"Dia pasti curiga kamu punya pria lain di luar. Kamu nggak boleh menikah dengan pria pengecut sepertinya."Gwen menyeka mulutnya sebelum berkata, "Cepat tinggalkan dia dan menikah dengan orang lain.""Siapa?""Aku merasa adikku baik. Bagaimana kalau kalian berdua mencobanya?"Gwen sangat blak-blakan sehingga Violet hampir menyemburkan teh susunya. "Lupakan saja. Kami nggak cocok.""Bagaimana kalian nggak cocok? Apa adikku kurang tampan? Dia jauh lebih tampan daripada Romeo, loh!""Aku nggak bilang dia nggak tampan.""Uang dan kekuasaan mereka juga imbang!""Ini nggak ada hubungannya dengan itu."Violet menggelengkan kepalanya, lalu berkata, "Perasaan nggak bisa muncul begitu saja.""Gawat, sepertinya adikku nggak punya kesempatan sedikit pun."Gwen tampak murung. Dia bertanya, "Bagaimana perasaanmu terhadap adikku? Apa kamu menyukainya atau nggak?""Aku nggak bisa bilang aku menyukainya, tapi aku nggak membencinya. Aku bahkan merasa dia baik."Gwen mengangguk.Kalau begitu, Charles mas
Ada enam buah durian berukuran besar di dalam kotak. Semuanya sudah terbuka. Begitu kotak tersebut dibuka, aroma durian memenuhi satu apartemen."Astaga. Siapa yang tiba-tiba memberikanmu satu kotak durian?"Gwen segera mengambil satu durian. Dia menciumnya, kemudian berkata dengan ceria, "Durian ini wangi sekali!"Setelah itu, Gwen menoleh ke satpam dan bertanya, "Siapa yang mengantar ini?"Satpam itu menjawab, "Seorang tuan memintaku mengantarkannya kemari.""Tuan?"Gwen melihat Violet, lalu bertanya, "Apa? Masih ada orang lain yang mengejarmu?"Violet menggelengkan kepalanya.Dia benar-benar tidak tahu siapa yang mengantar durian ini.Dulu dia cuma punya sedikit teman laki-laki. Semenjak dia menikah dengan Romeo, dia pun tidak pernah berbicara dengan laki-laki lain.Lagi pula, siapa yang akan memberikan begitu banyak durian tanpa alasan?"Ckck. Bisa-bisanya memberi seorang wanita durian. Aku benar-benar nggak tahu apa yang dipikirkan si pria. Bodoh sekali."Kemudian, Gwen berkata, "
Suara Gwen sangat besar. William menggaruk rambutnya yang berantakan sambil berjalan ke pintu, kemudian dia bertanya, "Siapa yang menggedor-gedor pintu pagi-pagi begini?! Orang masih mau tidur!"William membuka pintu. Saat dia melihat Gwen, dia tercengang. William mengira dia salah lihat, jadi dia menutup kembali pintu, lalu membukanya lagi. Setelah dia yakin kalau orang di depannya adalah Gwen, William bertanya dengan terbata-bata, "Ke ... kenapa kamu datang ke sini?"Gwen menjewer telinga William sembari berkata, "Rayuan macam apa yang kamu ajari pada adikku? Kuberi tahu kamu, ya. Kalau kedua adikku gagal berakhir bersama, aku akan menghajarmu!""William, bukankah seharusnya kamu menjelaskan kepadaku mengenai situasi saat ini?"Violet sedang bersandar di dinding. Dia melipat kedua lengannya di depan dada sambil menatap William.William melirik Gwen, kemudian melirik Violet. Setelah itu, William menelan ludah.Pagi-pagi dia malah disambut oleh dua wanita mengerikan ini! Apa mereka dat
Malam hari, properti baru Gwen mulai dijual dan jamuan malam akan diadakan di Restoran Beauty Field. Gwen termasuk setengah Keluarga Griffin, jadi kali ini proyek properti barunya menarik perhatian banyak orang. Violet yang sudah menerima undangan pun datang. Dia membuat banyak orang menoleh ke arahnya dengan gaun biru lautnya. Meskipun dia hanya berdiri, dia sudah menjadi pusat perhatian."Vio!"Gwen berlari dengan sepatu hak tingginya. Dia merentangkan kedua lengannya, kemudian langsung memeluk Violet dengan erat. William yang membantu mengangkat rok Gwen di belakang hampir tidak bisa mengejarnya."Kak, pelan-pelan! Kamu memakai sepatu hak tinggi!"Gwen berkata dengan cuek, "Kali ini aku bisa mendapatkan puluhan triliun tanpa perlu banyak bicara dari pembukaan proyek properti. Apa aku nggak boleh bahagia dulu?""Boleh, boleh."William tidak pernah berkata tidak kepada Gwen.Violet menyapu pandangannya ke sekeliling. Dia tidak melihat Charles.Atau Charles menyerah setelah membaca pes
Evelyn terlihat seperti seorang korban yang telah dituduh dan ditindas orang.Kalau mereka berada di universitas, taktik Evelyn ini mungkin bisa membuat orang-orang di sekitar bersimpati padanya. Namun, tempat ini bukan universitas. Semua orang yang muncul di jamuan malam ini adalah orang licik di industri. Mereka sudah punya banyak pengalaman.Taktik Evelyn sama sekali tidak berguna. Semua orang hanya merasa mereka sedang menonton sebuah pertunjukan seru.Hanya Evelyn yang mengira mereka akan memercayainya dengan mudah."Kamu benar-benar nggak punya malu."Gwen tertawa sinis. Ini pertama kalinya dia bertemu dengan wanita yang sangat tidak tahu malu.Evelyn menangis karena kata-kata Gwen, kemudian dia berkata, "Nona Gwen, aku tahu kamu nggak menyukaiku. Tapi, aku benar-benar bukan orang yang seperti kamu pikirkan. Aku sudah merasa sangat bersalah karena waktu itu aku mengenali salah orang dan menyinggungmu. Mohon maafkan aku, Nona Gwen. Aku benar-benar hanya ingin meminta maaf padamu."
