"Dewa Pedang... Apa kau sudah tahu apa akan kesalahanmu?"Sebuah suara menggelegar terdengar dari sosok tertinggi di kekaisaran para dewa.Kesalahan ini terjadi pada Shen Luo Xiang, sang Dewa Pedang. Shen Luo Xiang merupakan sosok yang disegani oleh para Dewa. Akan tetapi, sebuah kesalahan besar harus membuatnya membayar semuanya.Kini Shen Luo Xiang hanya diam, bingung, dan dia tidak bisa mengingat apapun yang telah ia lakukan.Wajahnya semakin pucat tatkala melihat jasad kekasihnya, yaitu Shen Shi Shi sudah terbaring lemah dihadapannya dengan luka pedang emas tertancap tepat di jantungnya."Yang Mulia! Sudah jelas dia adalah pelakunya! Apalagi yang harus dibicarakan!" bantah Dewa Api dengan wajah kesalnya."Benar apa yang dikatakan Dewa Api... Apalagi tidak hanya Dewi Shi Shi... Bahkan para tetua klan Dewa Pedang juga menjadi korban dari keganasan Shen Luo Xiang!" Dewa Racun juga memberi pendapatnya."Dia telah menjadi iblis!" timpal salah satu Dewa lainnya."Bajingan! Aku tidak aka
Saat ingin bangun dari tidurnya, Shen Luo Xiang merasakan tubuhnya tidak bisa digerakan sama sekali.“Sial ada apa dengan tubuh ini!” gumam Shen Luo Xiang kemudian memeriksa tubuhnya sendiri.Beberapa detik kemudian.“Dantian rusak... Memiliki tiga akar elemen?” Gumam Shen Luo Xiang begitu terkejut melihat kondisi tubuhnya.Tidak mengetahui apapun yang terjadi. Tiba tiba pintu kamarnya terbuka, dibarengi dengan munculnya sosok wanita cantik berusia empat puluh tahunan.“Xianger... Kau sudah bangun?” tanya Wanita itu segera memeluk tubuh Shen Luo Xiang.“I-ibu kira, ibu tidak akan pernah melihatmu lagi huhu...”Di tengah kebingungannya, Shen Luo Xiang tahu. Bahwa Rohnya telah memasuki tubuh orang lain. Meski ini adalah hal baik, namun kondisi tubuhnya begitu parah dengan luka Dantian yang rusak. Serta lumpuhnya syaraf pergerakan dari tubuh Luo Xiang yang ia pinjam.“Nak... Maafkan ibu, karena ibu ada urusan jadi tidak bisa melindungimu... “ tangis Luo Lan, ibu dari tubuh barunya.Shen
Setelah seharian lelah berlari tanpa henti, Luo Xiang segera duduk bersila dihalaman depan kediamannya sendiri, sembari memeriksa luka Dantiannya yang rusak.Disisi lain, Han Fei yang babak belur telah pergi dan kembali ke arah penginapannya. Karena malu akan kekalahannya dari Luo Xiang. Sebagai tuan muda kedua dari klan Han, Han Fei melaporkan kejadian tadi pada Han Lu.“Kakak apa kau tidak mau memberinya pelajaran lagi?!” bantah Han Fei yang kecewa karena kakaknya seperti tidak perduli akan masalahnya.“Bocah bodoh! Dia tidak bisa berkultivasi lalu apa yang kau takutkan? Dan lagi, kenapa mukamu bisa dibuat seperti babi?” tanya Han Lu tidak tertarik namun heran.Sebuah senyum kecil untuk memprovokasi kakaknya muncul di sudut bibir Han Fei.“Kakak... Di-dia bermain curang menggunakan serbuk racun untuk mengelabuiku... jadi inilah hasilnya!”Han Lu sedikit terkejut. Meski terkena racun, setidaknya adiknya yang berada di tingkat Dao Awal bintang tiga ini juga tidak mungkin dapat babak b
Keluar dengan santai, Luo Xiang segera berpamitan pada Luo Lan dan Luo Jin.“Ibu, kakek... Xianger ingin berpamitan...”Luo Lan beserta kakeknya mengangguk secara bersamaan. Meski berat melepas kepergian anaknya ini. Namun karena Luo Xiang sudah memutuskannya sendiri, ia tidak mungkin dapat terus menahannya.“Ohh iya ibu... Di mana aku dapat menemukan banyak Hewan Iblis?” Tanya Luo Xiang mengejutkan Luo Lan.“Nak apa kau bercanda?” Tanya Luo Lan.Menggunakan wajah memelas, Luo Xiang memandang kakeknya yang berpura pura tidak melihatnya.“Kek...”“Haiiish...” Luo Jin hanya bisa menghela napas panjang.“Apa kau yakin?”Shen Luo Xiang hanya menganggukan kepalanya. Melihat keyakinan ini, Luo Jin kemudian memberikan beberapa pilihan untuk Luo Xiang.“Di Kekaisaran Abadi ini ada dua tempat yang dapat kau kunjungi... Satu Hutan Iblis, yang kedua Gurun Kematian... Penjelasan singkat, lebih baik kamu memilih Gurun Kematian.”“Memang kenapa kek?”“Disana mencakup wilayah sekte Lonceng Suci... J
