"Nona, sebenarnya siapa yang membangkitkan orang orang yang telah mati?" Luo Xiang yang telah membunuh kelima pasukan itu berkata lembut. 'Nona? Apa dia bukan suamiku?' "Tuan, siapa kamu? Kenapa memiliki api Pelahap Langit?" Luo Xiang mengangguk, kemudian dia mengeluarkan api Hitam Keemasan kearah telapak tangannya. Swooooosh! "Nona, namaku tidak penting... Tapi soal api ini, aku juga tidak mengerti. Kenapa api ini menjadi milikku?" "Tapi kenapa nona merubah tampilan yang menyerupai Dewa Pedang? Bukankah hal ini tidak pantas dilakukan olehmu?" Cukup tercengang, Yuan Yin yang tersadar bahwa perubahan teknik bintang tidak berfungsi bagi sosok bertopeng emas segera menghentikan waktu. Lalu dia pergi tanpa meninggalkan sepatah katapun lagi. Tapi yang sebenarnya terjadi, Luo Xiang tidak terkena aturan waktu yang dilakukan oleh Yuan Yin. Hanya bisa menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal. "Kenapa dia sangat aneh?" "Sudahlah, lebih baik aku menyelidiki kenapa b
Sosok bercadar yang merupakan Long Hua Chen terdiam, dia juga terus mengamati apa yang dilakukan oleh Luo Xiang hingga, dia menyadari ada kesamaan pria bertopeng dengan Dewa Pedang. "Qin Yan, apa kamu merasa bahwa pria bertopeng adalah Yang Mulia?" Qin Yan menaikan alisnya, dia tidak bisa mempercayai ungkapan dari Long Hua Chen. "Saudara apa yang kamu katakan? Dari mana miripnya?" "Sepasang bola matanya..." "Mata Cahaya Ilahi?" "Benar... Tak hanya itu, setelah beberapa saat menyelidiki kondisi tubuhnya, aku merasa esensi api Surgawi yang sangat kuat. Terasa ganas, dan melahap apapun ada didalam tubuhnya?!" "Ma-maksudmu api Pelahap Langit?!" "Kau benar..." "Jika pria bertopeng adalah Yang Mulia, tetapi kenapa tidak mengenalku?" "Aku juga tidak tahu..." Melihat Qin Yan akan kembali menemui pria bertopeng, Long Hua Chen segera mengentikannya. "Kamu ingin kemana?" "Memastikan identitas pria bertopeng!" "Jangan!" "Lalu?" "Laporkan pada Ratu perihal identita
"Laporkan kepada ratu perihal masalah ini... " Swuuuuush! Long Hua Chen mengejar kemana arah kepergian pedang emas. Sedangkan Qin Yan, dia juga pergi, namun dia menuju ke arah yang berbeda. * Di sisi lain, Luo Xiang yang melihat Xue Xan Kong pergi menggunakan formasi teleportasi segera menggunakan kekuatan ruangnya. Dia muncul di hadapan pria itu yang tiba tiba raut wajahnya memucat. "Tu-tuan... Bu-bukankah kalian berkata akan melepaskanku dan keluargaku?!" Tidak membalas, Luo Xiang yang juga merasakan aura sosok misterius itu menuju kearahnya segera menotok syaraf pergerakan Xue Xan Kong secara cepat. Setelah itu, dia membawa sosok yang telah mematung ke sebuah hutan yang sunyi. Melepaskan totokan tadi, Luo Xiang berkata, "aku tidak ingin membunuh orang lain... Sekarang katakan padaku, satu tahun yang lalu. Sebenarnya apa yang terjadi pada Dewa Pedang?!" "Ka-kamu siapa? Kenapa tidak tahu berita sebesar ini?" "Katakan saja dengan jelas, aku tidak suka bertele tel
"Lalu bagaimana?" "Hua Chen, kamu cari dan awasi pergerakan pria bertopeng... Sedangkan yang lain, tetap menjalankan sesuai rencana. Qin Yan, sebisa mungkin kamu tutupi keberadaan dan identitas suamiku, jangan sampai dia dimanfaatkan oleh pihak Kaisar Tertinggi..." "Ratu kami telah mendengar perintahMu?!" * Di atas langit, setelah menyembunyikan aura tubuhnya, Luo Xiang begitu terkejut mendengar perbincangan itu. Meski terlihat sangat masuk akal mengenai dia sendiri seakan memiliki hubungan kepada rombongan itu. Apalagi pedang emas yang menancap, dia tidak bisa menemui mereka secara langsung. Sebelum kebenaran bukti ada di tangannya.. "Aku sadar tidak ada siapapun di sisiku, hanya ada sepucuk surat milik Kaisar Pencerahan sebagai petunjuk... Lebih baik, aku tidak menunjukan diri terlebih dahulu..." Swuuuuuuush! Kembali menggunakan kekuatan ruangnya, Luo Xiang tiba di atas langit pusat Alam Dewa yang tengah malam kondisinya. Malam yang sepi, membuatnya lebih leluasa dal
