"Lepaskan aku!"Violet ingin mengerahkan tenaganya, tapi dia pasti tidak bisa menang dari kekuatan laki-laki. Dia sama sekali tidak bisa membebaskan dirinya dari Romeo.Tatapan mata Violet menjadi dingin. "Romeo, apa kamu kira aku akan mencintaimu dengan melakukan ini? Kamu hanya membuatku lebih membencimu!""Selama kamu ada di sisiku, aku nggak peduli kamu menyukaiku atau membenciku."Romeo menatap Violet dengan lekat, seolah-olah apa yang terjadi pada Violet di kehidupan sebelumnya hanyalah sebuah mimpi.Namun, Violet tahu kalau dia tidak sedang bermimpi.Segala hal yang dilakukan Romeo padanya di kehidupan sebelumnya masih melekat dengan jelas di benaknya.Ketika berhadapan dengan orang yang pernah membunuhnya sekali, rasa cinta Violet pun sudah lama tiada."Tapi, aku nggak mau tinggal di sisimu. Meskipun kamu menyerang Keluarga Gloria menggunakan segala cara, aku juga nggak mungkin tinggal di sisimu."Violet merasa genggaman tangan Romeo pada pergelangan tangannya menjadi lebih era
Charles melepaskan jasnya, lalu dia menggunakannya untuk membungkus tubuh Violet. Setelah itu, dia memeluk erat Violet."Romeo, kamu benar-benar berengsek."Suara Charles terdengar sinis dan sedikit marah.Di luar pintu, Jordan terlambat tiba selangkah dari Charles. Saat ini dia sedang terengah-engah.Tadi Charles berlari naik dengan sangat cepat dan tidak menunggunya."Bu Violet!" Jordan melangkah masuk, kemudian dia berkata, "Tadi aku sudah lapor polisi. Sebentar lagi polisi akan tiba.""Polisi?"Tatapan mata Romeo menjadi sinis. Ketika dia melihat Charles, dia mendengus. "Apa kamu sudah gila?"Siapa Charles? Dia adalah orang yang bekerja di industri ilegal. Berani-beraninya dia lapor polisi?Saat mendengar itu, Violet pun tercengang. Dia menegur dengan suara pelan, "Charles, apa kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan?"Dia tidak tahu apakah pekerjaan ilegal Charles mencapai Kota Poseidon atau tidak, tapi kalau itu benar-benar sudah mencapai Kota Poseidon, melapor polisi adalah hal y
Sepertinya kali ini Romeo tidak akan terlibat."Silakan ikut kami ke kantor polisi."Sikap polisi menjadi lebih ramah, tapi jelas kalau itu bukan hasil yang diharapkan Romeo.Alis Romeo berkerut. Suara Levi pun menjadi dingin saat dia berkata, "Apa kapolri kalian nggak menjelaskan pada kalian?""Kapolri kami sudah menjelaskannya dengan jelas, tapi kami masih perlu kalian mengikuti kami pergi ke kantor polisi untuk membuat catatan."Sikap polisi sudah menentukan segalanya.Romeo langsung mengarahkan pandangannya ke Charles.Apa ini perbuatan Charles?Violet juga mengerutkan keningnya.Dia tidak tahu kekuatan Charles sudah memasuki Kota Poseidon.Di kehidupan sebelumnya, Charles baru mempunyai kekuatan di Kota Poisedon tiga tahun kemudian. Bagaimana dia sudah memiliki pengaruh yang begitu besar di Kota Poseidon sekarang?"Kami harus bertindak dengan adil. Jangan mempersulit kami, Tuan Romeo."Setelah mengatakan itu, para polisi mengarahkan Romeo ke luar.Sepertinya kali ini Romeo tetap h
Violet tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Charles. Charles terus menatapnya dengan serius. "Aku nggak suka bermain-main, jadi aku tentu nggak pernah menebar pesona. Violet, hatiku hanya milikmu seorang. Dari dulu, sekarang dan masa depan.""Charles, aku nggak percaya pada cinta."Violet berkata, "Dulu aku mungkin masih bisa jatuh cinta padamu. Tapi, sekarang aku nggak ingin jatuh cinta pada siapa pun dengan mudah."Pelajaran dari kehidupan lalu sudah cukup menyakitkan.Dia mengakui hatinya sedikit berdebar ketika dia bersama Charles. Hanya saja, itu belum cukup untuknya mengambil risiko seumur hidup.Hidupnya sangat berharga.Dia sudah susah payah memiliki kehidupan baru, jadi dia tidak akan terobsesi pada cinta lagi."Baik. Aku akan selalu di sisimu sampai kamu menerima cintaku.""Kamu ...."Violet masih ingin berbicara, tapi pada saat ini pengemudi naik mobil dan merusak suasana di dalam mobil."Tuan Charles, Nona Violet, silakan ikut kami sebentar."Polisi yang duduk di kursi
