aku memang tidak ingin melakukan pekerjaan untuk saat ini, tapi hanya berdiam diri sangat membosankan," ucap Nau Sang."Tunggu, aku sudah tahu apa yang harus aku lakukan," sambung Nau Sang yang langsung bangkit berdiri.Nau Sanhg bergegas menghilang berpindah tempat ke markas Jenderal Yutang, Nau Sang penasaran apa yang dilakukan Jenderal Yutang dan misi seperti apa yang saat ini.Setibanya Nau Sang di sana markas Jenderal Yutang terlihat lebih sepi darip
Perkataan Nau Sang sama sekali tidak membantu rasa penasaran Jenderal Yutang, walau begitu jenderal Yutang memilih mempercayai perkataannya, Jenderal Yutang langsung pergi ke arah rumah besar yang di maksud oleh Nau Sang dan rumah itu berada cukup jauh darinya saat ini.Nau Sang bergegas menyusul jenderal Yutang yang sudah pergi lebih dulu menggunakan kudanya, Setibanya di sana seperti yang sudah dikatakan oleh Nau Sang tidak ada satupun Demon dan para Demon juga menghindari keduanya sepanjang jalan.Jenderal Yutang langsung turun dari kudanya dan memperhatikan rumah yang lebih besar dari rumah lainnya itu, di rumah itu sendiri tidak terlihat sesuatu yang berbeda tapi kenapa tidak ada orang yang mengelilinginya pikir jenderal Yutang."Jadi apa yang harus kita lakukan agar para Demon pergi?" tanya Jenderal Yutang."Tentu saja menghancurkan penghuni rumah ini yang membuat perjanjian dengan para Demon, karena misi ini adalah misi Jenderal Yutang tentu saja aku tidak akan ikut campur," uc
Dua hari beristirahat di rumah membuat Nau Sang merasa tubuhnya kembali bersemangat, Nau Sang merentangkan tangannya untuk menggerakkan otot-otot tulangnya yang terdiam selama 2 hari, selama dua hari itu Nau Sang tidak melakukan apapun itu yang membuatnya merasa tubuhnya lebih ringan dari hari sebelumnya."Kamu benar benar beristirahat total padahal biasanya kamu tidak betah beristirahat di rumah walau hanya satu hari," ucap Aru."Perjalanan kali ini cukup melelahkan bagi ku," sahut Nau Sang."Setelah beristirahar apa yang akan kamu lakukan sekarang? Apa kamu akan langsung melatih prajurit mu lagi?" tanya Aru."Tidak, Sudah Seharusnya aku memberitahu siapa yang akan menjadi musuh di peperangan besar nanti Raja Tandua Pangeran Fua bahkan Jenderal Yutang harus segera mengetahuinya Sebelum terlambat," ucap Nau Sang.Sesampainya di istana seperti sengaja sudah ditunggu Nau Sang melihat Jenderal Yutang yang berdiri di depan gerbang, tidak jauh dari Jenderal Yutang Pangeran fua juga berjala