Share

123. Perhatian Ramon pada Dini

Puspa dan Galih langsung menuju rumah sakit saat Bu Gina memberitahu keduanya dengan mendatangi hotel. Sepanjang jalan Puspa menangis karena merasa kesal kenapa ponsel lupa ia charger, sehingga ia tidak bisa cepat mendapatkan kabar soal mamanya. Bagaimana jika sesuatu hal buruk terjadi pada mamanya? Maka ia akan menjadi orang yang paling bersalah.

"Sudah, Sayang, jangan nangis. Mama pasti baik-baik saja." Galih mencoba menenangkan Puspa dengan menyentuh pipi basah wanita itu.

"Mama gak pernah sampai ke ICU, Mas." Isak Puspa dengan suara tertahan.

"Iya, mungkin ini mama kelelahan juga karena baru saja hajatan. Saudara pada ngumpul di rumah sejak tiga hari lalu, jadinya pasti capek. Sudah, tenangkan diri kamu. Minta sama Allah untuk menjaga mama ya. Saya yakin mama kuat." Puspa mengangguk; menerima tisu yang diberikan Galih untuk menghapus air matanya.

Kini mereka sudah tiba di rumah sakit. Puspa ingin sekali bisa berlari ke ruang ICU, agar bisa segera melihat keadaan mamanya, tetap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
lembur terus sampe puspa susah jalanya,,desti ya bikin ulah lagi.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status