Share

Bab 80

“Ma, aku nggak mau Mama berdosa, makanya aku berkata seperti itu barusan.” Eddy mengerucutkan bibir tipisnya, “Maaf, perkataanku tadi agak keterlaluan. Jangan dibawa ke hati.”

Shania menghela napas lega.

Dia takut Eddy akan mengusirnya.

Untungnya, bocah kecil ini tidak berani melakukannya.

Dia meredakan emosinya dan berkata dengan lembut, “Jangan khawatir. Mama nggak akan pernah menyerang Rachel lagi.”

Dia baru saja menyuruh orang untuk menghabisi Rachel hari ini, tapi ketahuan Eddy. Itu berarti ada orang di keluarga Tanjaya yang sedang mengawasinya.

Dia benar-benar tidak bisa lagi memerintahkan hal-hal yang akan memengaruhi citranya secara langsung.

Kalau tidak, sikap Eddy terhadapnya akan semakin buruk.

“Kenapa kamu datang ke sini lagi!”

Darren turun dari lantai dua. Ketika melihat Shania, ekspresi di wajahnya langsung tidak senang.

Shania yang baru menenangkan diri jadi kembali kesal.

Namun, dia tahu bahwa dia tidak boleh kehilangan kendali akan emosinya lagi.

Dia tersenyum dan berk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status