“Orang gila datang!”“Kenapa dia bisa datang? Tangannya bawa apa?”Semua orang menoleh dan melihat bahwa yang tengah diseret oleh lelaki itu adalah seorang manusia yang tampak sekarat.“Ke-kevin! Apa yang kamu lakukan? Siapa dia?!”Kevin terkekeh dingin dan membanting orang yang ada di tangannya di hadapan semua orang. Orang itu tampak tidak berdaya dan hanya berguling di lantai.“Itu Fadil!”Fadil adalah junior dari keluarga Orlando dan merupakan sosok yang pintar dan berbakat. Di sisi lain, keluarga Orlando yang utama tidak memiliki banyak keturunan, sedangkan Wilson sendiri sudah hampir berusia 30 tahun tanpa memiliki keturunan.Para junior keluarga Orlando mulai merasa tidak tenang. Fadil sendiri juga merasa gelisah dan tidak sabar sehingga beberapa kali menantang Kevin secara terang-terangan. Namun lelaki itu selalu berakhir dengan menyedihkan. Di antara mereka berdua ada dendam pribadi.Bagaimana pun, mereka masih satu keluarga dan tentu saja tidak boleh saling memukul hingga sek
“Fadil! Kurang ajar!” Orang-orang tersebut membaca bukti yang diberikan oleh Kevin dengan raut terkejut. Semakin dibaca maka semakin merasa keterlaluan dan tidak percaya. Pertama karena terkejut dengan sikap Fadil yang biasanya terlihat polos dan baik-baik saja. Namun ternyata dia melakukan begitu banyak kecurangan! Dan yang kedua mereka terkejut juga dengan kemampuan Kevin. Tidak ada yang tahu seberapa tertutupnya semua rahasia tersebut. Namun Kevin bisa dengan mudahnya mengungkapkan semua ini. Dia seperti tidak menggunakan kemampuan dan kekuatan keluarga Orlando untuk melakukannya. Lelaki itu melakukan semuanya dalam diam dan tidak ada tanda-tanda, tetapi mampu menghancurkan lawannya yang berpotensi menjadi penerus perusahaan keluarga. Ini benar-benar cara yang luar biasa menyeramkan. Detik ini juga, tidak ada yang berani menyebutnya orang gila lagi. Orang yang mereka sebut gila ini bisa mengorek semua rahasia yang sudah ditutup dengan rapat. Ditambah bukti yang dia tunjukkan mem
Waktu berlalu dengan perlahan tapi pasti. Dari senja hingga gelap dan kembali menjelang pagi. Langit telah kembali terang benderang setelah semua orang di dalam ruangan itu memberikan klarifikasi.Para senior keluarga Orlando meninggalkan halaman rumah satu per satu. Wajah mereka memucat ketika melihat bercak darah yang tidak jauh dari mereka. Untungnya, Kevin tidak menjadikan mereka target. Jika tidak, mereka juga kemungkinan mendapat hukuman keluarga. Untungnya mereka masih ada kesempatan untuk menyelamatkan diri mereka hingga tidak perlu dihukum seperti Fadil dan membuat anak cucu mereka menderita. Setelah semua orang telah pergi, kediaman keluarga Orlando menjadi kosong dan sepi. Wajah Wilson tampak keruh ketika membaca histori yang dikumpulkan oleh anak buahnya. “Orang-orang ber*ngsek ini melakukan begitu banyak hal di belakang kita!” Kevin melirik catatan tersebut dan keningnya berkerut sesaat. “Nggak beda jauh dari apa yang kita tebak sejak awal. Kita bisa dapatkan semua bu
Para pelayan telah diberi perintah untuk tidak mengganggu dan masuk ke dalam kamar. Wilson sendiri berjalan bolak-balik di depan pintu berulang kali dan merasa tidak sabar. Akan tetapi, dia tidak berani membuka pintu.Dia dapat mendengarkan suara ketukan papan huruf yang samar dari dalam. Dia yakin kalau adiknya itu tengah sibuk dengan urusan yang penting sehingga bisa dalam waktu yang begitu lama dia tidak makan, minum, dan tidur. Bagaimana mungkin adiknya bisa bertahan?Wilson mengernyitkan keningnya. Ketika lelaki itu bersiap mengetuk pintu, tiba-tiba suara papan huruf di dalam kamar berhenti. Dia terdiam sesaat dan kemudian tersadar sambil tersenyum lebar. Wilson memutuskan untuk menunggu di depan kamar saja.Tidak lama setelah itu, pintu kamar terbuka dan Kevin keluar dengan wajah lelah. Dia tersentak kaget ketika melihat Wilson dan bertanya, “Kak? Kenapa kamu ada di sini?""Jaga kamu! Kakak takut kamu tiba-tiba mati!" ujar Wilson dengan kesal. Dia menunjuk jam tangannya dan berka
