“Direktur Morgan, apa Anda yakin ingin memecat saya?” ringis Sienna yang telah memasang raut wajah memelas. Ia sempat berharap Lucas akan luluh dengan ketidakberdayaannya dan mempertimbangkan kembali keputusannya.“Apa menurutmu, saya punya alasan untuk tidak yakin?” selidik Lucas seolah meremehkan sekretarisnya itu.Sienna hanya bisa mengertakkan giginya dengan kuat. Sesaat tadi ia lupa jika Lucas Morgan adalah seorang atasan yang berhati dingin!Tanpa mengubah raut wajah datarnya, Lucas menimpali, “Saya tidak masalah memecat satu ataupun dua orang sekretaris sepertimu. Karena masih akan ada banyak orang yang bisa menggantikan posisimu di sini, tanpa saya memintanya sekalipun.”‘Berengsek! Jadi untuk apa kamu menawarkan syarat seperti itu padaku kalau memang masih banyak orang yang akan menggantikanku, hah?’ maki Sienna di dalam hati.Gemuruh di dalam dada gadis itu mulai tidak dapat terbendung. Sienna yakin ia akan meledak saat itu juga jika saja Lucas tidak membuka suaranya kembali
“Dasar gadis itu.” Sienna bergumam, lalu terkekeh kecil setelah membaca pesan masuk di ponselnya. Pesan itu memang bukanlah pesan cinta dari kekasihnya ataupun dari penggemar beratnya, melainkan dikirimkan oleh sahabat baiknya, Anna Bentley. Gadis itu memang sering sekali bergurau dengan memanggil Sienna dengan panggilan sayang yang menggelikan. Namun, Sienna tidak merasa aneh sedikit pun karena sudah terbiasa dengan kekonyolan sahabatnya itu. ‘Kebetulan sekali Anna ada di sini. Sebaiknya aku berdiskusi dengannya dulu mengenai persyaratan yang diajukan Zombi Kutub tadi. Mungkin saja dia punya usul yang bagus,’ batin Sienna yang berniat untuk memecahkan kebimbangannya tadi dengan Anna. Biasanya gadis itu memiliki solusi dalam memecahkan setiap masalahnya. Anna Bentley adalah seorang pengacara muda yang bekerja di bawah sebuah firma hukum ternama. Kebetulan Anna diutus oleh kantor tim pengacaranya untuk menjadi penasihat hukum di perusahaan Luminous tempat Sienna bekerja saat ini.
“Allen ….” Sienna kembali bergumam.Bibir gadis itu tampak bergetar pelan. Sepasang netra zamrudnya mulai berair ketika ingatannya membawanya menjelajah ke masa silam dua tahun lalu.Pria itu—Allen Clark—pernah menggoreskan kenangan manis, tetapi juga meninggalkan kekecewaan yang sangat mendalam di dalam kehidupannya dulu.Tanpa sadar Sienna melangkah dengan cepat untuk menghampiri pria itu. Sayangnya, sebelum Sienna berhasil memastikan penglihatannya, pria itu telah masuk ke dalam mobilnya dan menghilang dengan cepat dari pandangannya bersama kendaraan yang dikemudikannya.Sienna hanya dapat melihat bagian belakang pria itu karena kebetulan mobil yang dikemudikan pria itu memiliki atap yang terbuka. Selain itu, Sienna juga sangat terkejut dengan kehadiran sosok seorang wanita yang duduk di samping pria itu.Kedua kepalan tangan Sienna mengetat. Ia berusaha menahan gemuruh di dalam dadanya yang sedang berkecamuk hebat.‘Tapi, apa benar itu Allen?’ batin Sienna yang masih merasa ragu.
