Share

Bab 10. Keseriusan

"Sebenarnya apa, Nai? Katakan saja jangan sungkan,'' tanya Nyonya Maurina menatap wajah Naila dengan tatapan sayu penuh kasih sayang.

Naila diam seribu bahasa. Dia nampak berfikir keras tentang apa yang akan dia ucapkan kepada Nyonya Maurina. Apakah dirinya akan benar-benar membongkar rahasia Arka? Karena rasa sakit hatinya kepada laki-laki itu yang telah merenggut kesuciannya begitu saja.

"Naila?"

"Hah? Eu ... Sebenarnya saya dan Arka hanya--''

"Wah, mertua sama calon menantu akrab juga ternyata. Senang deh saya melihatnya.'' Arka datang tepat waktu, dia menyela ucapan Naila.

'Untung saya datang tepat waktu. Kalau tidak, tamat sudah riwayat saya,' (batin Arka.)

"Kamu? Ngagetin Mommy aja si." Nyonya Maurina seketika menoleh dan menatap wajah Arka merasa terkejut.

"Memangnya apa sih yang sedang kalian bicarakan? Serius sekali." Arka duduk tepat di samping Naila kini dan tersenyum mesra kepadanya.

"Eu ... Nggak ko, kami hanya sedang ngobrol biasa saja, iya 'kan Tante?'' jawab Naila ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status