Butuh waktu seharian bagi Hyu untuk memeriksa semuanya. Besok hasilnya akan keluar, sekarang sudah malam dan ia harus segera pulang. Ada istrinya menunggu di rumah. Saat dia mengingat hal itu, hatinya langsung menghangat. Ia sekarang punya istri dan akan menyambut anak pertama mereka.
Ia tak tau harus berterima kasih pada siapa atas kesempatan kedua ini. Jika Tuhan itu ada, ia benar-benar berterimakasih dan bersyukur sebanyak mungkin. Terimakasih atas semua anugerah yang telah diberikan padanya.
Saat pulang, ia langsung memarkirkan mobilnya di garasi. Tak lupa ia mengisi perut yang lupa ia isi. Hyu masuk ke dapur dan memesan makan pada koki rumah. Setelah lama menunggu di meja makan, pelayan datang dengan berbagai macam hidangan. Tanpa menunggu lama, ia langsung melahap mereka semua.
Hyu tak lama langsung menuju kamar miliknya. Sekali lagi ia melihat gadis itu tidur. Ia tersenyum hangat dan mencium kening gadis itu sekali lagi. Tapi ia lupa mulutnya sedikit berm
Nayla adalah seorang genius yang hidup dengan kekayaan yang berlimpah. Hampir seluruh hidupnya dipenuhi dengan tekanan dan pendidikan yang ketat. Semua orang memujinya dan berharap untuk dekat dengannya. Tapi karakter dan pendidikannya tak mengizinkan itu.Nayla memiliki keunikan tersendiri dalam mengenali karakter orang lain. Ia hanya perlu melihat dan bertanya maka ia akan langsung mendapatkan kesimpulannya. Hampir semua orang yang ada di sekelilingnya adalah penjilat sejati. Mereka terus memuji secara berlebihan dan berusaha untuk mendapatkan keuntungan.Hyu adalah satu dari beribu macam orang bodoh yang selalu membuatnya kesal. Laki-laki itu sangat mudah dimanipulasi dan tak memiliki pendirian serta pemikiran yang mandiri. Nayla sangat membenci orang yang licik tapi dia lebih benci orang bodoh.Nayla memiliki saudara yang berbeda Ibu dengannya. Salah satu saudara itu bernama Dena, mereka bisa dikatakan musuh dibandingkan saudara. Gadis itu sekarang bencinya
Hyu harusnya sadar bahwa ia tak boleh berpatokan pada masa lalu. Semua telah berubah dan gadis itu telah hidup kembali. Mereka tak lagi tinggal di apartemen mewah seperti kehidupan sebelumnya. Tapi mereka tinggal di villa yang tenang dan cenderung sepi. Itu cukup membuktikan bahwa masa depan pasti tak akan sama seperti kehidupan sebelumnya. Ia hanya perlu optimis dan percaya bahwa ia dan Nayla bisa melewati semua cobaan yang ada.Nayla dan Hyu adalah satu, itulah yang belum ia sadari hingga saat ini. Keduanya adalah kesatuan yang tak bisa dipisah. Mereka adalah suami istri yang akan berbagi suka maupun duka. Apapun yang akan dilewati oleh Hyu maka akan dilewati oleh Nayla juga.Seharusnya sedari awal Ia juga memberikan kepercayaan pada Nayla, seperti halnya orang tuanya memberikan kepercayaan padanya saat mengambil tanggung jawab.Nayla adalah gadis kuat yang masuk akal dan Hyu juga akan menjadi kuat jika bersamanya. Hanya perlu percaya bahwa mereka bisa membesa
Hyu berjalan menuju ruang belajar, ia membuka pintu dengan sangat enggan. Saat ia masuk hal pertama yang ia lihat adalah buku tebal yang berjejer dengan lemari terbuka. Sangat rapi tapi entah kenapa ia merasa langsung pusing seketika.Hyu hanya menatap buku itu dengan tatapan tak mungkin. Ia sudah menyerah dalam hidup ini. Sebelumnya, ia berfikir Nayla dan anaknya adalah satu-satunya hal yang bisa membuatnya putus asa. Tapi sekarang ia merasa dengan melihat tumpukan buku ini, itu sudah berhasil membuat semangatnya untuk hidup hilang seketika.Saat Hyu masih muda, ia terkenal pintar dan pandai berorganisasi. Hal itulah yang membuatnya dipercaya sebagai ketua OSIS. Tapi itu dulu, sekarang ingatannya sudah beku untuk pelajaran semacam itu.Selama 22 tahun di penjara, Hyu tak pernah menggunakan otaknya untuk berfikir sesuatu yang bersifat keilmuan. Semua hari-harinya dipenuhi dengan penyesalan tentang Nayla dan anaknya, selebihnya ia hanya hidup untuk menghindari pa
Semua yang terjadi di Villa terasa hening dan tenang. Setelah pengacara itu pergi, banyak beban pikiran mereka terangkat sedikit demi sedikit. Mereka mulai melakukan aktivitas seperti biasanya. Mencoba membangun hubungan dengan obrolan-obrolan kecil yang tak penting.Saat mereka selesai mengobrol, keheningan kembali melanda. Hyu yang sibuk dengan handphonenya, mencoba mencari informasi lebih banyak tentang kehamilan. Sedangkan Nayla asyik membaca buku tebal yang ada di tangannya dengan khusyuk.Namun keheningan itu tak bertahan lama, Hyu mulai tak tahan dan menatap Nayla dengan sedikit cemburu. Nayla terlalu memperhatikan bukunya dengan intens. Itu membuatnya merasa diabaikan. Ia pun mendekat dan dengan enggan bertanya pada Nayla tentang buku apa yang sedang dia baca."Apa yang kamu baca?""Novel."Mendengar jawaban singkat Nayla, Hyu kembali bertanya untuk mendapatkan jawaban yang banyak."Buku itu menceritakan tentang apa?""Mafia."
