*Disisi lain, Luo Xiang berhasil melepaskan serangan pedang kearah lengan pemuda itu hingga kulit pemuda itu robek sedalam dua centi meter. Wuuuush! Bukan darah yang mengalir, namun aura kuat yang merembes dari celah luka itu. Melihat ini, Luo Xiang segera menghentikan tindakannya. Namun tidak dengan pemuda itu yang telah kesal akan kekalahannya. "Tebasan Pembelah surga!"Swuuuuush! Energi pedang yang begitu besar melesat deras kearah tubuh Luo Xiang. Melihat jurus ini sangat berbahaya, Luo Xiang hendak menahan dengan lima puluh persen energi Qi yang dimiliki. Namun tiba tiba, aura sangat agung muncul dibarengi dengan munculnya portal dimensi sebesar dua puluh meter dihadapan Luo Xiang. Bluuup! Hanya hitungan detik, jurus dari pemuda itu musnah yang dibarengi dengan munculnya seekor Naga berdiameter dua puluh meter, dan memiliki panjang seratus meter sedang keluar dari dalam segel teleportasi. Melihat kedatangan Dewa Naga, pemuda itu cukup terkejut. Namun dengan cepat ia memb
Leluhur Dewa Naga mengangguk mengerti. "Kebencian akan terus tumbuh di hatinya... Apalagi melihat kenyataan gila ini, sepertinya hanya kamu yang mampu bangkit disaat keadaan seperti ini..." ucap dalam hati Dewa Naga. Tak berselang lama, setelah menyetabilkan emosi yang bergejolak. "Aku berjanji padamu akan membawa Dewa Naga dihadapanmu kelak jika kembali ke alam Dewa... Tapi sebelum itu..." wajah Luo Xiang terlihat tersenyum misterius melihat gunungan kristal meridian violet menutupi lantai dua belas. "Ahhh aku tahu maksud kamu... Gunungan meridian violet ini memang sengaja kuberikan pada penantang yang dapat tiba di lantai dua belas..." "Serap saja semuanya, lagi pula aku tidak membutuhkan gunungan meridian violet ini..." ucap lagi leluhur Dewa Naga. Luo Xiang menganggukan kepalanya. Swuuush! Swuuush! Swuuush! Muncul lima klone dengan kesadaran yang telah ditanam oleh Luo Xiang. Tanpa menunggu perintah, lima klone itu segera menyerap semua gunungan kristal meridian violet. Kr
"Wahh melihatmu seperti tidak perduli, aku hanya bisa mengatakan hal ini... Percaya atau tidak, hambatan demi hambatan akan terus menghampiri fraksimu... Karena itu, bagaimana jika kamu mengangkat tetua Wu Liang sebagai penasehat fraksi?" tanya lagi Xing Dong. Luo Xiang berpikir sejenak. "Baiklah, aku akan menerima tawaranmu ini..."Xing Dong mengangguk senang, kemudian dengan cepat ia memberitahukan lokasi kosong yang dapat mereka gunakan sebagai markas Gerbang Naga. Setelah itu, Xing Dong juga memberikan arahan kepada Luo Xiang agar mencari anggota secepatnya. Karena jika tidak memiliki anggota dalam waktu satu tahun, ia terpaksa harus menutup fraksi Gerbang Naga. Setelah kepergian Luo Xiang, senyum tipis terukir disudut bibir Xing Dong. "Bocah... Kuharap mereka tidak tahu identitasmu yang sebenarnya..."Tiba di lokasi pendirian Fraksi Gerbang Naga. Wu Liang memberikan nasehat kepada Luo Xiang agar tidak sembarang merekrut anggota. "Tenang saja... Aku sudah memiliki rencana...
