Meskipun masa tiga bulan sudah habis, Violet tetap tidak akan menerima Romeo.Romeo pasti kalah dalam taruhan ini."Aku tahu dulu aku salah. Aku sudah membuatmu salah paham terhadapku. Berikan aku kesempatan dan aku akan berusaha menjadi suami yang baik. Aku benar-benar mencintaimu."Untuk sekejap, tatapan mata Romeo membuat Violet melihat Romeo ketika dia masih muda dulu.Mungkin Romeo sudah lama melupakannya.Namun, Violet akan mengingatnya untuk selamanya. Yaitu sosok Romeo yang berjongkok dan menggandeng tangan Violet, kemudian menemaninya berjalan."Baiklah. Aku akan memberimu kesempatan." Violet berkata dengan dingin, "Tapi, tak peduli apa yang kamu lakukan, pada akhirnya kamu pasti akan kalah."Romeo seakan-akan tidak mendengar kalimat belakang yang diucapkan Violet. Wajahnya menjadi berseri-seri.Violet mendorong kedua tangan Romeo, kemudian dia berkata, "Aku mengantuk. Kamu pergilah.""Nenek ada di sini. Kamu ingin aku pergi ke mana?"Selama Violet tidak ada di rumah, Romeo su
Romeo mengabaikan pembantu wanita di depannya dan membantu Violet mengenakan gaun tidurnya.Violet menatap pembantu wanita itu. Pembantu wanita itu ketakutan dan menundukkan kepalanya. Dia seakan-akan telah melihat sesuatu yang tidak seharusnya dia lihat.Wajahnya yang polos sangat mirip dengan Evelyn.Nyonya Besar Fernandez adalah orang yang sangat teliti. Dia tahu Romeo menyukai Evelyn, jadi dia sengaja mencari orang yang kepribadiannya mirip dengan Evelyn.Violet bertanya, "Siapa namamu?""Nama saya Wendy Spencer."Sepertinya Wendy pemalu, tapi dia sopan.Violet menganggukkan kepalanya. "Sekarang belum saatnya aku makan sarapan. Lain kali Bu Martha saja yang mengantarkan makananku. Apa kamu sudah mengerti?""Nyonya, Nyonya Besar sudah memberikan Bu Martha libur panjang. Apa Anda bisa memberi tahu saya jam berapa Anda makan sarapan? Saya akan mengingatnya."Violet terdiam untuk beberapa saat.Biasanya Nyonya Besar Fernandez menyukai Bu Martha. Sepertinya kali ini dia sudah bertekad u
Wendy bisa melihat kalau dari awal Romeo sudah mengetahui siapa dia, tapi Romeo berpura-pura tidak tahu.Wendy menundukkan kepalanya dan terlihat muram.Nyonya Besar Fernandez melihat Romeo dengan tajam dan berkata, "Pembantu? Aku sangat menyukai Wendy. Bagaimana mungkin aku membiarkannya menjadi pembantu? Wendy itu anak yang berbakti dan cocok denganku. Aku sangat menyukai caranya merawatku, jadi aku memintanya menemaniku untuk beberapa hari. Aku nggak mengizinkanmu membuatnya menjadi pembantu."Saat ini, Violet sedang turun dari atas. Nyonya Besar Fernandez melihat Violet sambil berkata, "Nggak hanya kamu, tapi Vio juga nggak boleh memperlakukannya seperti pembantu. Wendy datang ke sini untuk mengurusku dan dia hanya akan mendengarkanku.""Nyonya Besar, Keluarga Spencer mempunyai utang budi pada Keluarga Fernandez. Merawatmu adalah keinginanku sendiri. Aku juga bersedia mengurus Nyonya dan Kak Romeo."Walaupun Wendy berkata seperti itu, dia sudah duduk di sebelah Nyonya Besar Fernand
Senyuman Nyonya Besar Fernandez pun menghilang. Dia berkata, "Pergilah kalau kalian ingin pergi berkencan, tapi kalian harus pulang pada malam hari. Nggak boleh di luar seharian.""Ya."Romeo sudah tidak punya nafsu makan. Dia berdiri, lalu berkata pada Violet, "Pergi ganti bajumu. Aku menunggumu di luar.""Ya."Ketika Violet berdiri, dia melirik Wendy sekilas. Tatapan mata Wendy yang penuh dengan kekaguman terus mengikuti Romeo.Violet sudah berganti pakaian di atas. Ketika dia keluar, ekspresi Wendy menjadi makin murung.Romeo duduk di kursi pengemudi mobil. Dia sudah menyiapkan bantal kursi untuk Violet.Romeo berkata," Naik mobil."Violet duduk di kursi penumpang. Romeo tidak menyetir, melainkan diam untuk beberapa saat. Kemudian, dia berkata, "Nenek hanya khawatir kamu nggak memedulikanku.""Aku tahu."Violet tidak bodoh.Keluarga Spencer hanyalah keluarga kecil. Dengan standar tinggi Nyonya Besar Fernandez, bagaimana mungkin dia menyukai mereka?Nyonya Besar Fernandez hanya meras