Hyu memandang gerbang sekolah dengan perasaan takut yang mendalam. Tempat itu terlihat seperti ruang eksekusi mati untuk dirinya. Berbagai macam siswa masuk dan menatapnya dengan ekspresi heran. Beberapa gadis bahkan melihatnya memerah sambil tersipu malu. Maklum saja, Hyu bisa dikatakan sebagai siswa yang dikagumi dan memiliki banyak pengagum.Hyu berusaha memberanikan diri untuk mengambil langkah. Ia tak mau menyia-nyiakan semua kesempatan yang telah diberikan. Tapi sayang, tekanan psikologis tak bisa berbohong. Sedikit demi sedikit keringat dingin mulai mengalir di jidatnya. Maklum saja, ini adalah pertama kalinya ia berada di keramaian setelah 22 tahun.Dengan langkah perlahan Hyu pun masuk dan mencari ruang kelasnya. Sebenarnya ia sudah lupa di mana ruangannya berada. Beruntung salah satu murid merangkulnya dan tersenyum padanya dengan sangat akrab."Ada apa dengan mu? Kamu tidak masuk sekolah beberapa hari ini."Saat melihat laki-laki itu, Hyu langs
Sean dan Hyu pergi bersenang-senang. Mereka mencoba semua hal yang tak pernah mereka lakukan bersama. Itu membuat Hyu merasa sangat bahagia. Ini adalah pertama kalinya ia merasa begitu bebas selama 22 tahun di penjara.Setelah mereka lelah berkeliling, mereka langsung ke taman bermain dan naik keatas ayunan sambil membawa es krim. Mereka terlihat sedikit kekanakan dan itu membuat mereka tersenyum karena lucu."Apa yang kamu khawatir kan?"Suara Sean membuat Hyu tersadar bahwa temannya itu sedang menghiburnya saat ini. Hyu lupa siapa itu Sean. Jika Nayla adalah orang yang mudah mengenali niat orang lain, maka Sean adalah orang lebih ekstrim dari Nayla. Laki-laki itu mampu mengenali setiap perubahan perasaan yang dimiliki Hyu, itu adalah alasannya utama kenapa ia tak pernah menyembunyikan apapun dari Sean.Hyu mulai berfikir bagaimana cerita awal dari semua musibah yang ia alami."Apa kamu percaya reinkarnasi, perjalanan waktu atau sebagainya?"
Hyu mengendarai mobilnya tanpa arah dan tujuan. Semakin lama ia berfikir, semakin ia merasa bersalah.Sean adalah sahabat yang paling mengenalnya dengan baik, begitu pula sebaliknya. Ia tak pernah menyadari perasaan Sean pada Nayla, tapi dia tau rasa kagum Sean pada Nayla sangat besar. Jika semua yang dilakukan Sean pada kehidupan sebelumya untuk mendapatkan Nayla, maka semuanya masuk akal.Hyu memperlakukan Nayla dengan buruk di kehidupan sebelumnya. Siapa yang tahan jika melihat orang yang kamu cintai diperlukan seperti itu. Bahkan jika Hyu adalah sahabatnya, itu tak bisa membenarkan semua kesalahan Hyu pada Nayla.Setelah merenung cukup lama, Hyu akhirnya menyadari semua alasan Sean pergi jauh darinya. Tapi entah kenapa, Hyu merasa ia pantas mendapatkannya. Hyu terlalu berdosa dan tau bagaimana lagi cara menebusnya.Saat ia berkendara tanpa tujuan, tanpa ia sadari ia sampai ke depan Villa mereka. Hyu akhirnya memberanikan diri untuk masuk dan memarkirk
Nayla mengambil kunci mobil dan berjalan ke kursi kemudi. Hyu yang melihat hal itu langsung berusaha menghentikannya."Biarkan aku yang mengemudi. Kamu sedang hamil, tidak baik untuk kesehatan bayi."Tapi sayangnya, yang Hyu bujuk saat ini adalah Nayla Ayunda Barat. Gadis itu sangat keras kepala dan tak bisa dibujuk dengan mudah.Semua peringatan Hyu seolah angin lalu bagi Nayla. Gadis itu tetap diam dan berekspresi dingin, lalu segera membuka pintu mobil dan duduk. Tanpa berbasa-basi, mereka langsung kembali ke Villa.Tak ada suara yang terdengar didalam mobil. Semua hening dan kaku. Tak ada dari mereka yang berinisiatif membuka sebuah percakapan, dan Nayla tetap mengemudi dengan wajah yang serius. Sedangkan Hyu yang terus terdiam dan menyusut tak berani membuat suara.Saat mereka sampai ke Villa, Nayla segera memarkirkan mobilnya dan langsung masuk ke ruang dapur. Hyu hanya mengikuti seperti anjing menurut yang mengikuti Tuannya kemanapun Tuannya p