"Ju-jurus ini..." Hakim Langit tubuhnya gemetar, dia sedikit mengetahui beberapa jurus milik Dewa Pedang. Sesaat menyadari lawannya adalah Dewa Pedang yang asli, dia segera memerintahkan beberapa pasukan kebangkitan tahap Dewa Nyata bintang lima untuk menghancurkan formasi perisai yang mengurung keberadaan mereka. Akan tetapi, ribuan pedang telah melesat lalu memotong tubuh mereka menjadi beberapa bagian. Hal ini sungguh diluar dugaan. Slaaaaaaash! Slaaaaaaash! Ribuan pedang yang dikendalikan oleh pria bertopeng semakin menggila. Semua pasukan kebangkitan di tempat itu harus musnah tak bersisa. Hingga tersisa Hakim Langit ke tiga, Luo Xiang seakan ingin membunuhnya. Namun seuliet asap hitam memasuki tubuh Hakim langit. Seketika matanya berubah menjadi merah darah. "Sial... Siapa yang ikut campur?" mengedarkan kesadaran jiwa dewanya untuk mencari sosok yang memberikan asap hitam. Tiba tiba Hakim Langit berteriak gila. Energi besar melonjak keluar dari dalam tubuhnya
Saat dia ingin pergi menemui sosok yang dimaksud. Tiba tiba ribuan pasukan langit mengepung keberadaan Yuan Yin dan pasukan klan Cahaya. "Klan Cahaya beraliansi dengan kekuatan Dewa utama untuk mengkhianati Kaisar Tertinggi... Titah pembantaian diturunkan... Sekarang kalian terkepung. Menyerahlah?!" Yuan Yin tersenyum tipis, dia menghantam permukaan tanah. Hingga formasi besar berbentuk pedang cahaya muncul dari tiap titik sudut formasi yang telah dibentuk oleh pasukan Cahaya. Kini semua pedang telah siap memberikan serangan ke ribuan pasukan langit. "Istri Dewa Pedang... Kenapa kamu masih ingin memberontak?" "Seandainya kamu tidak menyamar sebagai Dewa Pedang... Dan menyusun intrik untuk melengserkan tahta Kaisar Tertinggi, kami pasti tidak akan bergerak?!" "Sekarang menyerahlah!" Rooooaaaaarh! Swuuuuuuuuuush! Swuuuuuuuush! Dewa Naga, bahkan seluruh pasukan klan Naga tiba tiba muncul dari arah berbeda. Jelas kedatangan mereka membuat pasukan langit bersiaga, pasal
"Aku tidak mengingat apa hubunganmu denganku? Aku juga tidak mengingat apapun tentang diriku, bahkan aku juga hanya ingin tahu... Bukankah kamu yang memberikan energi kepada Hakim Langit ke tiga? Sebenarnya apa niatmu?" Meletakan gelas kecilnya, pria bercadar bertepuk tangan menyanjung apa yang dikatakan oleh Luo Xiang. "Singkatnya mudah saja, aku ingin mengembalikan ingatanmu yang hilang... Hidup tanpa identitas yang jelas, bukankah akan menyebabkan kesepian tak berujung?" "Memiliki niat baik seperti ini... Pasti kamu juga ingin meminta sesuatu dari ku bukan?" "Hahahaha! Segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang gratis... Dewa Pedang, permintaan ku mudah saja... Aku hanya ingin kamu datang, dan membunuh Kaisar Tertinggi pada saat waktu turnamen peringkat berlangsung..." Dewa Pedang terdiam termenung, tapi tiba tiba Long Hua Chen, tiga saudaranya dan Yuan Yin muncul dari kehampaan. "Gege!" Swuuuuuush! "Apa kalian ingin ikut campur? Bukan kah untuk membalaskan dend
"Nan'er jangan mendekati ayah! Ingatannya belum pulih!" teriak Yuan Yin panik. Namun, sosok pengasuh yang bernama Fei Yi merubah tampilannya menjadi Wen Shi. Sontak semua terkejut akan hal ini, terutama Luo Xiang yang telah mengingat semua ingatan masa lalunya. "Shi'er... Ba-bagaimana ka-kamu bisa hidup kembali?!" Melepaskan pedang yang menancap dijantungnya, Wen Shi tersenyum tipis. Dia hanya berkata, "takdirku begitu buruk, kehidupanku dipermainkan... Sungguh kenyataan ini tidak adil untukku... Gege, aku dibangkitkan kembali oleh Chang Guan..." Sosoknya berubah menjadi asap kehitaman. Hanya sesaat, Luo Nan segera memeluk ayahnya dengan erat. Dia menangis terisak isak, hingga tangisan Luo Nan merembet kearah Yuan Yin. Dia berlari, lalu ikut memeluk suaminya dengan erat. Ingatan yang pulih, membuat rasa penyesalan muncul di hatinya. Pasalnya, dia harus meninggalkan Yuan Yin disaat istrinya membutuhkan keberadaannya. Bahkan lebih bersalah kepada Luo Nan. "Yin'er maafkan