"Apa kau memiliki rencana?" Bai bertanya sembari menyerang Raja serigala didepannya. Luo Xiang mengangguk,"Berapa lama kau bisa menahan serangannya?""Mungkin lima menit...""Baik, aku akan menyiapkan serangan beruntun dalam lima menit mendatang... Kuharap kau bisa menahannya!"Swuuush! Luo Xiang mundur sambil menjaga jarak dari pertempuran. Tanpa mengulur waktu, pedang ditangannya mulai bergerak membentuk segel formasi. Tidak hanya satu segel formasi yang terbentuk, Luo Xiang membentuk tiga segel pedang yang berbeda. Besar harapannya dengan mengerahkan seluruh energinya, raja serigala itu dapat mati. Tiga menit berlalu, namun Bai telah kerepotan menahan serangan raja serigala. "Satu segel lagi!"Swuuung! Swuuung! Swuuung! Akhirnya segel terbentuk dibarengi dengan munculnya aura pedang yang begitu kuat. Tidak hanya auranya saja, segel formasi itu terbalut api Pelahap Langit yang ikut mengeluarkan eksistensi api surgawi. "Amarah Jiwa Pedang!""Pedang penghancur jiwa!""Domain Pe
"Xiang apa kau tahu, aku berlatih sejak enam tahun... Dan kini umurku tujuh puluh lima tahun... Tapi tetap saja terjebak di ranah Dao Master bintang satu. Dan kulihat, bakatmu sangat mengerikan, jadi kelak pasti kau akan melampui ku... Bahkan menjadi Dewa."Luo Xiang menghentikan langkahnya mendengar ucapan Bai yang seperti menginginkan sesuatu darinya. "Sepertinya senior mengharapkan sesuatu yang besar dariku?"Bai mengangguk,"yaa! Itu benar, karena aku ingin melihat alam Dewa dengan mataku sendiri... Apa kau bisa berjanji kelak membawaku ke alam Dewa?""Tentu... Jika memang aku ditakdirkan menjadi Dewa..." nada suara Luo Xiang berubah seperti menahan kemarahannya. Akhirnya mereka kembali melanjutkan perjalanan, hingga tiba di sebuah kota An. Keduanya memutuskan untuk beristirahat dikota kecil tersebut. Setibanya. "Apa yang membuat warga kota menjadi aneh?"Bai mulai memperhatikan para warga yang terlihat seperti zombie. Hal ini membuat kerutan diwajah Luo Xiang yang mengetahui a
"Meski aku harus menyembunyikan api Pelahap Langit, melihat kondisi seperti ini mana bisa kubiarkan saja..." gumam Luo Xiang. Swooosh!Api Pelahap Langit muncul ditangan Luo Xiang, menggunakan kesadaran jiwanya, Luo Xiang mulai mengobati virus aneh dengan serius. Hawa panas merambat dari tangan menuju lengan milik Shi Yan, karena suhu panas diatur dengan baik. Shi Yan tidak merasakan tangannya terbakar, melainkan perasaan nyaman yang sulit untuk digambarkan. Hong Ye, dan Hong Yue yang melihat api Pelahap Langit menaikan kedua alisnya. "Apaa kakek tau api apa yang digunakan oleh Xiang?" telepati Hong Yue. "Tidak... Tapi api yang ia gunakan kurasa api surgawi yang sangat langka..." Hong Yue berpikir demikian karena jika itu api biasa, mana mungkin dapat mengobati virus dengan mudah. Di sisi lain, Bai tidak sengaja melihat api misterius ditangan Luo Xiang. Sedikit mengingat ingat, sepertinya ia pernah melihat api itu di sebuah tempat. Hingga beberapa menit kemudian, setelah berhasi
"Kau kira aku akan menghadapimu sendiri?" tanya wanita iblis. Syuiiiit! Siulan melengking menggema diudara, beberapa saat kemudian muncul satu zombie dengan tubuh kekar. "Wu Dao serang dia!""Baik..." suara zombie itu terdengar berat, bahkan seperti robot. Melihat keberadaan zombie ini, dua alis Luo Xiang terangkat karena merasa zombie ini lebih kuat berkali lipat dari sebelumnya. Swuuuush! Wu Dao sang zombie segera melesat dengan melancarkan tinju kearah wajah Luo Xiang. Karena gerakannya yang lambat, Luo Xiang dapat membacanya, hingga Luo Xiang harus ikut memberikan serangan tinjunya. Booooms! Fluktuasi energi lebih dahsyat terjadi, akibatnya Luo Xiang harus terpental sepuluh langkah dari pijakannya. Meski zombie Wu Dao tidak bergeming dari tempatnya. Terlihat tangannya telah meleleh menjadi debu. Namun keterkejutan terlihat, disaat tangan yang telah hancur dapat beregenerasi kembali. "I-ini..." Luo Xiang mengagumi kejeniusan wanita iblis, karena ciptaan zombie ini lebih da