"Cukup aku saja yang mewakili Romeo. Orang lain nggak perlu hadir." Violet yang dari tadi diam berkata dengan ekspresi datar, "Biarkan Bu Gwen mengusirnya. Kalau terjadi apa-apa, aku akan bertanggung jawab. Pak Galvin nggak usah terlalu khawatir."Galvin mendengus. "Kamu? Kamu kira kamu siapa? Apa kamu pantas mewakili Tuan Romeo?"Violet mengangkat alisnya, sedangkan Gwen tertawa dengan kesal karena kata-kata itu. "Siapa dia? Bisa-bisanya pertanyaan bodoh itu keluar dari mulutmu? Apa kamu benar-benar bekerja di Grup Fernandez? Kamu bahkan nggak mengenal istrinya Tuan Romeo?"Setelah mendengar apa yang dikatakan Gwen, ekspresi Galvin langsung berubah dan kerongkongannya tersumbat. Galvin tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun."Apa Nona Evelyn nggak memberitahumu? Ini adalah istrinya Tuan Romeo, Nona Violet dari Keluarga Gloria. Dari tindakanmu barusan, aku kira kamu benar-benar nggak segan untuk menyinggung Nyonya Fernandez demi melindunginya."Gwen tidak pernah suka bertele-tele saat
Itu pasti lelucon terlucu yang pernah William dengar tahun ini.Saat paruh kedua perjamuan malam, pintu besar Restoran Beauty Field tiba-tiba terbuka. Beberapa pengawal berpakaian hitam menerobos masuk dan para satpam bahkan tidak bisa menghentikan mereka. Kemudian, Romeo yang mengenakan jas melangkah masuk. Tatapan matanya setajam pisau. Semua orang menahan napas dan tercengang ketika melihatnya. Mereka tidak menyangka Romeo akan datang.Romeo melihat sekeliling dengan matanya yang tajam. Pada akhirnya, tatapannya mendarat di Violet dan Gwen."Semuanya keluar."Romeo menyipitkan matanya dengan berbahaya. Lalu, satu per satu orang keluar dari Restoran Beauty Field."Romeo, apa maksudmu?"Gwen hendak melangkah maju, tapi William menahannya.Masalah wanita biarkan wanita yang menanganinya, tapi kalau itu masalah pria, William yang harus menanganinya.William berdiri di depan Gwen, kemudian dia berkata, "Romeo, hari ini adalah acara Keluarga Winfield. Kamu nggak mungkin nggak mengerti per
Saat tidak ada satu pun dari kedua pria itu yang mau mengalah, Levi muncul dari pintu depan. Dia buru-buru menghampiri Romeo, lalu membisikkan sesuatu ke telinganya.Raut wajah Romeo langsung menjadi masam. "Ayo pergi.""Baik, Tuan Romeo."Levi mengikuti Romeo. Ketika dia menoleh untuk melihat Violet, tatapan mata Levi terlihat tak berdaya dan cemas.Violet mengernyit dan berkata, "Charles, kamu nggak usah ikut campur dalam masalah ini."Dia tahu sesuatu pasti telah terjadi pada Evelyn. Kalau tidak, Romeo tidak akan pergi dengan terburu-buru.Kalau sesuatu sungguh terjadi pada Evelyn, Romeo benar-benar akan marah pada Violet.Violet tidak ingin Charles terlibat.Bagaimanapun juga, Charles tidak ada kaitannya dengan masalah ini.Charles berkata, "Dia nggak berani melakukan apa-apa padamu.""Kalaupun begitu, dia kira dia siapa? Bisa-bisanya dia membuat masalah sebesar ini hanya untuk seorang selingkuhan. Apa dia benar-benar mengira dia menguasai satu Kota Poseidon?"Gwen sangat marah.Vi