Banyak tamu yang merasa kecewa dengan harga yang ditawarkan oleh Mu Lanxi, tapi mereka juga memakluminya mengingat Pil Panjang Umur termasuk pil kelas surgawi. Sesuai dugaan, kini hanya kelompok dari ruangan VIP yang mengajukan penawaran.
Dimulai dari seorang tetua Sekte Awan Putih yang mengajukan harga 1.150.000, sambil terkekeh dia mengutarakan, "Mahaguru kami sudah cukup tua, jadi mendapatkan 100 tahun usia tambahan adalah sebuah keberuntungan untuknya. Kami tidak bisa melewatkan kesempatan emas ini, mohon saudara-saudari tidak mempermasalahkannya."Pria itu memejamkan mata, namun tidak ada seorangpun yang benar-benar luput dari pengamatannya. Dari tubuhnya juga memancarkan kekuatan yang begitu besar, sangat mendominasi.Wajahnya terlihat seperti seorang yang berada di puncak usia lima puluh tahunan, namun semua orang tahu kalau usia sebenarnya sudah lebih dari seratus tahun.Meski berusaha tetap terlihat bersahabat, namun semua orang bisa menaPandangan semua orang tertuju pada ruangan keluarga Duan setelah mereka mengajukan penawaran pertama dengan harga yang langsung fantastis. Tapi itu tidak mengejutkan mengingat keluarga Duan adalah sekumpulan praktisi yang mendalami ilmu tombak, jadi Tombak Penakluk Langit memang sangat cocok berada di tangan mereka.Saat para tamu mengira senjata itu akan jatuh ke tangan keluarga Duan dengan mudah, mengingat latar belakang dan kekuatan mereka pasti tak akan ada yang berani menyinggungnya, tiba-tiba saja terdengar suara dari ruangan VIP lainnya."1.600.000!"Suara itu berasal dari Wu Ming, "Kuharap penderma Duan tidak mempermasalahkan ini. Kebetulan kuil kami juga mempelajari sedikit teknik tombak, jadi hamba merasa tertarik dengan senjata ciptaan Penderma Bai ini." ungkap Wu Ming dari dalam ruangannya.Duan Xuanying yang berada di ruangannya ingin mengumpat, tapi dihentikan oleh tetua Lao San yang bersamanya. "Tuan muda, tidak perlu menyinggung bi
"Terima kasih para hadirin sudah mengikuti acara lelang sampai saat ini. Dan sekarang kita sudah berada di penghujung acara, maka dengan ini kami akan menampilkan barang terakhir yang akan dilelang." Mu Lanxi mencoba mengembalikan ketenangan acara pasca kehebohan yang disebabkan barang kesembilan."Barang utama kali ini sangat langka dan berharga sebab itulah senior Mu Tiezhu akan hadir di sini untuk mendampingiku!" Mu Lanxi menyambut manajer Paviliun Anggrek Putih yang sedang berjalan ke arah panggung membuat para tamu kembali heboh."Barang apa yang dimaksud Nona Mu sampai-sampai harus membuat manajer Mu turun tangan secara langsung?""Kudengar barang ini berhubungan dengan sebuah roh api.""Apa? Roh api?""Oh tidak, lihatlah barang yang berada di tangan manajer Mu, bukankah barang itu yang kalian maksud?"Pandangan tamu yang berada di lantai bawah mengarah pada Mu Tiezhu yang sedang membawa sebuah benda berbentuk bola kristal
"20.000.000!"Semua orang terperangah saat Luo Ming mengucapkan harga tersebut, tidak membayangkan tabib nomor satu di Kota Zhengzhou itu akan bertindak sejauh ini untuk memenangkan Api Azure, terlebih lagi dia sudah menyinggung keluarga Xia untuk mendapatkannya."Tidak kusangka tabib Luo akan berbuat senekat ini, sepertinya dia sudah memiliki rencana ke depannya." Tetua Jiang mengelus dagunya. Menurutnya sekalipun itu Luo Ming, seorang tabib yang baru saja mencapai tingkat grandmaster alkemis, namun seharusnya tidak secara terang-terangan menyinggung keluarga Xia yang merupakan salah satu keluarga besar di Kota Zhengzhou.Apalagi kalau tidak salah ingat, Luo Ming juga pernah menyinggung Hua Mei dari keluarga Lei untuk mendapatkan barang sebelumnya. Tentu saja mereka tidak akan melepaskannya dengan mudah.Tetua Jiang terlihat perduli pada Luo Ming karena sebenarnya mereka adalah teman lama, namun dia juga tidak terlalu khawatir pada keselamatannya
Duan Xuanying kembali duduk di dekat Lao San setelah pertarungannya gagal karena dihentikan oleh Mu Lanxi yang tiba-tiba muncul. Namun dia sepertinya enggan melepaskan Lei Xiayu begitu saja sehingga melontarkan ancaman padanya."Lihat saja nanti, aku akan membuatmu menderita!" dengusnya kesal.Lei Xiayu tidak terlalu memperdulikan ancaman Duan Xuanying karena perhatiannya berfokus pada Mu Lanxi yang sedang mengeluarkan sebuah benda berbentuk gelang. Dia bisa mengenalinya dalam sekali lihat, benda itu dikenal sebagai gelang semesta, bisa menyimpan sumber daya ataupun barang-barang berharga di dalamnya termasuk batu permata."Silahkan para senior membayar tagihan dan memasukkannya ke dalam gelang semesta ini," Mu Lanxi meminta para pemenang lelang memindai gelang semesta milik mereka untuk memindahkan sejumlah batu permata ke dalam gelang semesta miliknya sesuai jumlah yang berlaku untuk memenangkan barang lelang.Gelang semesta juga dibedakan menur
