Share

Proximity

Gerald termangu tidak percaya jika Ana akan menamparnya. Gerald memegang pipinya yang masih terasa panas. Matanya menatap punggung Ana yang menghilang di balik pintu. Huh! Apa baru saja Ana menolaknya?

"Ada apa dengannya?" gumam Gerald. Tingkah Ana semakin hari semakin dingin kepadanya. Jika saja perempuan itu bukan Ana, maka Gerald sudah melenyapkannya karena sudah berani menamparnya.

Sial! Biasanya orang akan marah dan kesal saat mendapat tamparan. Tapi Gerald malah terdiam seperti orang bodoh. Tangannya mengepal dengan kuat dan menghentakkannya ke tempat tidur Ana hingga menimbulkan suara dentuman. Gerald beranjak pergi dari kamar Ana.

***

Disisi lain Ana memilih pergi dari rumah Gerald. Ia memilih menenangkan dirinya di taman kota. Setidaknya disini ia merasa aman dan tenang dari gangguan Gerald.

Hari ini taman tidak seramai biasanya, mungkin karena ini hari kerja. Ana menatap danau kecil yang terlihat tenang, itu membuat perasaannya menjadi tenang. Ana ingat dulu sewaktu ia k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status