Violet tertegun. Dia tidak tahu apa yang ingin dilakukan Romeo.Romeo perlahan-lahan mencondongkan tubuhnya, tapi Violet segera memalingkan mukanya.Romeo pun berhenti bergerak. Pada akhirnya, dia melepaskan Violet. "Ikut aku ke perusahaan. Aku akan menyelesaikannya dengan cepat."Awalnya Violet ingin menolak, tapi Romeo berkata, "Karena kamu sudah setuju memberikanku tiga bulan, biarkan aku menemanimu. Oke?"Violet tidak pernah melihat Romeo merendahkan dirinya seperti ini. Di dalam ingatannya, Romeo selalu memandang rendahnya.Violet diam sejenak sebelum berkata, "Oke."Seulas senyuman tersungging di bibir Romeo, kemudian dia memutar balik mobilnya.Grup Fernandez sedang dalam kekacauan saat ini. Ketika Romeo baru saja masuk ke perusahaan, kebetulan dia menabrak Levi yang bersiap-siap keluar untuk mencarinya.Saat Levi melihat Romeo kembali, dia sangat senang. "Tuan Romeo! Akhirnya Anda kembali!"Beberapa hari ini pikiran Romeo terus melayang. Dia juga tidak bisa berkonsentrasi saat
Salah satu direktur berkata dengan tidak senang, "Tuan Romeo, kita punya hal yang sangat penting mau dibicarakan sekarang. Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk, 'kan?""Selain itu, Nona Violet dan Grup V mempunyai hubungan yang nggak jelas. Bisa jadi dia akan memberi tahu Grup V."Violet tidak menunjukkan ekspresi apa-apa. Dia juga tidak ingin melihat para orang tua ini.Grup Fernandez bisa menjadi seperti ini sekarang karena upaya Romeo untuk bertahan. Kalau tidak, para orang tua ini sudah tidak memiliki pendapatan."Violet adalah istriku. Masuk akal untuknya muncul di sini."Salah satu direktur berkata dengan suara berat, "Tuan Romeo, bagaimanapun juga, dia nggak bekerja di perusahaan ini. Dia nggak akan memikirkan keuntungan perusahaan. Lebih baik Tuan Romeo memintanya keluar atau kami nggak akan tenang.""Aku sudah memberikan Violet saham perusahaan sebesar 20%. Jadi, sekarang dia adalah bagian dari Grup Fernandez. Saham Violet lebih banyak daripada kalian semua. Apa kali
"Ya."Setelah Violet menjawab, Levi menuntunnya ke ruang istirahat di sebelah."Nyonya, apa ada yang ingin Anda makan?""Aku mau teh.""Baik."Levi menuangkan teh untuk Violet. Violet duduk di sofa dan bertanya, "Bagaimana Romeo di perusahaan akhir-akhir ini?""Tuan Romeo? Akhir-akhir ini Tuan Romeo sering nggak fokus dan mabuk. Hari ini dia paling normal. Ini berkat Nyonya."Alis Violet berkerut. "Dia ... mabuk?""Nyonya nggak tahu? Terakhir kali Tuan Romeo pergi ke Grup V karena dia mabuk."Levi berkata dengan cemas, "Beberapa hari ini Tuan Romeo sudah minum kebanyakan. Saya benar-benar khawatir.""Hari itu kenapa Romeo tiba-tiba pergi ke Grup V? Apa kamu tahu?""Saya ... nggak tahu."Ekspresi Levi sudah memfitnahnya.Violet menundukkan kepalanya.Levi pasti tahu alasannya, tapi dia pasti tidak akan memberi tahu Violet.Bagaimanapun juga, Violet mencurigakan saat ini. Para direktur Grup Fernandez juga merasa sedemikian, apalagi orang lain."Baiklah. Aku akan menasihati Romeo. Kamu ke
Ketika Violet sedang merasa bimbang, pintu ruang istirahat tiba-tiba terbuka.Levi masuk sambil membawa sepiring kue keju.Violet berkata pada orang di ujung telepon, "Aku sedang sibuk. Nanti aku akan meneleponmu kembali.""Baik, Bu Violet."Kemudian, Violet menutup telepon.Levi meletakkan kue di depan Violet, lalu dia berkata, "Ini yang dipesan Tuan Romeo tadi. Katanya ini kue keju kesukaan Nyonya."Violet menatap kue keju di atas meja itu. Dulu dia memang menyukainya, tapi bagaimana Romeo bisa mengetahuinya? Padahal dulu Romeo tidak pernah mengingat kesukaan Violet."Terima kasih. Aku akan beristirahat di sini. Panggil aku setelah Romeo selesai rapat."Baik, Nyonya."Levi pun keluar.Saat Violet melihat kue keju di atas meja itu, dia diam untuk waktu yang lama.Sebenarnya ... apa yang sedang dilakukan Romeo?Dia tidak percaya Romeo tidak mempunyai strategi untuk melawan Grup V. Selain itu, Romeo benar-benar aneh hari ini.Jangan-jangan ... dia mempunyai pemikiran lain?Sore hari, Ro