Share

Bab 1326

“Oke,” jawab Kevin.

Akhirnya, dia mulai bekerja kembali.

Di kediaman keluarga Tanjaya.

Nana sudah siap untuk menghadapi serentetan pertanyaan dari orang tuanya sesampainya dia di rumah. Lebih tepatnya, ayahnyalah yang menanyakan banyak hal padanya.

Laki-laki itu duduk di atas sofa sambil membaca koran dengan ekspresi datar. Aura tenang dan hangat dari wajahnya yang tidak tampak menua tidak lagi terlihat saat ini.

“Papa ….” Nana memanggil ayahnya dengan nada suara genit, tapi Ronald mengabaikannya.

“Papa jangan marah lagi, dong. Papa akan cepat tua kalau marah-marah terus,” ujar Nana berusaha merayu ayahnya.

Namun, Ronald tetap mengabaikan putri bungsunya itu sambil memegang koran di tangannya. Jika diperhatikan dengan teliti, ada urat berdenyut yang menyembul keluar di dahinya. Hal ini menunjukkan adanya emosi yang terpendam di dalam hatinya.

Nana melangkah maju lalu kembali merayu ayahnya dengan berkata, “Papa kalau marah terus begitu nanti jadi jelek, loh. Mama bisa nggak mau l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status