Romeo takut Violet salah paham. Dia mengernyit sambil berkata, "Mengambil alih bisnis Keluarga Gloria bukan hal yang mudah. Aku hanya ....""Aku tahu apa maksudmu. Aku hanya bercanda denganmu. Jangan anggap serius."Violet menyunggingkan seulas senyuman, tapi itu tidak mencapai sudut matanya.Dia sangat senang karena Romeo bersedia memperkenalkannya kepada orang.Dia tidak tahu apa itu akan membantunya atau tidak, tapi dia tetap harus mengenal orang.Melihat Violet tidak marah, Romeo baru lega."Levi sudah menunggu kita di bawah."Romeo mengulurkan tangannya kepada Violet. Violet paham apa maksud Romeo, tapi dia tidak meraih tangan Romeo.Violet berkata, "Kamu pergi dulu. Nanti kirimkan alamatnya kepadaku.""Apa kamu nggak mau pergi bersamaku?""Aku ingin ... mengganti pakaian."Violet merentangkan lengannya dan memberi isyarat kepada Romeo kalau dia berpakaian sederhana hari ini. Violet bahkan tidak merias wajahnya hari ini.Romeo tertawa. "Kamu memakai apa pun cantik. Sebenarnya kamu
Violet melihat adegan itu dari lantai dua, lalu dia menyunggingkan seulas senyuman.Dia tidak menyangka Wendy akan begitu tidak sabar.Namun, itu juga bagus. Dia tidak perlu memikirkan cara lagi untuk membuat Wendy muncul.Violet kembali ke kamarnya, kemudian memilih gaun untuk malam ini.Dia memang terlahir cantik, jadi sebenarnya dia tidak perlu berdandan dengan berlebihan. Namun, hari ini dia mau berdandan lebih cantik. Sudah saatnya dia memamerkan status Nyonya Fernandez-nya.Satu jam kemudian, Violet turun dan tidak melihat Wendy.Nyonya Besar Fernandez sedang duduk di sofa. Ketika dia melihat dandanan Violet, dia berkata dengan tidak senang, "Sudah malam sekali. Dengan siapa kamu mau keluar? Kamu bahkan berdandan sampai seperti ini.""Nenek, aku mau keluar bersama Romeo. Aku sudah telat, jadi pergi dulu, ya."Violet sudah tidak berpura-pura sabar di depan Nyonya Besar Fernandez. Ketika Nyonya Besar Fernandez melihat Violet langsung pergi, raut wajahnya menjadi masam."Violet, apa
Wendy mengangkat kepalanya dengan terkejut. Sepertinya dia tidak menduga Nyonya Besar Fernandez akan membiarkannya mencari Romeo.Nyonya Besar Fernandez berkata, "Kenapa kamu masih di sini?""Terima kasih, Nyonya Besar!"Wendy tersenyum dengan gembira. Dia pun bergegas keluar dari rumah.Nyonya Besar Fernandez melihat Wendy pergi dengan wajah berseri-seri, kemudian dia tertawa sinis.Keluarga Spencer memang hanya keluarga kecil, tapi justru karena itulah, dia bisa mengendalikan Wendy dengan mudah.Karena Violet tidak peduli dengan status Nyonya Fernandez, Nyonya Besar Fernandez harus memberikannya peringatan.Banyak wanita yang ingin menjadi suami Romeo.Bukan cuma Violet yang bisa menjadi Nyonya Fernandez.Violet sudah tiba di Restoran Imperial. Romeo sudah memilih tempat dengan pemandangan terbaik di aula. Semua yang datang ke Restoran Imperial hari ini adalah beberapa rekan bisnis Romeo.Violet baru saja datang, tapi dia sudah menangkap perhatian semua orang.Dia mengenakan gaun ber
Saat ini, di luar Restoran Imperial, Kak Silvia masuk bersama Evelyn."Ayo duduk."Silvia mengajak Evelyn duduk di meja yang tidak jauh dari Romeo.Violet telah mendengar suara Silvia, jadi dia berkata pada Romeo, "Aku pergi ke toilet sebentar. Aku akan segera kembali.""Ya," jawab Romeo.Violet berdiri, kemudian dia menuju ke toilet."Apa makan malam hari ini mengejutkanmu? Kamu hanya pekerja magang, tapi aku malah memintamu menemaniku. Maaf, ya."Silvia mengucapkan kata-kata yang menghibur, tapi dia terus mengamati ekspresi Evelyn.Sejak Evelyn masuk, matanya terus mencari sosok Romeo.Tak lama kemudian, dia benar-benar menemukan Romeo sedang duduk di meja tengah aula. Selain Romeo, ada juga beberapa bos lainnya.Mata Evelyn langsung berbinar-binar.Beberapa hari ini, tak peduli apa yang dia lakukan, dia tidak dapat menghubungi Romeo. Levi juga sudah mulai tidak mengangkat teleponnya. Kalau bukan karena Silvia berkata bos-bos besar seperti Romeo sering muncul di tempat ini, Evelyn ju