Tidak ada yang tahu kalau siapa yang menang di antara pertandingan Michael dan Kevin. Mereka hanya tahu bahwa kedua lelaki itu bertanding selama delapan jam! Setelah itu tidak ada yang membahas masalah ini. Keduanya juga terlihat datar tanpa ada yang merasa bahagia.Akan tetapi, Michael memang tidak ikut campur urusan Kevin dan Nana lagi. Pertandingan kali ini merupakan pertandingan paling misterius di dunia peretasan. Hingga bertahun-tahun berlalu, putranya mewarisi jejak ayahnya.Seorang anak laki-laki berusia empat tahun duduk di depan komputer, dan dengan tatapan penuh kagum dia menyaksikan ayahnya dan bertanya, "Papa, apakah Papa pernah kalah?""Iya, Papa pernah kalah." Michael terdiam sejenak dan kembali berkata, "Pertandingan itu berakhir imbang, tetapi lawan Papa usianya lebih muda. Jadi, bisa dikatakan kalau Papa yang kalah.""Siapa lawannya Papa?"Michael mengelus kepalanya putranya tanpa berkata apa pun.Selena pernah bertanya apa alasan Michael tidak mau memberi tahu bahwa
“Ak ….” Darren menelan air liurnya susah payah dan berkata, “Hanya nggak sengaja ambil ciuman pertamanya. Itu macam-macam, nggak?”Nana dan Michelle terdiam mendengar ucapan Darren.“Nggak sengaja? Maksudnya nggak hati-hati tersentuh saja?” tanya Nana.“Awalnya nggak sengaja, tapi selanjutnya rasanya menyenangkan. Lalu ciuman …” jawab Darren dengan suara memelan.Kedua perempuan di hadapannya membelalakkan mata. Nana menatap Darren dengan tajam dan berkata, “Kak, Laura itu nggak berpengalaman dalam hal percintaan. Dia nggak seperti Kakak yang banyak kekasihnya. Kenapa Kakak melakukan hal ini padanya? Kakak sedang mempermainkan dia!”“Nggak! Kakak nggak sengaja! Waktu itu terbawa perasaan dan dia juga nggak menolak, makanya Kakak lanjut saja. Setelah itu dia menampar Kakak dan kabur. Kakak juga sangat menyesalinya!”“Kok Kakak seperti itu! Kalau Kakak nggak suka dia, Kakak nggak boleh menyakiti dia!” ujar Nana sambil menghentakkan kakinya.“Kata siapa Kakak nggak suka dia?! Kalau Kakak
Eddy memegang janjinya dengan menjemput Nana kembali pulang. Lokasi syuting kembali menjadi sangat ramai. Kembalinya Nana membuat semua sisa potongan gambar berhasil dilengkapi.Selain itu ada sosok Darren yang selama ini hanya bisa dilihat gosipnya di televisi memutuskan untuk membuang sifat angkuh tuan muda Tanjaya dan mengejar sosok asisten Nana. Keduanya setiap hari berantem kecil dan membuat keadaan di lokasi semakin ramai.Dulu semua orang berspekulasi bahwa Darren dan Kevin akan menjadi saingan dalam mengejar cintanya Nana. Namun sekarang mereka menyadari bahwa itu semua hanya kesalahpahaman saja. Ternyata Nana adalah putri kecil legendaris dari keluarga Tanjaya dan merupakan adik kandungnya Darren!Seorang putri kecil yang begitu dimanja itu, ternyata sangat ramah dan pekerja keras di lokasi syuting. Perempuan itu mampu menahan penderitaan dan bersikap profesional sehingga membuat para senior mereka merasa tidak enak hati.Pandangan semua orang terhadap Nana semakin membaik. Me
“Pacaran! Pacaran!” seru semua orang dengan histeris.Michelle juga melayangkan tatapannya ke arah kursi Anji yang ada di kursi penonton. Mata yang selalu dingin itu terlihat penuh oleh kehangatan."Kita telah saling mengenal selama lima belas tahun. Selama itu juga, kamu selalu bersamaku, mendukungku, merawatku, melindungiku dari segala kesulitan. Sekarang, aku ingin bertanya, apakah kamu bersedia menyerahkan semua hari-hari yang akan datang padaku? Apakah kita bisa bersama-sama menghadapi segala kesulitan di masa depan?"Michelle selalu dingin dan jarang bicara, tetapi kata-katanya kali ini hampir mengubah citranya yang telah dikenal oleh semua orang sebelumnya. Kalimat-kalimatnya yang dia ucapkan tadi membuat semua orang dapat merasakan seberapa dalam perasaannya terhadap Anji.Anji sendiri hampir tidak percaya. Dia menatap gadis yang ada di atas panggung dengan lekat dan dia merasa pikirannya kosong. Apakah dia salah dengar? Apakah dia sedang bermimpi? Bagaimana mungkin kebahagiaan