Luo Jin yang merasa tidak ada hewan iblis berbahaya di kedalaman hutan Iblis bagi Luo Xiang segera kembali ke klan Luo. Disisi lain, Luo Xiang tahu kakeknya memantau dari jauh. Karena hal ini sengaja membuatnya memperlihatkan teknik berpedangnya agar kakeknya percaya dia dapat mempertahankan dirinya sendiri. Setelah kepergian kakeknya, senyum misterius terlihat disudut bibir Luo Xiang. Entah apa yang dipikirkan, yang pasti ia akan melakukan rencana gila yang ada dipikirannya.Mengambil beberapa darah hewan Iblis yang berceceran, Luo Xiang segera memotong Daun Suri yang ada disekitarnya, untuk menjalankan rencananya. Kini Luo Xiang membuat rujak menggunakan darah dan daun tersebut, Setelah selesai, ia menyebarkan racikan rujak aneh itu. Namun beberapa saat, tanah disekitar Luo Xiang bergetar hebat. Bukannya takut akan terjadi sesuatu, Luo Xiang malah tersenyum misterius saat derap kaki tersebut bergerak kearahnya. “Hehehe... Pemburuan dimulai!” Benar saja setelah ucapannya selesai,
"Dan ini..."Swoooosh! Api hitam menari nari ditangan Luo Xiang. Menganalisis kekuatan api tersebut, Luo Xiang sedikit merasa familiar saat merasakan sedikit hawa iblis terkandung didalam api ini. "Bukankah ini api Pelahap Langit!" kejutan terlihat dikedua mata Luo Xiang. Ditengah rasa keterkejutannya, Luo Xiang teringat akan pemilik api Pelahap Langit sebelumnya. Senyum tipis terukir disaat mengingat sosok Pangeran Iblis Hai Long yang telah tewas ditangannya.'Sayangnya api ini sudah tidak berada dimasa kejayaannya... Karena telah menjadi milikku, kupastikan kau akan menjadi salah satu senjata rahasiaku kelak...' gumam Luo Xiang merasa senang. Setelah menyimpan kembali api Pelahap Langit kedalam tubuhnya, kini Luo Xiang harus berpikir bagaimana cara keluar dari jurang yang dalam ini. Karena bagaimanapun, jurang ini terlihat sangat gelap. Bahkan, tidak ada cara jalan keluar kecuali harus menaiki dinding jurang tersebut. Swuuuuush! Memilih untuk menaikan ranah Kultivasinya, Luo X
"Tebasan Pedang Setan!" Wei Ho berteriak sembari melepaskan serangan pedangnya. Swuuuush! Memutarkan tubuhnya, Luo Xiang menggunakan pedangnya untuk menahan lesatan energi pedang. Baaams! Fluktuasi energi terjadi, debu seketika beterbangan. Melihat jurusnya mengenai target, Wei Ho mengira telah berhasil membunuh Luo Xiang. "Lihatlah! Hanya sampah saja kalian sudah ketakutan!"Debu yang berterbangan mulai menghilang, kini keempat rekan Wei Ho tidak menanggapi ucapan Wei Ho, melainkan mereka menelan ludah secara bersamaan disaat Luo Xiang telah berada dibelakang tubuh Wei Ho. Terlihat seperti menggunakan bahasa isyarat. Keempat rekan Wei Ho hanya bisa memelototi Wei Ho menggunakan mata mereka. Melihat reaksi rekannya, Wei Ho tidak bodoh. Dengan cepat ia memutarkan tubuhnya. Namun hanya beberapa detik, pandangannya seketika berubah menjadi gelap. Dan untuk terakhir kalinya, Wei Ho tidak bisa menggerakan tubuhnya. "Ka-kau membunuh...""Pergilah sebelum giliran kalian tiba!"Ancaman
"Langkah Pedang Hantu!" Luo Jin mengeluarkan jurus berpedangnya. Swuuuush! Bagaikan hantu, Luo Jin bergerak Zig Zag dengan kecepatan yang cukup mengejutkan bagi Luo Xiang. Namun, pengalaman bertarung Luo Xiang melebihi dari Luo Jin itu sendiri. Hingga semua gerakan jurus itu mampu dihindari dengan baik oleh Luo Xiang. "Bocah ini..."Swuuuush! Klaaang! Melihat celah pada jurus kakeknya, Luo Xiang segera memutarkan tubuhnya, sembari menyerang dengan pedang, tepat di tengah mata pedang milik Luo Jin. Hingga membuat pedang ditangan Luo Jin harus patah menjadi dua bagian. "Ini... ""Kek kamu kalah!"Luo Jin mengangguk, sudah jelas jika dilanjutkan dirinya lah yang kalah. Namun, Luo Jin tidak bisa berpikir jernih semenjak kapan cucunya ini memiliki teknik ilmu berpedang semengerikan ini. "Apa kakek masih mau menahanku bertarung dengan Han Lu?""Tentu tidak... Jika kau sudah membulatkan tekad, kakek hanya bisa menyetujuinya."Setelah berbincang panjang lebar, keduanya memutuskan untuk k