Lao San terus meningkatkan tempo serangannya, setiap pukulan yang dia lepaskan menciptakan ledakan di udara kosong, namun tetap saja lawan berhasil mengimbangi setiap gerakannya tanpa kesulitan bahkan terlihat lebih mendominasi, pukulannya yang mampu menumbangkan pohon dalam sekali serangan tidak mampu menembus pertahanan lawan menunjukkan perbedaan kekuatan di antara keduanya memang terpaut cukup jauh.Lao San kembali menjaga jaraknya saat mereka sudah bertukar beberapa serangan untuk menganalisa kemampuan lawannya lebih jauh lagi. Tapi pria misterius itu tidak membiarkan Lao San untuk mengambil napas, sekarang dia yang berinisiatif untuk menyerang.Setiap serangan yang dia lepaskan selalu mengarah ke bagian vital Lao San membuatnya mau tidak mau harus dalam posisi bertahan. Namun kemampuan lawannya ini benar-benar tidak bisa diprediksi, gerakannya begitu cepat bahkan sulit diimbangi oleh Lao San sekalipun hingga pada satu kesempatan dia berhasil melepaskan satu p
"Tidak, Lao San jangan lakukan itu?" Duan Xuanying seketika menjadi panik, namun dia tidak bisa berbuat banyak karena saat ini Lao San sudah menyegelnya menggunakan energinya. Duan Xuanying panik karena dia tahu yang akan dilakukan oleh bawahannya itu adalah pengorbanan. Lao San bermaksud meledakkan dirinya sendiri untuk membuka jalan agar Duan Xuanying bisa melarikan diri.Namun Lao San tidak mendengarkan ucapan Duan Xuanying. Dengan menutup kedua matanya, dia berkata, "Selamat tinggal tuan muda, semoga anda bisa hidup dengan baik!" Sepintas sebuah senyuman merekah di pinggir bibirnya.Kemudian memori masa lalu bergulir cepat di kepalanya, saat-saat dimana dia menjadi pengasuh Duan Xuanying ketika masih bayi. Lao San yang merawatnya sampai sudah remaja seperti sekarang ini. Dia juga yang mengajarinya beberapa teknik beladiri, membuatnya merasakan nyeri di dada. Tapi demi keselamatan tuan mudanya itu, Lao San akan melakukan apapun, walaupun harus mengorbankan nyawanya sendiri.Bersamaa
Ribuan ular yang diciptakan menggunakan qi mulai keluar dari tungku milik Luo Ming dan bergerak cepat ke arah lawannya membuat Gui ZhenKang harus bersusah payah menghadapinya. Awalnya dia menganggap ular-ular tersebut hanyalah sebuah ilusi semata, namun perhitungannya keliru saat Gui ZhenKang berhasil melenyapkan salah satu bayangan ular tersebut berubah menjadi sebuah jarum yang bergerak dengan kecepatan tinggi.Untungnya Gui ZhenKang masih sempat menghindar, bibirnya seketika mengerucut saat melihat tempat menancapnya jarum itu berubah warna menjadi merah kehitaman dalam hitungan detik."Bagaimana seorang alkemis sepertimu bisa menguasai teknik racun?" gerutu Gui ZhenKang sembari menahan bayangan ular-ular itu dengan formasi pelindungnya. Dia tidak lagi mencoba memusnahkan bayangan ular tersebut setelah menyadari kalau mereka hanyalah media perantara untuk menyembunyikan jarum beracun di dalamnya.Luo Ming tidak menjawab, mendapati Gui ZhenKang bisa meng
Lei Xiayu berniat mengunjungi kediaman Luo Ming setelah meninggalkan Paviliun Anggrek Putih, namun saat dia sudah hampir sampai di sana Lei Xiayu merasakan ada gelombang energi kuat yang berasal dari dalam rumah itu membuatnya mengurungkan niat dan hanya mengamati situasi dari kejauhan.Dia tidak bisa melihat pertarungan yang terjadi di dalam, namun setelah merasakan guncangan hebat akibat pertempuran itu membuatnya sadar kalau lawan yang Luo Ming hadapi bukanlah sosok sembarangan. Dengan kekuatannya sekarang, Lei Xiayu tidak akan mampu membantu Luo Ming jadi dia memilih menunggu waktu yang tepat hingga tiba saat dimana dia merasakan pertarungan telah usai.Lei Xiayu buru-buru ingin memeriksa keadaan Luo Ming dan berakhir dengan menemukannya sedang dalam keadaan berlutut seorang diri, tak ada orang lain di sana."Senior, apa yang sebenarnya terjadi?""Kau?"Lei Xiayu tidak menanggapi melainkan membantu Luo Ming untuk berdiri. "Senior, seb