Share

Bab 38

Membaca surat yang Shienna tinggalkan untuknya, membuat dada Bryan semakin sesak. Ia pria yang kuat dan tegar dan akan selalu menjadi seperti itu karena sang ibu masih membutuhkannya. Namun, sakit yang ia rasakan kali ini jauh lebih berat.

Ke mana ia haru smengadu dan berbagi nyerinya kali ini?

Ia merasa tak sanggup menjalani hari dan merasa putus asa mencari Shienna dan mengharapkan cintanya. Mungkin Edward benar, sudah saatnya ia menyerah dan melupakan segala impiannya tentang Shienna yang kenyataannya tak pernah terwujud sesuai harapan.

Bryan masih mendekap kertas itu di dadanya, tertidur dalam isak dan kepedihan yang bersemayam dalam batinnya.

Ia remuk ...

Ia hancur kali ini ...

Akan tetapi, sekali lagi ia harus berhasil bangkit dan hidup bersama pahit yang terus menerus menghiasi kehidupannya.

Tak akan pernah ada kehidupan cinta yang manis. Seharusnya ia tahu itu sejak pertama mengetahui perselingkuhan sang ayah dengan Amara, wanita yang ia yakini akan menjadi cinta dalam h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status