"A-aku ta-takut kegelapan!" terbata bata, wajah Hong Yi memperlihatkan seolah olah ia tidak ingin ditempat aneh itu sendiri. "Jika kau tidak berubah, jiwamu akan terus gelap layaknya tempat ini..."Merasakan trauma hebat pernah ditinggal sendiri ditempat yang gelap. Hong Yi menangis dihadapan Luo Xiang. "Sebenarnya kau siapa?!""Kau tidak perlu tahu... Jika mau mengikutiku, kau pasti akan mengetahuinya..."Ucapan ini begitu misterius, namun Hong Yi hanya menganggukan kepalanya. "Tidak salah jika aku mengangkatnya menjadi muridku... Sebenarnya Hong Yi ini sangat jenius, bahkan mampu menciptakan hal baru dengan apa yang ia miliki...""Apa kau ingin menjadi muridku?""Ta-tapi umur kita..." merasa hanya berbeda beberapa tahun, Hong Yi sedikit ragu untuk menerima tawaran ini. Swuuuush! Seuliet cahaya emas memasuki roh Hong Yi. Hanya hitungan detik muncul teknik penekanan tubuh racun, bahkan Luo Xiang memberikan banyak teknik berpedang yang mengerikan. "Jika kau tidak mau menerimaku m
Hong Yi menganggukan kepalanya, kini ia memahami dengan baik penjelasan dari gurunya. Hal ini juga dibuktikan dengan pertarungan jarak dekat yang belum pernah ia lakukan, kecuali bersama gurunya. Beberapa hari kemudian, Bai mulai akrab dengan Hong Yi setelah beberapa saat berbincang santai. Hingga ditengah peristirahatan mereka mengumpulkan energi Qi, Luo Xiang merasakan beberapa aura menuju ke arah mereka. "Apa kau merasakannya?" Bai bertanya tanpa memperdulikan rombongan yang akan berhenti tepat diatas langit keberadaan mereka. "Yaa... Tapi aku juga tidak perduli!" Luo Xiang menatap Hong Yi yang tengah mencoba menekan aura tubuh racunnya. "Sudah kuduga... Kau sebenarnya cukup jenius untuk mempelajari sesuatu yang sulit bagi Kultivator biasa..."Menatap dengan bangga, tiba tiba matanya teralihkan keatas langit setelah mendengar suara elang sayap perak melengking diudara. "Tidak ada habisnya orang orang bodoh yang mencari kematiannya sendiri...," gumam Luo Xiang. Swuuuush! Swuuus
Elang yang ditunggangi Bai memberontak hebat, bahkan keseimbangan tubuh Elang itu terus goyah. "Rasakan ini! Terbang yang benar! Apa kau tidak bisa melihat aku bahagia bisa menaikimu!"Ingin membalas perlakuan sang Elang, Bai memukul pelan kepala Elang tersebut. Hingga Elang yang marah mulai menggoyangkan tubuhnya cukup cepat. Woooosh! Bai terjatuh dari punggung sang Elang. Sontak Elang milik Bai terlihat seperti kegirangan melihat orang usil itu terkena karmanya. "Sialaan! Akan kuberi pelajaran kau!"Swuuuush! Sebelum jatuh menyentuh permukaan tanah, muncul sepasang sayap biru dipunggung Bai. Karena kesal, Bai mengejar Elang tunggangannya dan hendak memberikan pelajaran. Swuuuush! Swuuuush! Keduanya kejar kejaran dengan kecepatan yang tinggi kearah gurun Hantu. Melihat tingkah keduanya ini, Luo Xiang sedikit terhibur meski beban pikirannya begitu besar. "Mereka berdua terlihat sangat cocok!"Satu minggu menaiki elang sayap perak, setelah melewati puluhan kota dan desa. Akhirny
Mengetahui siapa pemberi kabar itu, Luo Xiang sedikit terkekeh geli. Karena menurutnya, Dewa Bintang tidak perlu melakukan hal yang sebodoh itu. Namun ia juga berterimakasih, karena bagaimanapun kabar yang diberikan Dewa Bintang ini merupakan awal perjalanannya kembali menjadi Dewa. "Mari kita kembali..." Bai tiba tiba merasa tidak tertarik untuk memperebutkan api Phoenix Flame ditengah tengah ribuan kultivator yang sedang berusaha. Mendengar ini Luo Xiang mengangguk mengerti akan kekhawatiran dari Bai. "Yier, apa kau mau menuruti permintaan guru?" tanya Luo Xiang serius. "Apa itu guru?""Meski tangga Bintang dapat meningkatkan pelatihan tubuh, namun dengan kondisi perebutan api Phoenix Flame saat ini. Pasti akan menjadi pertumpahan darah yang mengerikan... Jadi guru memintamu untuk kembali ke klan Luo bersama senior Bai...""Tidak aku ingin melindungi guru..."Luo Xiang menggelengkan kepalanya sembari mengelus rambut halus milik Hong Yi. "Percayalah pada guru."Bai yang tidak