Share

Bab 74

Aku sengaja memblokir semua nomor Arya. Sudah tidak mau tahu lagi apa yang akan terjadi pada lelaki itu, pun dengan kedua orang tuanya. Ibu dan Ayahku juga memblokir kontak Arya.

“Makan dulu, Yuk! Ibu sudah memasak kesukaanmu!” Ajak Ibu. Aku pun menurunkan Zea dari pangkuanku dan meletakkannya di ranjang. Tak lupa kiri kanan kupasangi bantal agar ia tak jatuh dari ranjang saat belajar tengkurap.

“Kamu tambah kurus, Nak. Dulu Arya tidak memberimu makan dengan layak ya!” Ibu menatap

diriku. Aku hanya tersenyum.

“Yang lalu biarlah berlalu, Bu. Yang penting Anggita dan Zea ada bersama kita,” kata Ayah.

Ibu pun tersenyum mengiyakan.

“Bu Joko! Keluar kamu!”

Terdengar suara orang berteriak dari luar rumah. Kami bertiga segera menghentikan makan siang kami dan melihat siapa yang berteriak.

“Cepat kembalikan uangku! Kalau tidak bisa kamu harus pergi dari rumah ini karena aku sedang butuh uang!” ucap Bu Susi. Rentenir di kampung ini.

“Ibu pinjam uang sama Bu Susi?” tanyaku tak percaya kepada Ib
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status