Semalaman Nau Sang tidak bisa tidur walau dirinya yakin di waktu rapat nanti bisa membungkam semua orang, semua para penjilat yang ingin bekerja sama dengannya atau ingin memata-matanya akan dibuatnya kecewa secara langsung saat rapat pagi.Setibanya di aula istana Nau Sang duduk tepat di samping jenderal Yutang, saat ingin ke kursinya Nau Sang tersenyum sinis ke arah menteri kanan Cian, tidak hanya padanya Nau Sang juga menyunggingkan bibir saat para menteri penjilat lain menyapanya."Haaaah, akhirnya kali ini kamu datang juga," ucap Raja Tanduq yang baru memasuki aula."Maaf Yang Mulia, aku pergi karena sesuatu yang mendesak terjadi," sahut Nau Sang"Tidak masalah, jangan meminta maaf," ucap Raja Tandua."Kabar kamu ingin membawa Putri An ke kediaman mu menyebar dengan sangat cepat, apalagi saat mereka tahu Putri An menolak tawaran mu," sambung Raja Tandua."Aku sudah mendengarnya dari jenderal Yutang kemarin Yang Mulia, tapi aku sama sekali tidak berniat memiliki istri atau selir u
Beberapa orang yang melihat Aru berjalan pelan ke arahnya, satu wanita dan dua pria terlihat begitu menginginkan Aru yang masih membantai tidak peduli hewan spiritual level berapa yang ada di sekitarnya."Pedang yang baik mau kah kamu menjadi milik kami," ucap Tin satu satunya wanita yang berjalan ke arah Aru."Kami sama sekali tidak masalah jika kamu memilih siapa pun dari kami,"sahut Ash."Benar, Tapi akan lebih bagus jika kamu memilih ku," ucap Al.Aru sama sekali tidak menghiraukan ketiganya yang mencoba mendekatinya, karena bagi Aru mereka sama sekali tidak sebanding dengan Nau Sang."Jangan seperti itu, aku akan memperlakukan mu dengan sangat lembut," ucap Tin lagi."Benar, aku juga sama," sahut Ash.Wheeeeeeeeeeeeeeeeeeessss.Aru yang tidak menyukai mereka langsung menyerang ketiganya, walau sengaja tidak mengenai mereka Aru berharap mereka menyerah dan bergegas pergi."Roh pedang itu cukup galak tapi baik hati, dia sengaja tidak mau mengenai kita," ucap Tin."Aku jadi semakin
Nau Sang menjelaskan pada prajuritnya bagaimana caranya menyerap inti spiritual, setelah merasa semua sudah mengerti Nau Sang meminta semua prajuritnya mulai menyerap inti spiritual yang ada di tangan mereka saat ini.Mengetahui betapa berusaha Nau Sang untuk mendapatkan inti spiritual mereka juga tidak ingin gagal, semua prajurit baru meyakinkan diri mereka kalau mereka pasti bisa berhasil.Dari dalam ruangannya Nau Sang bisa melihat kalau saat ini prajuritnya sudah ada yang berhasil menyelesaikan penyerapan inti spiritual, melihat itu Nau Sang sama sekali tidak terkejut karena keberhasilan itu sendiri berasal dari tekad yang kuat, jika semua prajuritnya memiliki tekad yang kuat tentu saja mereka bisa menyelesaikan penyerapan inti spiritual."Kerja bagus, sekarang biarkan aku melihat seperti apa pelatihan mereka selama beberapa hari," ucap Nau Sang pelan.Para prajurit Nau Sang yang sudah selesai menyerap inti spiritual merasa tubuh mereka sangat berbeda dari sebelumnya, mereka seper
Nau Sang menatap Hima yang berdiri di depannya dan baru masuk tanpa mengetuk pintu, saat melihat Nau Sang yang menatapnya dengan serius Hia baru menyadari kalau Nau Sang saat ini pasti sedang marah padanya."Maafkan aku ketua, aku dengan tidak sopan langsung masuk ke dalam," ucap Hima menundukkan kepalanya."Baguslah kalau kamu sudah sadar, sekarang katakan apa yang terjadi," sahut Nau Sang."Aku dengar para menteri kembali mencari masalah lagi, mereka melakukan protes pada Raja kalau ketua menyiksa para prajurit baru ketua," ucap Hima."Haaaaah, mereka itu benar-benar," sahut Nau Sang menggelengkan kepalanya."Tapi ketua tenang saja, mereka sudah diam saat berhadapan dengan Jendera Yutang, jenderal Yutang yang membantu ketua bicara," ucap Hima."Kenapa dia melakukannya?" Tanya Nau Sang."Tidak tahu ketua, jenderal bahkan menantang menteri Cian dan menantangnya," ucap Hima.Mendengar itu Nau Sang menyipitkan matanya, Nau Sang sama sekali tidak senang mendengar Jenderal Yutang sudah m