Ketika Wendy mendengar janji Nyonya Besar Fernandez, hatinya berbunga-bunga. "Baik, Nyonya Besar!"Mobil polisi berkeliling selama setengah jam sebelum perlahan-lahan tiba di kantor polisi.Ketika mereka turun dari mobil, ekspresi Romeo tampak masam. Levi di sebelah juga sedang menahan amarah.Pengemudi sengaja berkeliling untuk menunjukkan kalau Romeo berada di dalam mobil polisi dan memperparah opini publik.Bagaimana Charles bisa melakukan taktik selicik ini?"Tuan Charles, Nona Violet, silakan turun."Di mobil polisi yang satu lagi, Violet memegang jas Charles sambil turun dari mobil. Ketika matanya bertemu dengan tatapan Romeo, tatapan mata Romeo terlihat sangat sinis.Romeo melirik Charles, lalu berkata dengan dingin, "Tuan Charles benar-benar pintar. Aku mengakuinya."Charles berkata dengan tak tahu malu, "Dibandingkan dengan Tuan Romeo, taktikku lebih berkelas.""Tuan Romeo, silakan ikuti kami untuk membuat catatan."Seorang polisi membawa pergi Romeo.Sebelum Romeo pergi, mata
"Berhenti."Charles tiba-tiba memanggil Nyonya Besar Fernandez. Nyonya Besar Fernandez menoleh dengan bingung, kemudian dia menatap Charles dengan sinis. "Kenapa? Kamu hanya anak haram Keluarga Griffin. Apa kamu juga ingin memberiku pelajaran?""Betul."Jawaban santai Charles membuat jantung Violet berdebar.Nyonya Besar Fernandez adalah orang tua dan tokoh penting di Kota Poseidon.Ini berbeda dengan perang antara pria di dunia bisnis.Ini adalah urusan antara wanita, tapi Charles tetap melindunginya.Nyonya Besar Fernandez melirik Charles, lalu melihat Violet. Dia berkata, "Oh, aku sudah tahu. Kalian berkomplot, 'kan? Kamu hebat, Violet. Dari awal kamu sudah mengkhianati Romeo dan menempel pada Charles, 'kan? Pantas saja kamu bersikeras ingin bercerai. Ternyata itu karena kamu sudah mendapat pria yang lebih hebat!""Nenek, aku menghormatimu sebagai orang tua, jadi biasanya aku bersabar denganmu. Tapi, kamu jangan beromong kosong. Kalau kamu bersikap keterlaluan, aku juga nggak akan m
"Kamu! Apa-apaan kamu?!"Nyonya Besar Fernandez tidak pernah diperlakukan dengan kesal oleh orang luar. Hinaan itu membuatnya sangat marah."Aku sudah sangat sopan denganmu! Sejak kamu masuk, kamu bilang mau bertemu dengan kepala kepolisian kami! Kamu kira semua orang dapat bertemu dengan kepala kepolisian? Orang tua sepertimu benar-benar nggak masuk akal!""Kamu ...."Nyonya Besar Fernandez menunjuk orang di depannya dan tangannya gemetar."Kamu apa kamu? Ini kantor polisi! Bukan tempat di mana kamu bisa bertindak dengan semena-mena!"Nyonya Besar Fernandez merasa pusing saking marahnya.Melihat itu, Charles pun mengangkat tangannya untuk menghentikan polisi itu.Charles berkata, "Seharusnya kamu memperlakukan orang tua dengan benar.""Ya, ya. Tuan Charles benar. Saya kurang perhatian."Charles tersenyum. "Karena Nyonya Besar Fernandez ingin bertemu dengan kepala kepolisian kalian, panggil dia.""Baik, Tuan Charles. Saya akan menelepon kepala kepolisian kami."Polisi itu segera keluar
Nyonya Besar Fernandez tidak menyangka Devon akan begitu lancang. Dia langsung membelalakkan matanya. "Kamu!""Pak Devon, jangan marah."Charles berkata, "Romeo adalah orang yang terhormat. Dia ditangkap pasti akan berdampak buruk. Menurutku, lepaskan saja dia setelah dia membuat catatan."Setelah mendengar itu, Devon berkata, "Tuan Charles benar. Aku akan melakukan seperti yang dikatakan Tuan Charles."Ketika Nyonya Besar Fernandez melihat itu, ekspresinya menjadi sangat masam.Charles mengubah topik pembicaraan dan berkata, "Tapi, Nyonya Besar Fernandez nggak memahami hukum, jadi seharusnya biarkan bawahan memberikannya pelajaran."Saat Nyonya Besar Fernandez mendengar itu, dia merasakan hawa dingin menjalar ke seluruh tubuhnya dan merinding.Wendy mengernyit dan berkata, "Tuan Charles, Nyonya Besar sudah berusia. Kamu jangan terlalu keterlaluan!"Charles sama sekali tidak menghiraukan Wendy. Devon yang melihat itu segera melangkah maju, lalu berkata, "Siapa kamu? Nyonya Besar Fernan