“Ck, jangan membuatku muntah. Siapa juga yang menyayanginya,” gerutu Sienna dengan muka seolah ingin memuntahkan makanan di dalam perutnya.“Hati-hati lho kalau bicara. Kamu tidak takut kualat nanti?” timpal Anna. Gadis itu memasang mimik wajah serius saat memperingatkan sahabatnya tersebut.Namun, Sienna berdecih malas. “Memang kenyataan kok. Mana mungkin aku menyayangi Zombi Kutub yang sombong itu,” cetusnya.“Bagaimana kalau nanti kamu benaran sayang sama dia?” ledek Anna seraya tertawa kecil.Selama tiga bulan ini Anna sudah puas mendengar celotehan dan makian Sienna tentang Lucas Morgan sehingga ia berpikir jika tidak ada lagi orang yang dapat membuat suasana hati seorang Sienna Sherwood menjadi berantakan seperti ini!“Hush! Mana mungkin aku sayang sama dia. Amit-amit!” timpal Sienna seraya mengedikkan bahunya dan memasang wajah jijik.Namun, Anna malah tertawa terbahak-bahak dan membuat suasana hati Sienna menjadi semakin bertambah buruk. Padahal tadi Sienna ingin meminta penda
“Kamu ingin aku meminta semua akses perusahaan darinya?” tanya Sienna memastikan maksud dari sahabatnya tersebut.Anna mengangguk antusias. “Bukankah itu ide bagus?”“Ide buruk, An,” sahut Sienna yang telah menatap sahabatnya itu dengan malas.Mana mungkin ia bisa mengendalikan Lucas. Apalagi meminta akses perusahaan dari pria itu. Bisa-bisa pria itu langsung melemparnya keluar dari gedung!“Kenapa? Kamu takut dengannya?” ledek Anna seraya terkekeh geli.Sienna berdecak malas. “Kamu tahu sendiri kan Zombi Kutub itu seperti apa? Kamu mau aku mengantarkan nyawaku dengan meminta semua akses perusahaan darinya? Kamu pikir dia bodoh?” celetuknya.Tawa Anna terhenti sejenak. “Kamu benar juga. Dia terlalu sulit ditaklukkan,” gumamnya.Anna melirik Sienna kembali. “Tapi, tidak ada salahnya kalau kamu mencobanya. Aku rasa dia punya rasa padamu,” godanya seraya tersenyum nakal.Sienna berdecih. “Kecuali dia memang sudah gila dan bodoh,” imbuhnya yang membuat tawa Anna kembali terlepas.“Sia-sia
‘Tidak mungkin kan dia mau menciumku di sini?’ terka Sienna di dalam hati atas tindakan yang dilakukan Lucas saat ini.Gadis itu kembali teringat dengan ciuman yang mereka lakukan tadi pagi. Ia akui ciuman Lucas tidak buruk, tetapi bukan berarti ia akan diam saja membiarkan atasannya itu bertindak sewenang-wenang terhadap dirinya.Apalagi Sienna belum memberikan jawaban apa pun terhadap persyaratan yang ditawarkan pria itu padanya. Tidak seharusnya Lucas memainkan perannya tanpa persetujuannya lagi.“Ehm ... Direktur Morgan—"Ucapan Sienna terhenti sejenak karena wajah Lucas semakin mendekat ke arahnya. Napas gadis itu terasa semakin berat. Kedua pipinya juga terasa panas.Sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan, Sienna pun berniat untuk menghentikan hal tersebut dengan mendorong dada pria itu dengan kedua telapak tangannya.Namun, sebelum Sienna melakukannya, tiba-tiba saja Lucas mengambil sapu tangan dari saku jasnya dan menyapu sudut bibir Sienna!Bibir gadis itu terbuka syok ata
“Wah, Anda sudah membuat rancangan baru lagi." Sienna berpura-pura memasang wajah takjub untuk menyenangkan hati Nicole, lalu ia lanjut berkata, "Pasti kali ini akan populer seperti yang kemarin."Wajah Nicole berseri-seri mendengar pujian tersebut. Ia tidak tahu, padahal kalau Sienna bisa, ingin sekali ia memuntahkan sisa makanan di perutnya ke wajah gadis itu! “Tentu saja. Saya membuatnya dengan sepenuh hati. Pastinya harus memberikan kontribusi yang menguntungkan bagi Luminous,” sahut Nicole seraya mengibaskan surainya ke belakang dengan angkuh. Sienna hanya bisa menahan diri untuk tidak memaki wanita itu. ‘Dasar pencuri! Masih saja dia berani bersikap sombong di sini!’ geramnya di dalam hati. Sienna pernah melihat sketsa kasar dari produk Luminous sebelumnya yang digambarkan oleh Nicole dan semua detail serta keterangan yang dibuat wanita itu benar-benar mirip sekali dengan yang dibuat olehnya. Tentu saja Sienna juga pernah bertanya kepada wanita itu mengenai inspirasi yang di
“Apa? Syarat lagi?” celetuk Sienna dengan netra yang terbelalak lebar.Melihat reaksi gadis itu, Lucas hanya tersenyum tipis. Ia sudah menduga sekretarisnya itu akan terkejut dengan ucapannya tadi.Sebenarnya sejak tadi siang Lucas sudah berpikir untuk menambahkan beberapa syarat lagi kepada sekretarisnya apabila gadis itu setuju menerima persyaratan awalnya. Sungguh berada di luar prediksinya jika Sienna ternyata juga memiliki pemikiran yang sama dengannya.Tiba-tiba saja Lucas merasa penasaran dengan hal yang ingin didiskusikan gadis itu dengannya. Namun, ia tidak menyangka Sienna malah mengajukan protesnya, “Bukankah Anda sudah mengajukan syarat agar saya menjadi kekasih Anda apabila saya ingin diangkat menjadi karyawan tetap? Kenapa sekarang Anda malah menambah syarat lagi?”Lucas tersenyum smirk. “Kenapa? Apa saya tidak boleh melakukannya?” selidiknya dengan tajam.“Bu-bukannya tidak boleh tapi—” Ucapan Sienna terhenti ketika melihat atasannya mengangkat satu alisnya dan menatapn