Share

Chapter 25 : Kehancuran Akropolis

   Angin tenang sepoi-sepoi berhembus menggetarkan hati dan menghangatkan diri. Senja yang terang berporos dari sinar di ufuk barat membawa kehangatan sebelum datang kedinginan dalam suasana gelap gulita malam. Para anak-anak dan lalu lalang penduduk di sebuah akropolis begitu padat. Ada yang menutup toko, ada yang memulai membuka toko. Rotasi setiap kehidupan masyarakat berputar sesuai perannya masing-masing.

    Salah satu anak tiba-tiba menggigil meski tersengat sinar matahari. Beberapa teman-temannya pun memberikannya syal disertai perasaan terheran-heran.

   “Tapi aku masih kedinginan, hacciuh ...!” keluh anak tersebut, sampai menyemburkan ingus dari hidungnya.

   “Kau begitu aneh, lebih

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status