Share

Rindu dan Kecewa

“Kita tidak pernah tahu yang terjadi sebenarnya sayang, mungkin ayah sedang punya masalah dan tidak ingin kamu tahu. Terakhir kali ibun dengar, restoran ayahmu ada yang sampai ditutup …,”

Shabiru terdiam, anak itu tidak mau semengerti dulu. Ia mulai paham dan mengenali perasaannya sendiri. Banyak hal yang telah berubah, yang tidak ingin lagi dikekang dalam kata-kata yang menenangkan. Karena kenyataan yang telah terjadi ribuan kali lebih pahit dari kata-kata menenangkan ibunya. Selain lebih berani tegas soal perasaannya, Shabiru juga sudah tidak lagi seterbuka dulu.

Mobil Sepia berhenti di depan toko bunga. “Mau ikut ibun memilih bunga?” tanya Sepia.

Shabiru hanya memberikan jawaban lewat sebuah gelengan kecil kepalanya. Mata sibuk memandangi lalu-lalang jalanan dan memilih berpaling dari wajah ibu yang sedang mengajaknya untuk terun.

“Baiklah. Ibun tidak akan lama,” kata Sepia.

Sepia berjalan mendekati bangunan sederhana yang penuh dengan semerbak bunga. Sudah satu tahun juga ia menja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status