"Aku baru pergi sebentar, tapi kenapa suasananya menjadi sangat berat?"Violet keluar dari toilet, kemudian matanya tertuju pada Evelyn.Evelyn menoleh. Begitu dia melihat Violet, raut wajahnya langsung menjadi masam.Dandanan Violet tampak mewah dan anggun hari ini. Kalau mereka dibandingkan, Evelyn terlihat sangat sederhana. Karena Evelyn tidak memiliki aura orang kaya dan pakaian bermerek, dia terlihat seperti wanita kelab malam.Dulu Violet juga meragukan selera Romeo. Bagaimanapun juga, Evelyn bukan termasuk sangat cantik. Bentuk tubuhnya juga biasa-biasa saja. Dia hanya memiliki wajah yang suci.Hari ini Evelyn sengaja berpenampilan lebih dewasa dan malah menutupi tampang polosnya yang merupakan keunggulannya.Dia tampak seperti wanita kaya baru yang norak.Violet tersenyum sambil berkata, "Nona Evelyn juga ada di sini, ya. Kebetulan sekali.""Kak Violet ....""Aku lebih suka kamu memanggilku Nyonya Fernandez."Violet langsung menyela Evelyn.Evelyn terlihat enggan. Dia jelas tid
Pelayan segera maju untuk mengganti gelas Violet. Itu terjadi di depan mata Evelyn.Violet sengaja mempermalukannya di depan semua orang."Evelyn, apa kamu sudah memesan makanan?"Saat ini, Silvia sudah keluar dari toilet.Evelyn menggelengkan kepalanya. "Belum."Silvia mengernyit dan berkata, "Apa? Kamu bahkan nggak bisa memesan makanan? Ya sudah, aku saja yang memesan."Silvia berbicara menggunakan nada seorang atasan.Orang-orang yang duduk di sana juga tidak bodoh. Silvia bukan rekan kerja Evelyn, melainkan atasannya.Ekspresi Evelyn menjadi masam. Kini dia ingin sekali ditelan belahan bumi. Dia segera duduk kembali di kursinya untuk menjauhi meja Romeo.Romeo tahu kalau tadi Violet sengaja mempermalukan Evelyn. Dia berbisik, "Apa kamu nggak senang?""Nggak."Violet memutar gelas di tangannya, kemudian dia berkata, "Aku hanya nggak suka orang menyentuh barang milikku."Romeo tertawa. "Aku kira kamu cemburu. Sepertinya aku berpikir terlalu banyak."Dulu Violet suka mempersulit Evely
Violet mengarahkan tatapannya ke Wendy yang berada di luar pintu.Wendy sudah berdandan dan dia mengenakan gaun putih. Dia lebih muda daripada Evelyn, jadi sekarang tampangnya yang polos membuat orang merasa kasihan padanya.Dia bahkan tampak lebih disukai para pria daripada Evelyn dulu.Wendy melangkah masuk. Evelyn juga sudah melihat Wendy.Kalau wajah mereka dibandingkan, Wendy lebih cantik daripada Evelyn.Kalau aura mereka dibandingkan, Wendy lebih berwibawa daripada Evelyn.Kalau umur mereka dibandingkan, Wendy lebih muda daripada Evelyn.Begitu Evelyn melihat Wendy, dia merasa wanita ini sudah menirunya. Akan tetapi, peniruan Wendy sudah melampaui dirinya."Kak Romeo, Nyonya Fernandez."Wendy berjalan mendekat. Ketika semua orang melihat Wendy, mereka tercengang. Mereka tidak tahu siapa Wendy.Violet tersenyum sambil berkata, "Ini nona muda dari Keluarga Spencer. Sekarang dia menjadi penjaga nenek kami di rumah."Violet sengaja memperkenalkan Wendy.Wendy tersenyum dengan malu-m
Setelah mereka tiba di luar, Romeo membukakan pintu mobil untuk Violet masuk. Kemudian, dia juga masuk.Wendy melihat Romeo tidak berniat menunggunya, jadi dia mempercepat langkahnya. Namun, dia melihat Romeo sudah pergi bersama Violet.Ekspresi Wendy menjadi murung.Romeo meninggalkannya begitu saja."Apa kamu mengira Romeo akan menyukaimu setelah meniru caraku berdandan?"Di belakang, Evelyn berjalan keluar dengan perlahan. Wajahnya terlihat sombong.Wendy menenangkan dirinya, kemudian dia bertanya dengan bingung, "Apa aku mengenalmu?""Kamu nggak usah berakting di depanku. Kuberi tahu kamu, Violet saja pernah mempelajari caraku berpakaian agar Romeo lebih memperhatikannya. Sekarang ... kamu juga hanya meniru orang."Evelyn memandang rendah Wendy karena tadi dia sudah memikirkan ide terbaik.Dia harus mendapatkan posisi Nyonya Fernandez.Tidak ada yang boleh merebut sesuatu darinya. Violet tidak boleh, begitu juga dengan gadis di depannya ini!"Oh, ya? Tapi, aku melihat Kak Romeo jug