Share

XXVIII

Ilvy benar-benar serius dengan perkataannya tadi malam. Gadis itu sudah berada di tengah lapangan dengan Effrayante kesayangannya. Sang Putri Gerian sedang memerintahkan Qeen menyusun sasaran panah yang berupa papan-papan lunak yang disatukan dan diletakkan di tepian lapangan.

Sebagian orang-orang berkumpul karena penasaran, sebagiannya lagi hanya berdiri di tepi lapangan sejenak sebelum kembali melakukan tugasnya hari itu.

Danina muncul saat Qeen menancapkan sasaran panah yang ke tiga di tanah. Ia mendekati Qeen dengan tangan tersilang karena hawa dingin masih terasa. Matahari sudah muncul, dan kabut masih belum hilang, membuat dirinya meremang. “Kau bisa melakukan banyak hal,” pujinya.

Qeen tersenyum simpul. Tangannya terus melubangi tanah hingga cukup dalam, lalu menancapkan sasaran panah dalam satu kali hentakan. “Terima kasih pujiannya,” ujarnya sambil tersenyum. Qeen menatap ke arah Ilvy yang juga sedang menatapnya dengan sorot pena

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status