Share

Mengelola

Tamu? Siapa memangnya? Kenapa kamu jadi panik begitu?” Afandi menyela.

“Nadira, Kak. Aku sama Ahmad enggak sanggup menghadapi perempuan yang itu hehe,” Meli terkekeh.

Sepia menghela napas kesal ia pikir siapa yang datang sampai-sampai Meli mendadak panik. Sepia bangkit dari duduknya. “Padahal janjinya besok, tapi kenapa dia malah datang sekarang, ya?”

“Itu dia, Kak. Terlebih mukanya dia judes banget enggak ada senyum-senyumnya,” jelas Meli.

“Aku ke depan dulu, ya Fan.”

Sepia dan Meli kembali ke depan, meninggalkan Afandi yang masih ingin diam di belakang. “Kamu lanjutkan pekerjaanmu saja. Biar bisa pulang lebih awal.”

Sepia berjalan ke depan, Nadira duduk di kursi pelanggan. Seperti apa yang sudah Meli bilang, wajah Nadira memang begitu ketus dan muram. Pantas saja Meli menjadi seperti itu. Pekerjaan terkadang menjadi lebih sulit ketika menghadapi pelanggan yang terlihat menyebalkan, tetapi Sepia harus lebih bersabar agar produknya tetap bisa terjual pada banyak orang. Terlebih Nadir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status