Wheeeeeeeeeeeeeeeeessss.Asap hitam memenuhi setiap markas prajurit wanita Nau Sang, semua prajurit yang memang belum tidur menghirup asap dan merasa sangat sesak.Satu persatu prajurit wanita Nau Sang terjatuh tidak sadarkan diri, empat ratus lebih prajurit wanita Nau Sang langsung tidak sadarkan diri.Beberapa prajurit wanita yang baru kembali ke kamar masing masing yang berjumlah lima puluh orang merasa sangat terkejut, mereka yang baru selesai mandi malam terkejut melihat teman sekamar mereka sudah tidak sadarkan diri."Sesuatu pasti sudah terjadi sesuatu," ucap salah satu prajurit wanita yang langsung berlari keluar.Di luar beberapa prajurit wanita yang berada di kamar berbeda sama-sama terkejut dan kebingungan, di kamar mereka teman mereka yang lain juga tidak sadarkan diri."Apa di kamar kalian juga sama?" Tanya kalah satu prajurit wanita."Tidak tahu kenapa mereka tidak sadarkan diri, mereka tidak seperti sedang tertidur," ucap prajurit wanita lainnya."Ini sudah jelas kalau
Nau Sang sama sekali tidak takut jika prajuritnya kalah, saat melihat semua prajurit wanitanya Nau Sang mulai mencari yang sekiranya cocok untuk menjadi lawan ketua Yaze."Kamu Yu, lawan dia," ucap Nau Sang menunjuk ke arah wanita yang sebelumnya mengaku sebagai saudaranya."Ketua mengetahui nama ku," sahut Yu."Tentu saja, jadi buktikan jika kamu layak menjadi saudara ku," ucap Nau Sang setengah berbisik."Aku tidak akan mengecewakan ketua," sahut Yu.Yu yang terlihat sangat bersemangat langsung maju ke depan, Yu memberi hormat pada Raja Tandua lalu menatap tajam ketua Yaze."Sebenarnya aku tidak ingin melakukan ini, karena ketua Nau Sang juga yang mengajari ku tapi aku tidak memiliki pilihan, aku tidak akan mengalah demi martabat Jenderal Yutang," ucap ketua Yaze."Bodoh, siapa yang meminta mu mengalah, aku bahkan bisa mengalahkan mu tanpa mengalah sekalipun," sahut Yu."Hehehe, kamu sudah seperti ketua Nau Sang saat mendaftar menjadi prajurit biasa dulu, kalau begitu buktikan," uca
Mencari kristal penjaga keberuntungan sangat sulit di dapatkan oleh orang biasa, walau sudah memasuki hutan terlarang selama dua bulan Tin, Ash dan Al tidak menemukan apapun, padahal mereka ingin segera mencari itu untuk diberikan kepada Raja kerajaan Tarum.Sinar yang sangat besar terpancar dari goa tidak jauh dari ketiganya, melihat itu Tin dan dua teman prianya tidak membuang waktu dan langsung berjalan ke sana."Itu benar benar kristal penjaga keberuntungan," ucap Tin."Cepat ambil, kita harus menyimpannya lalu pergi ke kerajaan Tarum, kristal ini hadiah yang di minta oleh penyewa kita untuk di berikan ke Raja Tandua," sambung Tin."Baiklah, kalau begitu biar aku yang mengambilnya," sahut Ash.Kleeeeeetttaaak.Tepat setelah memetik kristal pembawa keberuntungan goa bergetar hebat, Tin dan keduanya sama-sama bergegas pergi menghindar agar tidak terkena reruntuhan goa."Ahhhhhh, akhirnya kita berhasil mendapatkannya, aku mengira semua sangat sulit," ucap Ash."Karena sudah berhasil
Sebagai Tuan Rumah yang baik Nau Sang meminta pelayannya menyiapkan dua kamar untuk tamunya, kedua pria biar tidur bersama dan seorang wanita tidur sendiri di kamar berbeda."Aku tidak akan meminta kalian untuk menganggap seperti rumah sendiri karena ini rumah ku, hanya aku yang bisa menganggapnya seperti itu," ucap Nau Sang."Makanan nanti akan di siapkan pelayan ku kalian makanlah tidak perlu menunggu ku," sambung Nau Sang yang langsung berjalan pergi."Tunggu, kamu mau ke mana?" Tanya Tin."Bukankah kalian sudah mendengarnya, aku akan pergi dalam tiga hari untuk membasmi ras Orc tentu saja aku harus membuat persiapannya," ucap Nau Sang menghentikan langkahnya."Ahhhh, kenapa juga aku menjelaskan pada kalian," sambung Nau Sang."Kalau begitu bisakah kami ikut dengan mu, kami tidak ingin hanya berada di rumah saja," sahut Tin."Benar, kami ingin melihat bagaimana persiapan wakil jenderal Nau Sang," ucap Ash."Haaaaaaah, terserah asal tidak mengganggu," sahut Nau Sang sambil berjalan