Luo Xiang menganggukan kepalanya. "Yaa apa ada persyaratannya?"Tetua itu mengangguk, dan kemudian mengantarkan Luo Xiang ketempat kerjanya. Setibanya, tetua itu segera meminta identitas Luo Xiang yang ada di sekte Naga Langit. "Luo Xiang... Fraksi Gerbang Naga..."Tetua itu cukup terkejut mendengar nama yang begitu familiar ini. Bahkan, ia sempat tidak mengedipkan matanya saat menulis identitas Luo Xiang. "Ternyata kau bocah yang dapat mencapai lantai dua belas Pagoda Master Naga?""Yaa itu aku... Memang ada yang salah?""Tidak tidak... Tapi dengan kultivasi milikmu..." ucap sedikit ragu tetua itu yang hanya melihat tahap Dao Yuan bintang lima merembes dari tubuh Luo Xiang. Setelah mendaftarkan diri sebagai penantang, Luo Xiang dipersilahkan untuk menantang peringkat terbawah dipapan peringkat. "Ahhh apa aku tidak bisa langsung menantang peringkat seratus keatas?" tanya Luo Xiang. "Aturan ini berlaku bagi penantang baru... Minimal penantang mendapatkan lawan yang pantas, dan ha
"Apa benar Luo Xiang menantang sepuluh peringat teratasnya?!""Yaa! Lihatlah papan peringkat sudah bersinar..."Swuuush! Swuuuus! Leng Zi, Ao Tian, dan Xing Tian muncul diatas panggung, wajah mereka terlihat penasaran siapa yang menantang mereka secara bersamaan. "Kau murid baru?" tanya Leng Zi merupakan peringkat enam puluh sembilan. "Ya..." ucap santai Luo Xiang masih menunggu tujuh peringkat lainnya. Sedangkan Ao Tian, dan Xing Tian yang melihat ranah Kultivasi Luo Xiang menaikan salah satu alisnya. Tatapan remeh mulai terlihat karena menurut mereka Luo Xiang ini hanya cari muka saja. Swuuuush! Swuuuush! Akhirnya tujuh peringkat datang secara bersamaan. Hal pertama yang mereka perlihatkan adalah wajah remeh seperti yang ditunjukkan oleh Ao Tian dan Xing Tian. "Dia menantang kita?" tanya Hong Ji yang berasal dari keluarga Kekaisaran Hong. Semua penonton kini terdiam, mereka sedang menunggu hal yang akan membuat pertarungan ini menjadi lebih ramai. Swuuuush! Benar saja, hal
"Di-dia..." Leng Zi tidak bisa berkata apapun, karena jika itu dia. Sudah bisa dipastikan akan terluka cukup parah. Swuuuush! Melesat kearah Ao Tian dan Xing Tian, Luo Xiang kemudian meninju wajah keduanya secara bergantian. Baaag! Buuug! Baaag! Buuuug! "To-tolong aku...""Mamaaa..."Pukulan beruntun menghujani wajah Ao Tian dan Xing Tian yang kini tidak bisa membalas serangan balik. Lagi dan lagi, para penonton menggigit bibir bawah mereka secara bersamaan. Tentu mereka tahu bagaimana rasanya disiksa oleh tinju beruntun itu. Baaaaams! Baaaaams! Diakhiri dengan tinju keras, Luo Xiang segera menendang kedua pemuda itu hingga keluar dari arena. Beberapa saat kemudian, Leng Zi tersadar dari lamunannya. "A-apa yang mau kau lakukan!" ucap Leng Zi sedikit panik melihat Luo Xiang mulai berjalan kearahnya. Bruuuuk! Rasa takut yang begitu besar membuat Leng Zi jatuh berlutut dihadapan Luo Xiang. Tanpa memperdulikan Leng Zi, Luo Xiang kemudian berjongkok di hadapannya. "Menyerah... Ma
Tidak tersadar Luo Xiang telah berada dibelakang mereka. Sensasi rasa sakit kepala mulai bereaksi setelah sebuah tangan membenturkan kepala Ling Fu dan Ling Han. Jdaaar! "Akkkh! Ba-bagaimana bisa kau sudah ada dibelakang kami?!" tanya Ling Fu terkejut. Senyum tipis terukir disudut bibir milik Luo Xiang. Tanpa mengatakan sepatah katapun, Luo Xiang kembali bergerak dan menendang tubuh Ling Han, lalu tangan kanannya bergerak meninju wajah Ling Fu. Baaaams! Baaaams! Dua kakak beradik dari klan Han itu harus terpental dan memuntahkan seteguk darah merahnya. "A-aku tidak dapat melihat kecepatannya!" ucap Yu Ho memberikan pengamatannya. "Iya benar... Karena kecepatannya sama denganku..."Swuuuush!Qing Bei melesat menyerang Luo Xiang secara tiba tiba. Melihat Qing Bei telah bergerak, para penonton segera bersorak melihat idola mereka telah bergerak. "Lumayan!" ucap Luo Xiang dapat melihat kecepatan Qing Bei segera membalikan tubuhnya. Baaaams! Dua tinju bertemu yang menyebabkan gel
Sepuluh menit kemudian, Luo Xiang mulai membuka matanya. Sorakan dan komentar meramaikan suasana setelah kemenangan Luo Xiang, sekaligus membuat para penonton memiliki idola baru. Kabar kemenangan, sekaligus peringkat Luo Xiang yang melangit dalam waktu kurang dari sehari ini juga telah menyebar di seluruh sudut halaman dalam sekte Naga Langit. Bahkan, banyak dari mereka yang tidak percaya. Namun sebagian ada yang percaya, termasuk beberapa peringkat diatas Luo Xiang. "Ini hadiahmu... Dan ambilah di pagoda penerimaan hadiah..." ucap Wu Gu memberikan token emas. "Si-sialan itu token emas!""Dia memang layak mendapatkannya kok..."Token emas ini adalah hak istimewa yang dianggap sebagai murid jenius. Jadi, mereka yang melihat token itu kembali terlihat membuat banyak pandangan para murid menjadi iri. Luo Xiang menerima hadiah token emas itu. Setelah ini, ia segera menghampiri Qing Bei. "Apa kau sudah memutuskan untuk bergabung dalam fraksiku?"Qing Bei yang telah sedikit memulihka